Kerangka Pemikiran Metodologi Penelitian

1.5.3 Kerangka Pemikiran

Prosedur penelitian ini mengikuti kerangka pemikiran sebagaimana tercantum dalam gambar 1.2 dan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah TPA Legognangka yang akan dimanfaatkan oleh daerah yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut. b. Berangkat dari latar belakang kemudian diketahui bahwa isu utama dari permasalahan dalam penilitian ini adalah belum ada lembaga pengelola TPA Legognangka, sementara nantinya TPA Legognangka akan digunakan oleh 6 daerah sehingga perlu ditemukan sebuah bentuk model kelembagaan pengelolaan TPA Legognangka. c. Melakukan identifikasi kriteria-kriteria yang berpengaruh dalam kelembagaan pengelolaan TPA Regional. Identifikasi ini didapatkan melalui penelusuran kajian pustaka dan studi terkait. d. Untuk menemukan sebuah alternatif model yang tepat diperlukan penelusuran kajian pustaka dan studi yang terkait sebagai upaya untuk memahami dasar-dasar yang menunjang dalam menemukan sebuah alternatif model serta sebagai bahan acuan dan pembanding. e. Dari hasil penelusuran kajian pustaka dan studi yang terkait maka diidentifikasi tiga alternatif model kelembagaan pengelolaan TPA Legognangka yang akan diusulkan dalam penelitian ini. f. Ketiga alternatif model tersebut akan diuji menggunakan metode AHP. Untuk itu perlu dikumpulkan data-data dari responden yang terkait dengan permasalahan dalam penilitian ini. Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis menggunakan metode AHP. g. Terpilih satu alternatif model dari tiga alternatif model tersebut, alternatif model yang terpilih adalah alternatif model yang terbaik berdasarkan pada penilaian Analytical Hierarcy Process AHP. Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran Belum ada lembaga Pengelola TPA Legognangka Pengujian 3 Alternatif Model Kelembagaan Pengelolaan TPA Legognangka Model Kelembagaan Pengelolaan TPA Legognangka Terpilih Identifikasi Kriteria Penilaian RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 Identifikasi Alternatif Model Kelembagaan TPA Legognangka PROSES AHP

1.6 Sistematika Pembahasan

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Weighted Sum Model Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda

11 131 80

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pemilihan Alternatif Model Kelembagaan Pengelolaan TPA Sampah Regional Dengan Metode Analytic Hierarcy Process (AHP) (Studi Kasus TPA Legognangka Di Kabupaten Bandung)

5 35 108