Mendidik meliputi etika, aqidah, dan perilaku sesuai ajaran Islam. Mengajar meliputi pengetahuan dasar, wawasan keilmuan, dan akademis praktisi, inovasi
tersebut menjadi salah satu senjata lembaga ini dalam menerapkan strategi pemasaran dalam merekrut siswanya. Namun, berdasarkan studi pendahuluan
dikemukakan oleh staf tata usaha bahwa di SMPIP Baitul Maal tidak memiliki struktural kehumasan dalam organisasinya. Selain itu berdasarkan observasi
awal yang dilakukan peneliti ditemukan masih lemahnya penyusunan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak SMPIP Baitul Maal.
Masalah yang ada di sekolah menyangkut kegiatan pemasaran sekolah adalah terkait pada penyusunan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak
SMPIP Baitul Maal. Hal tersebut dikarenakan di sekolah ini masih kekurangan staf ahli dalam bidang pemasaran sekolah. Oleh karena itu di sekolah ini masih
lemah dalam pelaksanaan strategi pemasaran. Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Strategi Pemasaran Sekolah di SMPIP Baitul Maal
”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya mempublikasikan kemajuankeadaan sekolah kepada
masyarakat;
2.
Tidak memiliki struktural dalam bidang kehumasan secara jelas;
3.
Kurangnya tenaga pemasaran dalam menjalankan pemasaran.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, untuk mempermudah dan mengarahkan penelitian ini, maka fokus penelitian dapat
dibatasi dengan “Strategi pemasaran sekolah di SMPIP Baitul Maal Jurangm
angu Kota Tangerang Selatan”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
“Bagaimana strategi pemasaran sekolah SMPIP Baitul Maal Jurangmangu Kota Tangerang
Selatan ”.
E. Tujuan Penelitian
Untuk memperjelas sasaran yang akan dicari dan berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menemukan strategi pemasaran yang tepat dalam bauran
pemasaran yang meliputi 7P Product, Price, Promotion, Place, People, Process, and Physical Evidence pada SMPIP Baitul Maal.
2. Melakukan analisis SWOT strenght, weakness, opportunities and
threat pada SMPIP Baitul Maal.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai kajian ilmiah maupun langkah nyata dalam hal strategi pemasaran sekolah untuk meningkatkan jumlah
siswa. Adapun hasil penelitian ini berharap akan berguna antara lain:
1. Bagi Penulis, memberikan informasi dan menambah wawasan akan
pentingnya penerapan strategi pemasaran sekolah di SMPIP Baitul Maal. 2.
Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan khususnya mengenai strategi pemasaran sekolah di SMPIP Baitul Maal.
3. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
khasanah kepustakaan kependidikan dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara harfiah, kata strategi dapat diartikan sebagai “seni art melaksanakan, stratagem
yakni siasat atau rencana”
1
Menurut Chandler yang dikutip oleh Mudrajad Kuncoro, “strategi adalah penentuan tujuan
dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”
2
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: kepemimpinan dalam ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama
perang yang kemudian berkembang menjadi manajemen kententaraan dalam rangka mengelola para tentara bagaimana
memobilisasi pasukan dalam jumlah yang besar, bagaimana mengkoordinasikan komando yang jelas, dan lain sebagainya.
3
Strategi dapat dipahami sebagai suatu rencana yang cermat tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan sumber daya yang ada untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai sasaran tertentu. Efektifitas dan efisiensi sebuah strategi tersebut berkaitan dengan usaha
kegiatan dan hasil usaha tersebut. Dalam dunia bisnis, strategi sering
digunakan untuk menunjuk pada tindakan potensial para pesaingnya.
Menurut Harper W. Boyd, dkk , “strategi adalah pola fundamental
dari tujuan sekarang dan yang direncanakan, pengerahan sumber daya, dan interaksi dari organisasi dengan pasar, pesaing, dan
faktor-faktor lingkungan lain .”
4
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Edisi revisi, h. 214.
2
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta: Erlangga, 2007, h. 1.
3
Crown Dirgantoro, Manajemen Strategik Konsep, Kasus, dan Implementasi, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001, Cet. I, h. 5.
4
Boyd, Walker, Larreche, Manajemen Pemasaran; Suatu Pendekatan Strategi dengan Orientasi Global, Jakarta: Erlangga, 2000, h. 29.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis sependapat dengan pendapat Chandler yang dikutip oleh Mudrajad Kuncoro, bahwasanya
strategi merupakan sebuah program penentuan atau langkah-langkah yang disertai dengan tindakan oleh sumber daya untuk mencapai tujuan
maupun sasaran baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam merespon lingkungannya.
2. Formulasi Strategi
Formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Formulasi strategi adalah “menentukan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan .”
5
Dalam hal ini terdapat lima langkah yang digunakan dalam formulasi strategi yaitu:
a. Perumusan Misi Mission Determination
Pencitraan bagaimana seharusnya sekolah bereksistensi. b.
Asesmen Lingkungan Eksternal Environmental External Assessment
Mengakomodasi kebutuhan lingkungan akan mutu pendidikan yang dapat disediakan oleh sekolah.
c. Asesmen Organisasi Organization Assessment
Merumuskan dan mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal.
d. Perumusan Tujuan Khusus Objective Setting.
e. Penjabaran dari pencapaian misi sekolah yang ditampakkan
dalam tujuan sekolah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan menyediakan anggaran, sarana dan prasarana, maupun
fasilitas yang dibutuhkan untuk itu.
6
5
Crown Dirgantoro, Manajemen Strategik; Konsep, Kasus, dan Implementasi, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001, Cet. I, h.82.
6
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007, Cet. II , h. 133-134.
Jadi tahapan formulasi strategi ini melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan. Formulasi ini meliputi
pengembangan misi dan analisis SWOT. SWOT merupakan akronim dari Strenght Kekuatan dan Weakness kelemahan internal dari suatu
perusahaan serta Oppurtunities Peluang dan Threat ancaman lingkungan yang dihadapinya.
Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran secara umum secara cepat
mengenai situasi strategis perusahaan.
7
Analisis SWOT mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, mengukur dan menetapkan kelemahan
dan kekuatan internal, serta menetapkan tujuan jangka panjang. Jika dalam bidang pendidikan yakni apabila sekolah akan menyusun RPS
dengan alternatif kedua harus menggunakan analisis SWOT sebagai satu langkah yang di tempuh. Analisis SWOT dilakukan dengan maksud
mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Organisasi hidup dalam suatu sistem yang saling berhubungan dan mempengaruhi,
sehingga untuk
mempertahankan eksistensinya,
organisasi perlu mengenali dan menguasai berbagai informasi lingkungan strategiknya. Untuk mendapatkan strategi yang tepat dan valid, perlu
dilakukan suatu analisis lingkungan strategik.
8
Yang dimaksud di sini meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa dan pengaruh-pengaruh di
dalam dan disekeliling organisasi yang berdampak pada kehidupan organisasi berupa kekuatan internal, kelemahan internal, peluang
eksternal dan tantangan eksternal. a.
Lingkungan Internal, meliputi: 1
Kekuatan Strenght adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif yang memungkinkan organisasi memenuhi
7
John A. Pearce, Manajemen Strategi-Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Jakarta: Salemba Empat, 2007 h. 200.
8
Akdon, Strategic Management for Education Management Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. III, h. 106.