membayar setiap tahun atau periode waktu yang lain akan terus membayar. Ketiga, zakat secara empirik dapat menghapus kesenjangan sosial dan
sebaliknya dapat menciptakan retribusi aset dan pemerataan pembangunan.
6
Salah satu pilar utama ekonomi Islam adalah implementasi dana ZIS.
7
Adapun sifat dari pendayagunaan ZIS ada dua, yaitu yang bersifat konsumtif dan produktif. ZIS yang bersifat konsumtif merupakan penyaluran dana zakat
yang diberikan satu kali sesaat saja sesuai dengan penjelasan undang-undang No. 38 tahun 1999 pasal 28. Sedangkan ZIS yang bersifat produktif, dapat
diberikan apabila kebutuhan mustahik terpenuhi dan terdapat kelebihan. Adapun pendayagunaan zakat, infak, shadaqah, hibah, dan wasiat waris
diutamakan untuk usaha yang produktif agar meningkatkan kesejahteraan masyarkat.
8
Dana zakat,infak dan shadaqah yang bersifat produktif seperti yang telah dijelaskan diatas bisa dikatakan qardhul hasan pinjaman lunak yang
diberikan kepada mustahik. Qardhul hasan sendiri merupakan pemberian sumbangan usaha mikro atau membantu sektor sosial.
9
Lahirnya undang-undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran LAZ pelopor Dompet Dhuafa Republika
sebagai institusi lembaga pengelola ZIS yang dibentuk oleh masyarakat. Dengan program otonomi berbasis pemberdayaan ekonomi di bidang UKM
6
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, Yogyakarta: UII Press, cet. 2, h. 189-190.
7
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syari’ah, Jakarta: Grafindo Persada, 2008, h. 8.
8
Didin Hafiduddin, Problematika Kontemporer Arkulasi Proses Sosial Politik Bangsa, Jakarta: Forum Zakat, 2003, cet. 1, h. 95.
9
M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001, h. 133.
yang dimilikinya yaitu PT. Karya Masyarakat Mandiri, menyalurkan dana ZIS secara produktif baik melalui pinjaman kebajikan qardhul hasan
maupun melalui pembiayaan lainnya dengan pola syariah, demi memfasilitasi rakyat kecil dan sebagai bentuk realisasi dari Undang-Undang No. 19 tahun
2011 tentang Penyandang Disabilitas dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 43 tahun 1998 tentang Upaya Kesejahteraan Penyandang
Disabilitas tersebut. Karena perlu untuk diketahui bahwa pemberdayaan merupakan salah satu solusi yang dapat dijalani oleh penyandang disabilitas
untuk keluar dari masalah kesejahteraan sosial yang mereka alami. Keberdayaan para penyandang disabilitas ini nantinya akan menjadikan
mereka dapat berdaya dalam memperjuangkan kesejahteraan sosialnya. Maka dari permasalahan di atas, penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tetang pengaruh pembiayan qardhul hasan terhadap pendapatan mitra penyandang disabilitas di Bekasi, dengan pembiayaan
qardhul hasan dipilih sebagai variabel independen dan pendapatan mitra penyandang disabilitas pun akan menjadi tolak ukur yang akan ditinjau oleh
penulis. Oleh
karena itu
penulis memilih
judul PENGARUH
PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN TERHADAP PENDAPATAN
MITRA PENYANDANG
DISABILITAS PADA
PT. KARYA
MASYARAKAT MANDIRI DI BEKASI.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini mengenai pengaruh pembiayaan qardhul hasan terhadap pendapatan mitra penyandang disailitasb pada PT.
Karya Masyarakat Mandiri di Bekasi.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah dipaparkan, maka masalah
yang akan diteliti dapat dirumuskan dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh pembiayaan qardhul hasan terhadap tingkat pendapatan mitra penyandang disabilitas?
b. Adakah perbedaan antara tingkat pendapatan mitra sebelum dan setelah pembiayaan qardhul hasan?
c. Apakah unsur-unsur
pembiayaan yang
meliputi kepercayaan,
kesepakatan, jangka waktu, dan balas jasa berpengaruh positif terhadap pendapatan mitra penyandang disabilitas?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembiayaan qardhul hasan terhadap tingkat pendapatan mitra penyandang disabilitas.
b. Untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat pendapatan mitra penyandang disabilitas sebelum dan setelah mendapatkan pembiayan
qardhul hasan. c. Untuk mengetahui apakah unsur-unsur pembiayaan yang meliputi
kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu dan balas jasa berpengaruh positif tehadap pendapatan mitra penyandang disabilitas.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi PT. Karya Masyarakat Mandiri
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi program pemberdayaan masyarakat, khususnya mengenai pembiayaan qardhul
hasan. Hasil penelitian ini juga bisa dijadikan acuan dalam pemilihan kebijakan dan bagi LAZ yang ada di Indonesia. Jika pengaruh
pembiayaan modal kerja terhadap pendapatan mustahik mitra positif, maka pengalokasian dana ZIS dan sosial lainnya dapat lebih ditingkatkan
pada sektor pembiayaan modal kerja khusunya pembiayaan qardhul hasan yang dirasa pas untuk kalangan masyarakat menengah bawah
karena tidak memerlukan jaminan dalam pembiayaan, agar tujuan dari merubah derajat mustahik menjadi muzaki dapat terealisasi lebih banyak
lagi. b. Bagi Masyarakat
Memberikan acuan yang jelas bagi masyarakat mengenai pembiayaan produktif sebagai alternatif dari sistem riba.
c. Bagi Mahasiswa Dapat memperkaya khasanah keilmuan tentang ekonomi syariah terutama
lembaga pengelolaan ZIS yang telah didapat dari perkuliahan yang hanya terbatas pada teori saja. Selain itu penulis juga dapat mengetahui praktek
pendayagunaan dana ZIS, khususnya melalui pembiayaan produktif melalui pembiayaan qardhul hasan pada PT. Karya Masyarakat Mandiri.
d. Bagi Akademik Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan pustaka sebagai
referensi pengetahuan khususnya dalam hal pendayagunaan dana ZIS secara produktif pada sektor pemberdayaan masyarakat bidang UKM,
serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
D. Kajian Pustaka
1. Judul skripsi, “Manajemen Qardhul Hasan Dalam Pembiayaan Usaha
Kecil Menengah di BAZ Kota Depok”, oleh Suhendri, mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Hanya membahas mengenai implementasi manajemen qardhul hasan yang
diterapkan oleh BAZ Kota Depok dalam pembiayaan Usaha Kecil Menengah tanpa melihat aspek pengaruhnya. Perbedaaan dengan skripsi
yang akan penulis teliti adalah mengenai pengaruh dari pembiayaan modal kerja yaitu qardhul hasan terhadap tingkat pendapatan mitra
penyandang disabilitas pada PT. Karya Masyarakat Mandiri di Bekasi.
2. Skripsi dengan judul, “Analisis Pengaruh Dana Zakat Produktif, Tingkat
Pendidikan dan Lama Usaha Terhadap Peningkatan Pendapatan Mustahik Studi Kasus Pada Badan Amil Zakat Nasional
” karya Ida Bagus Putra S. H. Mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Dengan fokus penelitian pada analisis pengaruh dana zakat
produktif yang kajiannya lebih umum terhadap peningkatan pendapatan mustahik pada tingkat pendidikan dan lama usahanya. Sedangkan
penelitian yang penulis lakukan hanya mengenai pengaruh dana pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah hanya pada pembiayaan
qardhul hasan terhadap tingkat pendapatan mitra penyandang disabilitas. 3.
Judul skripsi, “Analisis Pengaruh Pembiayaan Qardhul Hasan terhadap Pendapatan Petani Studi Pada Lembaga Pertanian Sehat Dompet Dhuafa
Cluster Cianjur” oleh Zikril Hakim, mahasiswa Konsentrasi Perbankan Syariah, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Dengan bahasan mengenai bagaimana pelaksanaan dan implementasi pembiayaan qardhul
hasan di lembaga pertanian sehat Dompet Dhuafa dan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Cianjur yang notabene kondisi fisik
mereka bias dikatakan sempurna tidak ada keterbatasan. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan ialah pengaruh pembiayaan qardhul
hasan terhadap tingkat pendapatan mitra penyandang disabilitas pada PT. Karya Masyarakat Mandiri di Bekasi dan perbedaannya ialah terletak
pada subjek sasaran yaitu mitra penyandang disabilitas yang berwirausaha