24 7.
Uji organoleptik skor warna, rasa, dan tekstur 8.
Uji organoleptik hedonik warna, aroma, rasa dan tekstur
1. Penentuan kadar air
Sampel ditimbang sebanyak 10 g di dalam cawan aluminium kering dipanaskan di oven selama 24 jam yang diketahui berat kosongnya. Kemudian
bahan tersebut dikeringkan dalam oven dengan suhu sekitar 105
o
C-110
o
C selama 3 jam, selanjutnya didinginkan di dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang
kembali. Setelah itu, bahan dipanaskan kembali di dalam oven selama 30 menit, kemudian didinginkan kembali dengan desikator selama 15 menit lalu ditimbang.
Perlakuan ini diulangi sampai diperoleh berat yang konstan AOAC, 1984. Berat awal sampel g - Berat akhir sampel g
Kadar air bk = x 100
Berat akhir sampel g
2. Penentuan kadar abu
Sampel ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam muffle furnace lalu dibakar pada suhu 100
o
C selama 1 jam, dilanjutkan dengan suhu 300
o
C selama 2 jam dan dilanjutkan dengan suhu 550
o
C selama 2 jam. Abu yang diperoleh kemudian didinginkan dan ditimbang Sudarmadji, dkk., 1984. Kadar
abu diperoleh dengan rumus : Berat akhir abu g
Kadar abu = x 100
Berat awal sampel g 3. Penentuan kadar vitamin C
Sampel ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan dalam labu takar. Kemudian ditambahkan akuades sampai volume 100 ml dan diaduk hingga
merata. Campuran lalu disaring dengan kertas saring. Filtrat diambil sebanyak 10
25 ml dengan pipet dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu ditambahkan 2-3 tetes
larutan pati 1 dan dititrasi segera dengan larutan Iodin 0,01 N. Titrasi dianggap selesai bila timbul warna biru stabil Jacobs, 1958.
ml Iodin 0,01 N x 0,88 x FP x 100 Kadar vitamin C mg100 g bahan =
Berat sampel g 4. Kadar serat kasar Apriyantono, dkk., 1989
Sampel sebanyak 2 g bahan kering dipindahkan ke dalam Erlenmeyer 600 ml. Larutan H
2
SO
4
0,255 N mendidih sebanyak 200 ml ditambahkan dan ditutup dengan pendingin balik, didihkan selama 30 menit dengan kadang kala
digoyang-goyangkan. Suspensi disaring melalui kertas saring dan residu yang tertinggal dalam erlenmeyer dicuci dengan akuades mendidih. Residu dalam
kertas saring dicuci sampai air cucian tidak bersifat asam lagi uji dengan kertas lakmus. Residu dipindahkan secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam
erlenmeyer kembali dengan spatula dan sisanya dicuci dengan larutan NaOH 0,313 N sebanyak 200 ml sampai semua residu masuk ke dalam erlenmeyer.
Didihkan dengan pendingin balik sambil kadang kala digoyang-goyangkan selama 30 menit. Disaring melalui kertas saring kering yang telah dipijarkan dan
diketahui beratnya, sambil dicuci dengan larutan K
2
SO
4
10. Residu dicuci kembali dengan akuades mendidih dan kemudian dengan ± 15 ml alkohol 95.
Kertas saring dengan isinya dikeringkan pada suhu 110
o
C selama 1-2 jam, pengeringan dilanjutkan sampai berat konstan. Kadar serat dihitung dengan rumus
sebagai berikut: K. Serat kasar =
g awal
sampel Bobot
g saring
kertas Berat
- g
serat saring
kertas Berat
x100
26
5. Penentuan total padatan terlarut