Analisis korelasi Analisis komponen utama Penyusunan model penduga kedalaman dengan nilai respon spektral data Pemilihan model terbaik

3.5 Pengolahan Model Nilai Digital Asli

Data yang dianalisis dari citra Landsat-7 ETM + merupakan nilai digital masing- masing pixel pada masing-masing band. Pengambilan nilai digital berdasarkan kesamaan posisi dari titik kedalaman sesuai desain survei.

3.5.1 Analisis korelasi

Penggunaan analisa korelasi bertujuan untuk menentukan besarnya hubungan antara data kedalaman dan nilai digital pada masing-masing band. Analisa korelasi untuk variabel bebas x yaitu nilai digital pada masing-masing band dan variabel terikat y yaitu nilai kedalaman adalah sebagai berikut Walpole 1995 : 11 Keterangan: r : koefisien korelasi n : jumlah data x : nilai digital masing-masing band y : nilai kedalaman lapang

3.5.2 Analisis komponen utama

Penggunaan analisa komponen utama P rincipal Componen Analysis=PCA adalah untuk menyederhanakan tujuh saluran Landsat-7 ETM + menjadi 3 saluran dengan membuat sumbu koordinat baru pada tampilan diagram pencar menggunakan analisa statistik. Nilai kecerahan baru yang akan dihasilkan secara sederhana dirumuskan oleh Jensen 1986 sebagai berikut: New DN i,j,p = Total k=1-n a kp DN i,j,k 12 Keterangan: a kp : faktor muatan eigen factor DN i,j,k : nilai kecerahan pada saluran k, baris i, kolom j N : jumlah saluran

3.5.3 Penyusunan model penduga kedalaman dengan nilai respon spektral data

Landsat-7 ETM + Untuk mendapatkan model hubungan data kedalaman dengan nilai respon spektral data Landsat-7 ETM + yang terbaik, maka dilakukan analisa regresi. Analisa [ ] [ ] 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = i i i i i i i i y y n x x n y x y x n r ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − − − = ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ 3 2 1 cos sin sin sin cos cos sin sin cos sin cos cos 3 2 1 X X X x s s r s r r r s s r s r Y Y Y regresi digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh setiap perubahan yang dilakukan terhadap koefisien atau variabel nilai dari masing-masing operasi penajaman yang dilakukan terhadap nilai kedalaman. Model regresi yang dicobakan yaitu model linear, logaritmik, power dan eksponensial. Tabel 3 Model regresi yang dicobakan No. Bentuk Model Bentuk Standar 1. Linear y = Ax+B 2. Logaritmik y= Alnx+B 3. Power Y=Ax n 4. Eksponensial Y=Ae nx

3.5.4 Pemilihan model terbaik

Pemilihan model terbaik menggunakan uji visual kenormalan sisaan dan uji keaditifan model digunakan untuk menguji asumsi apakah nilai sisaan dan dugaan berbentuk pola atau tidak. Jika nilai sisaan dan dugaan menyebar secara acak maka model dikatakan handal, sedangkan jika pola sisaan dan dugaan berbentuk sistematis maka model dikatakan tidak handal.

3.6 Pengolahan Algoritma Van Hengel dan Spitzer