Green et al.
2000 mencoba untuk membandingkan beberapa model pemetaan kedalaman perairan di Caicos Bank. Model yang dievaluasi adalah model dari 1 Benny
dan Dawson menghasilkan koefisien korelasi r sebesar 0.52, 2 Interpolated DOP Depth of Penetration
dengan koefisien korelasi r 0.71, 3 Calibrated DOP Depth of Penetration dengan koefisien korelasi r 0.91 dan 4 Lyzenga dengan koefisien korelasi r 0.53.
Algoritma standar yang biasa digunakan untuk memetakan kedalaman perairan Lyzenga 1978 memerlukan 7 buah koefisien masukan untuk mengestimasi kedalaman
perairan dangkal. Penggunaan algoritma Lyzenga 1978 ini seringkali bermasalah terutama untuk daerah yang mempunyai albedo yang rendah. Stumpf et al. 2003
mengembangkan sebuah model rasio yang membandingkan 2 buah faktor reflektansi air. Penelitian ini dilakukan di dua buah pulau atol di Hawai, menggunakan citra Ikonos dan
Lidar. Hasil penelitian ini menunjukkan algoritma Lyzenga 1978 hanya bisa mengestimasi kedalaman air sampai dengan 15 meter sedangkan model rasio bisa
mengestimasi kedalaman perairan sampai dengan 25 meter.
2.5 Karakteristik LANDSAT-7 ETM
+
LANDSAT -TM adalah jenis satelit sumberdaya alam yang pada awalnya
ditunjukkan untuk kepentingan sumberdaya alam yang ada di darat tetapi dalam perkembangannya ternyata sensor thematic mapper dapat juga diaplikasikan untuk
sumberdaya kelautan Butler et al. 1988. Generasi terbaru dari Landsat adalah Landsat 7 dengan sensor Enhanced Thematic Mapper Plus ETM
+
. Instrumen ETM
+
berupa multispectral scanning radiometer yang berkemampuan menghasilkan informasi pencitraan resolusi tinggi terhadap permukaan bumi. Peralatan
tersebut mendeteksi radiasi terfilter spektral pada sinar tampak, infra merah dekat dan kanal-kanal frekuensi infra merah termal. ETM
+
akan membuat sekitar 3.8 GB data tiap scene
. Sistem the Landsat World Wide Reference membuat katalog permukaan bumi menjadi 57784 scene, masing–masing mempunyai lebar 115 mil 183 km dan panjang
106 mil 170 km. Landsat-7
menyediakan data yang berulang dan sinoptik meliputi permukaan bumi. Band-band spektral meliputi spektrum elektromagnetik sinar tampak, infra merah
dekat dan infra merah termal serta kalibrasi radiometrik absolut. Karakteristik dan
spesifikasi Landsat-7 dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1 Karakteristik Landsat-7 Tanggal peluncuran
15-Apr-99 Tinggi km
705 Sensor ETM+
Repetisi Perulangan 16 hari
Kecepatan transmisi 150 Mbps
Sumber: U.S Departement of Interior, U.S Geological Survey 1999 yang diacu dalam Berita Bank Data Inderaja 2000.
Tabel 2 Spesifikasi Sensor ETM
+
Band Spektral
µm Gelombang Resolusi
m Tujuan Penerapan
1 0,45 – 0,52
Biru 30
Pemetaan perairan pesisir, serapan klorofil, pembeda tanah
dan vegetasi, pemetaan batimetri
2 0,52 – 0,60
Hijau 30
Kesuburan vegetasi, penduga konsentrasi sedimen, batimetri
3 0,63 – 0,69
Merah 30
Daerah penyerapan klorofil, membedakan jenis tanaman
4 0,76 – 0,90
Inframerah dekat
30 Membedakan badan air dan
daratan, daerah pantulan vegetasi yang kuat
5 1,55 – 1,75
Inframerah sedang
30 Pengukuran kelembaban
tanah dan vegetasi, daerah pantulan
batuan 6
10,4 – 12,5 Inframerah
termal 60
Pemetaan termal dan informasi geologi termal
7 2,08 – 2,35
Inframerah jauh
30 Pemetaan hidrotermal,
membedakan tipe batuan geologiminyak
8 0,5 – 0,9
pankromatik Hijau, merah
dan inframerah
dekat 15
Pemetaan daerah yang besar dan studi perubahan pemukiman
kota
Sumber: U.S Departement of Interior, U.S Geological Survey 1999 yang diacu dalam Berita Bank Data Inderaja 2000.
Satelit akan mengelilingi bumi pada ketinggian sekitar 438 mil 705 km dengan sudut inklinasi 98 derajat dan waktu lintas katulistiwa pada pukul 10.00 waktu setempat .
Subsistem kendali akan menjaga stabilitas satelit dan arah pengamatan ke bumi yaitu 0.05 derajat.
Ilmuwan menggunakan citra satelit Landsat dalam penelitian perubahan global permukaan lahan dan sekitar wilayah pantai, studi perubahan lingkungan wilayah, serta
keperluan usaha dan umum lainnya. Adapun aplikasi dan penggunaan data Landsat-7 untuk sumberdaya kelautan adalah penentuan pola dan sirkulasi kekeruhan, pemetaan
perubahan garis pantai, pemetaan daerah lepas pantai dan dangkal, pelacakan erosi pantai, pelacakan polutan dan tumpahan minyak, serta pemetaan es untuk pelayaran.
Berita Bank Data Inderaja 2000.
2.6 Kedalaman Perairan dengan Survei Echo Sounder