Dinas Kebersihan Kabupaten Bandung Dinas Penyehatan dan Lingkungan Kebersihan Kota Cimahi

3.3.2 Dinas Kebersihan Kabupaten Bandung

Pengelolaan kebersihan di Kabupaten Bandung diatur dalam: 1. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung no. 9 tahun 2002 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung 2. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung no. 31 tahun 2000 tentang Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, dan Kesehatan Lingkungan 3. Keputusan Bupati Bandung no. 13 tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah no. 31 tahun 2000 4. Keputusan Bupati Bandung no. 8 tahun 2004 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Berdasarkan Keputusan Bupati Bandung no. 8 Tahun 2004 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat khususnya di bidang persampahan, bahwa kewenangan camat dalam penyelenggaraan kebersihanm adalah sebagai berikut: 1. Penyuluhan, Pengawasan dan Pengkoordinasian persampahan 2. Penentuan lokasi TPA 3. Koordinasi dalam peningkatan kebersihan kawasan perkotaan Pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan limbah cair B3tinja. Lembaga Pengelola kebersihan tingkat kabupaten, yaitu Dinas Kebersihan Kabupaten Bandung yang bertugas memberikan fasilitas penyelengaraan pengelolaan Kebersihan di Kabupaten Bandung dengan bagan struktur organisasi sebagai berikut: Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Kabupaten Bandung BUPATI Dinas Kebersihan Bag Tata Usaha Sub bag Umum Sub bag Keuangan Sub Din Pemeliharaan dan Pembuangan Sub Din Kemitraan Sub Din Operasional Seksi Pengelolaan TPA TPS Seksi Pemanfaatan dan Pemusnahan Sampah Seksi Pemeliharaan Mobil Seksi Ops. Wil I Seksi Ops. Wil II Seksi Ops. Wil III Seksi Ops. Wil. IV Seksi Pengembangan Mitra Kawasan Seksi Pengembangan Mitra Masyarakat Kecamatan Masyarakat Perda No. 31 Tahun 2000

3.3.3 Dinas Penyehatan dan Lingkungan Kebersihan Kota Cimahi

KEDUDUKAN • Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, yang menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah, dibidang Pekerjaan Umum. • Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan dipimpin oleh Kepala Dinas. • Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. • Pada Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional danatau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah, dibidang Pekerjaan Umum. 2. Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis bidang Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan; b. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan, meliputi Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan, Penyehatan Lingkungan Permukiman; d. Pelaksanaan urusan kesekretariatan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 69 Gambar 3.3 Struktur Organisasi Dinas Penyehatan dan Lingkungan Hidup Kota Cimahi Sekretariat Bidang Kebersihan Bidang Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Kelompok Jabatan Fungsional Unit Pelaksana Teknis Sub. Bag. Program dan Pelaporan Sub. Bag. Keuangan Seksi Kebersihan Jalan dan Lingkungan Seksi Angkutan Sampah dan Pengelolaan TPS TPA Seksi Pertamanan Seksi Pemakaman Seksi Penerangan Jalan Umum, Reklame, dan Dekorasi Kota Seksi Penyehatan Lingkungan dan Permukiman Kepala Dinas Seksi Pengendalian dan Pengawasan

3.3.4 Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumedang

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Weighted Sum Model Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda

11 131 80

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pemilihan Alternatif Model Kelembagaan Pengelolaan TPA Sampah Regional Dengan Metode Analytic Hierarcy Process (AHP) (Studi Kasus TPA Legognangka Di Kabupaten Bandung)

5 35 108