1 Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Keluarga dan Eks Pekerja Migran Melalui Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Cianjur dan
Kabupaten Sukabumi 2 Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Keluarga Eks Pekerja Dan
Pekerja Aktif Migran Hongkong Melalui Penumbuhan Lembaga Keuangan Mikro Remitance Syariah LKMRS di Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah h. Pemberdayaan Penyandang Disabilitas
Program pemberdayaan penyandang disabilitas produktif di Rawalumbu Bekasi, merupakan bentuk kepedulian Matahari Department
Store, Tbk melalui Dompet Dhuafa yang dalam perencanaannya akan memberdayakan kegiatan ekonomi Usaha Mikro Kecil para penyandang
disabilitas, yang terdiri dari tuna daksa, tuna netra, tuna rungu dan syndrome down. Keberadaan program ini diharapkan dapat berdampak
pada perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat dampingan, terlebih secara umum kondisi sosial ekonomi penyandang disabilitas yang
juga masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.
10
Secara umum pelaksanaan kegiatan selama program dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
10
Laporan Akhir Program Pemberdayaan Penyandang Disabilita Produktif Rawalumbu, 2013, h. 17.
Tabel 4 Daftar Kegiatan Program Penyandang Disabilitas Produktif
11
NO Kegiatan Umum Pendampingan
Caturwulan I
II III
A Perintisan dan Penumbuhan
Sosialisasi program Studi kelayakan penerima manfaat
Latihan wajib kelompok Pembentukan kelompok
Pembiayaan usaha produktif Pendampingan
Kaderisasi Penyiapan system
x x
x x
x x
x
x x
x x
x x
B Penguatan
Penguatan usaha mitra Penguatan organisasi
Peningkatan kapasitas mitra dan kelompok
melalui pelatihan x
x x
x x
x
C Pemandirian
Workshop seremonial pemandirian Evaluasi proses pemandirian
Asset reform x
x x
D
Monitoring dan Pelaporan x
x x
11
Laporan Akhir Program Pemberdayaan Penyandang Disabilita Produktif Rawalumbu, 2013, h. 6.
7. Perkembangan dan Hambatan Program Pemberdayaan Difabilitas
Produktif
12
Hingga akhir program, perubahan sikap, pengetahuan , dan keterampilan menunjukkan ke arah yang lebih baik. Pada beberapa aspek
telah mulai menunjukkan adanya perkembangan yang positif diantaranya, berani dan aktif mengemukakan pendapat ketika pertemuan kelompok,
kesadaran untuk menabung dan berinfak yang semakin meningkat. Proses memberdayakan penyandang disabilitas memang tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Beberapa kendala yang ada berasal dari dari faktor internal dan faktor ekternal program, antara lain:
a. Sebagian besar mitra penyandang disabilitas yang terekrut adalah warga pendatang yang masih memiliki intensitas pulang kampung yang tinggi.
b. Kurangnya jaringan dan media pemasaran c. Warung bersama mengalami defisit, belum ada keuntungan disebabkan
tidak fokusnya pengelola. d. Semua mitra penyandang disabilitas belum memahami dan mau
mengikuti pembinaan dengan baik.
12
Laporan Akhir Program Pemberdayaan Penyandang Disabilita Produktif Rawalumbu, 2013, h. 16.
B. Hasil dan Pembahasan
1. Uji Instrumen
Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada mitra penyandang disabilitas Masyarakat Mandiri di Rawalumbu Bekasi,
dikarenakan total populasi kurang dari 100 maka penyebaran kuesioner disebarkan kepada seluruh populasi penelitian yaitu berjumlah 25 responden
dengan 25 butir pertanyaan. Dan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan, penulis melakukan analisis dengan menggunakan
software SPSS 22.0 for Windows. a. Uji Validitas
Pernyataan dikatakan valid, jika nilai korelasinya adalah positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel. Dimana r tabel dengan N=25 dengan
nilai Corrected item-Total Correlation di atas 0,3 maka butir atau pertanyaan dikatakan valid.
13
Berdasarkan pada lampiran 1, uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 13 pertanyaan yang dinyatakan valid karena memiliki nilai
Corrected item-Total Correlation lebih dari 0,3 dan 12 pertanyaan dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai Corrected item-Total
Correlation kurang dari 0,3. b. Uji reliabilitas
Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan reliabel, dilakukanlah uji realibilitas pada 25 kuesioner yang telah diisi oleh responden dan melihat
13
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati dan RD. Bandung: Alfabeta. 2009, h. 126.
koefisien alpha dengan menggunakan uji statistik cronbach alpha. Cronbach alpha merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling
sering digunakan. Sekala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai cronbach alpha minimal 0.70.
14
Berdasarkan lampiran 2, pengujian reliabilitas uji instrumen keseluruhan dengan menggunakan SPSS 22.0 for Windows diperoleh
bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,792. Nilai tersebut menunjukan keandalan yang baik atau reliabel karena nilai cronbach alpha 0,70.
2. Deskripsi Data Responden
Dari hasil analisis mengenai profil responden maka diperoleh data mengenai responden yang menjadi sampel pada penelitian ini, diantaranya
adalah: a. Jenis kelamin
Tabel 5. Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
laki-laki 15
60,0 60,0
60,0 Perempuan
10 40,0
40,0 100,0
Total 25
100,0 100,0
Dari data di atas dapat diperoleh bahwa responden laki-laki sebesar 60 yaitu berjumlah 15 orang dan responden perempuan sebesar 40 yaitu 10
14
Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, Ed, 3, h. 274.
orang. Tabel di atas menunjukan bahwa responden dengan jenis kelamin laki- laki lebih banyak dari responden perempuan.
b. Pendidikan terakhir
Tabel 6. Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
SD MI 9
36,0 36,0
36,0 SMP MTS
9 36,0
36,0 72,0
SMA SMK MA 5
20,0 20,0
92,0 Diploma
2 8,0
8,0 100,0
Total 25
100,0 100,0
Pendidikan terakhir responden penelitian yaitu mulai tingkat SD MI sebanyak 9 orang atau 36, SMP MTS sebanyak 9 orang atau 36, SMA
SMK MA sebanyak 5 orang atau 20, dan Diploma sebanyak 2 orang atau 8.
c. Lama usaha
Tabel 7. Lama Usaha Responden
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
2 tahun 6
24,0 24,0
24,0 2-4 tahun
12 48,0
48,0 72,0
5-7 tahun 6
24,0 24,0
96,0 8-10 tahun
1 4,0
4,0 100,0
Total 25
100,0 100,0