kegiatan-kegiatan monopoli, tidak ada usaha-usaha yang sangat penting untuk kepentingan umum yang diusahakan.
Sejak akhir dekade 1950-an dalam literatur ekonomi dan keuangan, hubungan pengeluaran dan penerimaan pemerintah didiskusikan secara luas, serta
berbagai hipotesis tentang hubungan ini diuji secara empiris. Seperti yang dikatakan oleh DeLoughy 1999 menemukan bahwa hubungan antara
penerimaan dan pengeluaran memiliki hubungan dua arah pada jangka pendek, sebaliknya pada jangka panjang tidak terdapat hubungan antara penerimaan dan
pengeluaran dalam kasus conecticut. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Khalid
Bataineh 2008 di Yordania yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara pengeluaran dan penerimaan pemerintah serta adanya
hubungan searah dari pengeluaran menuju penerimaan pemerintah. Dalam hal ini menunjukkan peningkatan pengeluaran pemerintah akan mendorong penerimaan
pemerintah yang lebih tinggi di Yordania.
2.6. Penelitian Sebelumnya
Mithani dan Khoon 1999, meneliti tentang Hubungan Kausalitas Antara Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah di Malaysia. Penelitiannya menemukan
kausalitas satu arah undireksional dari pengeluaran terhadap penerimaan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa sektor publik di Malaysia lebih
dipengaruhi oleh anggaran pengeluaran pemerintah. Hondroyiannis dan Papapetrou 1999, meneliti tentang Hubungan
Kausalitas Antara Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah di Yunani.
Penelitiannya menemukan kausalitas satu arah undireksional dari pengeluaran terhadap penerimaan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan pada
tingkat yang tinggi di Yunani selama perpanjangan periode waktu, utamanya pada anggaran pengeluaran dan tidak pada dinamika dari penerimaan pemerintah.
AbuAl-Foul dan Baghestani 2004, meneliti tentang Hubungan Kausalitas antara penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah : Studi Kasus Egypt
dan Jordan. Penelitiannya menemukan untuk Egypt terjadi kausalitas satu arah dari penerimaan mendorong pengeluaran pemerintah. Sedangkan untuk Jordan
terjadi kausalitas dua arah feedback antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah, artinya bahwa penerimaan yang tinggi mendorong pengeluaran yang
tinggi demikian pula sebaliknya. Yousef Elyasi dan Mohammad Rahimi 2012, meneliti tentang Hubungan
Kausalitas Antara Penerimaan Pemerintah dan Pengeluaran Pemerintah di Iran. Penelitiannya menemukan bahwa adanya hubungan kausalitas dua arah antara
pengeluaran pemerintah dan penerimaan pemerintah baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, artinya bahwa adanya ketergantungan antara pengeluaran
dan penerimaan pemerintah, maupun sebaliknya. Emelogu C. Obioma dan Uche M. Ozughalu 2010, dalam judul
penelitiannya An Examination of the Relationship between Government Revenue and Government Expenditure in Nigeria: Cointegration and Causality Approach.
Penelitiannya menemukan bahwa terdapat kausalitas satu arah dari penerimaan pemerintah terhadap pengeluaran pemerintah.penelitiannya juga menemukan
adanya hubungan jangka panjang penerimaan pemerintah dan pengeluaran
pemerintah. Artinya bahwa untuk meningkatkan penerimaan pemerintah harus disertai dengan reformasi pengeluaran pemerintah agar mencapai pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan. Cheng 1999, meneliti tentang Hubungan Kausalitas Antara Pajak dan
Pengeluaran di delapan negara Amerika Latin. Penelitiannya menemukan kausalitas dua arah feedback di negara Chile, Panama, Brazil, dan Peru. Hal ini
menunjukkan bahwa penerimaan dan pengeluaran saling mempengaruhi. Sedangkan di negara columbia, Republik Dominica, Honduras dan Paraguay,
terjadi kausalitas satu arah undireksional.
2.7. Hipotesis Penelitian