Aspek Pengelolaan Kebersihan Aspek Organisasi dan Tata Kerja Aspek Kelembagaan dan Legalitas

3.4 Kebijakan dan Peraturan Daerah

Penyelenggara pengelolaan sampah yang ada di wilayah Bandung Raya Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Garut, dan Kab. Sumedang memiliki beragam bentuk sesuai kapasitas dan kewenangannya. Berikut ini kebijakan dan peraturan daerah yang terkait tentang pengelolaan sampah dari setiap badan atau lembaga pengelola kebersihan yang ada di Bandung Raya:

3.4.1 Aspek Pengelolaan Kebersihan

1. Kota Bandung - Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 27 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kebersihan Kota Bandung - Keputusan Walikota Bandung Nomor 644 Tahun 2002 tentang Tarif Jasa Kebersihan di Kota Bandung. - Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan. 2. Kota Cimahi - Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 16 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Kebersihan, Keindahan, dan Kesehatan Lingkungan. 3. Kab. Bandung - Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 31 Tahun 2000 tentang Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, dan Kesehatan Lingkungan 4. Kab. Garut - Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1999 pasal 7 mengenai Kategori dan Pembagian Retribusi Persampahan di Kabupaten Garut 5. Kab. Sumedang - Keputusan Bupati No. 18 Tahun 2000 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja DPLH serta Pelaksanaan Pengelolaan Persampahan dan Sanitasi di lapangan ditangani oleh Sub Dinas Kebersihan dan Pemakaman Subdin KPP, DLPH. 6. Kab. Bandung Barat Tidak ada datanya.

3.4.2 Aspek Organisasi dan Tata Kerja

1. Kota Bandung - Peraturan Walikota No. 101 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. 2. Kota Cimahi - Keputusan Walikota Cimahi No.060Kep.46 Ortala2003 mengenai Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kota Cimahi. 3. Kab. Bandung - Tidak memiliki kebijakan atau perda yang terkait. 4. Kab. Garut - Tidak memiliki kebijakan atau perda yang terkait. 5. Kab. Sumedang - Keputusan Bupati No. 18 Tahun 2000 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja DPLH serta Pelaksanaan Pengelolaan Persampahan dan Sanitasi di lapangan ditangani oleh Sub Dinas Kebersihan dan Pemakaman Subdin KPP, DLPH. 6. Kab. Bandung Barat Tidak ada datanya.

3.4.3 Aspek Kelembagaan dan Legalitas

1. Kota Bandung - Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 02-PD1985. 2. Kota Cimahi - Peraturan Daerah No. 22003 tentang Pembentukan dan Sususan Organisasi Perangkat Pemerintah Kota Cimahi. 3. Kab. Bandung - Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 9 Tahun 2002 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung. 4. Kab. Garut - Peraturan Daerah Kabupaten Garut no.9 tahun 2004, tentang Perubahan Jenis Organisasi dari Dinas menjadi Badan. - Perda Nomor 62002 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Garut. 5. Kab. Sumedang - Keputusan Bupati No. 18 Tahun 2000 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja DPLH serta Pelaksanaan Pengelolaan Persampahan dan Sanitasi di lapangan ditangani oleh Sub Dinas Kebersihan dan Pemakaman Subdin KPP, DLPH. - Perda No. 49 Tahun 2000 tentang Pembentukan DPLH Bersadarkan Perangkat Daerah. 6. Kab. Bandung Barat Tidak ada datanya.

3.4.4 Aspek Kewenangan

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Weighted Sum Model Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda

11 131 80

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pemilihan Alternatif Model Kelembagaan Pengelolaan TPA Sampah Regional Dengan Metode Analytic Hierarcy Process (AHP) (Studi Kasus TPA Legognangka Di Kabupaten Bandung)

5 35 108