Uji F-Test Simultan Hasil dan Pembahasan

64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembiayaan qardhul hasan berpengaruh positif terhadap pendapatan mitra penyandang disabilitas PT. Karya Masyarakat Mandiri, dibuktikan dengan uji F-Test simultan. Berdasarkan hasil Uji-T parsial menunjukkan bahwa variabel kepercayaan, kesepakatan dan jangka waktu berpengaruh positif terhadap pendapatan mitra penyandang disabilitas, namun tidak secara signifikan. Sedangkan variable balas jasa tetap memiliki berpengaruh terhadap pendapatan mitra penyandang disabilitas namun tidak positif. Pada uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa pembiayaan qardhul hasan memiliki pengaruh sebesar 40,1 sedangkan sisanya 59,9 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. 2. Perbedaan tingkat pendapatan mitra penyandang disabilitas sebelum dan setelah mendapatkan pembiayaan qardhul hasan, dibuktikan dengan uji beda rata-rata dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan nilai tersebut menunjukkan adanya peningkatan pendapatan mitra setelah mendapatkan pembiayaan qardhul hasan secara signifikan dengan presentase perubahan 25. 3. Berdasarkan hasil Uji-T parsial menunjukkan bahwa unsur-unsur pembiayaan yang meliputi kepercayaan, kesepakatan dan jangka waktu berpengaruh positif terhadap pendapatan mitra penyandang disabilitas, namun tidak secara signifikan. Sedangkan unsur lainnya seperti balas jasa memiliki berpengaruh terhadap pendapatan mitra penyandang disabilitas namun dengan negatif.

B. Saran

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa PT. Karya Masyarakat Mandiri telah menerapkan mekanisme pembiayaan dengan baik. Pengaruh pembiayaan terhadap pendapaatan mitra penyandang disabilitas pun dapat dikatakan positif. Namun realitasnya ada beberapa yang perlu mendapatkan perhatian lebih dan perbaikan agar tujuan utama dari pemberian pembiayaan dapat berjalan lebih efektif, antara lain: 1. Dalam melakukan studi kelayakan penerima manfaat penilaian terhadap mitra lebih diperhatikan dari kriteria character, capacity, capital. 2. Memberikan sosialisasi pemahaman yang lebih terarah kepaa calon mitra mengenai mekanisme akad pembiayaan dan system bagi hasilnya. 3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kendala yang timbul pada usaha mitra demi kestabilan dan keberlanjutan usaha yang sudah dijalani. 4. Memberikan pengarahan mengenai konsep bisnis yang baik dan konsistensi dalam usaha agar tujuan awal pembiayaan dapat tercapai. 5. Penguatan SDM dalam pengorganisasian dan manajemen pengelolaan ISM, serta pelatihan pengembangan keterampilan dalam melihat peluang dan permintaan pasar.