Pembagian Peran Guru dan Pemerintah

Komponen Alokasi Waktu Minimal Per Minggu JP No Komponen VII VIII IX Kelompok B 8 Seni Budaya Prakarya termasuk muatan lokal 3 3 3 9 Pend. Jasmani, OR Kes termasuk muatan lokal 3 3 3 10 Prakarya termasuk mulok 2 2 2 Jumlah 38 38 38 Muatan lokal dapat memuat bahasa daerah. Selanjutnya perubahan struktur kurikulum untuk Sekolah Menengah Pertama SMP disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki anak didik SMP dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu pendekatan saintik digunakan dalam proses pembelajaran, meliputi aktivitas mengamati, bertanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta, pada semua matapelajaran. 26 Apabila melihat tabel di atas maka akan terlihat bahwa telah terjadi pengurangan dalam mata pelajaran, yaitu dari yang awalnya berjumlah 12 duabelas mata pelajaran menjadi hanya 10 sepuluh matapelajaran. Selain itu pengintegrasian matapelajaran juga dilakukan, pada matapelajaran teknologi informasi dan komunikasi TIK, yang menjadi sarana pembelajaran pada semua matapelajaran, dan mata pelajaran seni budaya dan prakarya masuk kedalam muatan lokal, dan matapelajaran pengembangan diri diintegrasikan ke semua matapelajaran. Khusus untuk matapelajaran IPA dan IPS dikembangkan sebagai matapelajaran sains terintegrasi integrative science dan kajian sosial terintegrasi integrative social studies bukan sebagai disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Selain itu sebagai konsekuensi pengurangan matapelajaran, maka tiap minggu 26 Kemendikbud. op. cit., h.17. ditambah 6 enam jam pelajaran guna mengakomodasikan adanya perubahan proses pembelajaran yang lebih aktif. 27

2. Perbedaan Antara KTSP Dan Kurikulum 2013 Di SMP

Setelah sebelumnya penulis memberikan gambaran bagaimana proses perubahan dalam struktur kurikulum di Sekolah Menengah Pertama SMP dalam tabel 2.1,2.2,2.3 maka sekarang penulis akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana perbedaan antara kurikulum lama KTSP 2006 dengan kurikulum baru Kurikulum 2013 dalam tabel 2.4, diantara perbedaannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Perbedaan Esensial Kurikulum SMP 28 KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi sikap, keterampilan, pengetahuan Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan lain dan memiliki kompetensi inti tiap kelas. Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasan Indonesia sebagai alat komunikasi carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,… TIK adalah mata pelajaran TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain. Dalam tabel di atas dapat terlihat perbedaan antara kurikulum lama KTSP dan kurikulum baru Kurikulum 2013, diantara perbedaan yang dapat terlihat adalah, dalam KTSP suatu mata pelajaran hanya mendukung satu kompetensi tertentu sedangkan dalam kurikulum 2013 semua mata pelajaran mendukung semua kompetensi, mulai dari kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Selanjunya bahasa 27 Ibid. 28 Tabel ini diadopsi dari Mulyasa. op. cit., h.172. indonesia yang pada awalnya dirancang sebagai suatu pengetahuan, dalam Kurikulum 2013 menjadi alat komunikasi.

C. Perubahan Kurikulum Pendidikan Agama Islam PAI

Berbicara tentang perubahan kurikulum pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI dalam kurikulum baru atau kurikulum 2013, perubahannya dapat terlihat pada tabel 2.2, 2.3 dan 2.4. Dalam tabel tersebut jelas terlihat adanya perubahan pada penamaan pelajaran PAI, yang awalnya dinamai dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI kemudian berubah menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Selanjutnya adanya perubahan pada jumlah jam pelajaran, yaitu adanya penambahan jam pelajaran, yang awalnya pada kurikulum KTSP jumlah setiap kali pertemuannya 2 jam pelajaran, dalam kurikulum 2013 bertambah menjadi 3 jam pelajaran dalam setiap pertemuan. Hal ini berpengaruh terhadap bobot jam pelajaran setiap minggunya, yang awalnya pada KTSP bobot jam pelajaran PAI dalam satu minggu 4 jam pelajaran pada kurikulum 2013 bobot jam pelajarannya menjadi 6 jam pelajaran, Terjadinya beberapa perubahan tersebut merupakan suatu keuntungan yang cukup besar bagi para pengajar di bidang agama, karena dengan bertambahnya jam pelajaran di setiap minggunya, maka akan lebih memaksimalkan para guru PAI dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Dengan penambahan jumlah jam pelajaran ini pun diharapkan tujuan pendidikan yang tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 bab II pasal 3 dapat tercapai. 29 Perubahan lainnya yang terdapat dalam kurikulum 2013 adalah adanya penginterasian TIK teknologi informasi dan komunikasi dalam setiap pembelajaran. Pengintegrasian TIK dalam setiap pembelajaran merupakan suatu pembaharuan dari kurikulum 2013. Pengintegrasian ini pun memberikan keuntungan pada proses pembelajaran PAI. Dengan adanya pengintegrasian TIK dalam pembalajaran PAI maka guru PAI memiliki 29 Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3.