14
BAB II KONSEP PERUBAHAN KURIKULUM
A. Konsep Kurikulum 1. Definisi Kurikulum
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata curir dan curere yang merupakan istilah bagi tempat berpacu, berlari, di
dalam sebuah perlombaan  yang telah dibentuk rute pacuannya dan harus dilalui oleh para kompetitor perlombaan.
1
Selanjutnya  Robert  S.  Zais  yang  dikutip  oleh  Lias  menjelaskan bahwa  “kurikulum  berasal  dari  bahasa  Latin  yaitu curriculum yang
semula berarti race course gelanggang  perlombaan.
2
Kemudian pengertian  kurikulum  berkembang  dan  dipakai  dalam  dunia  pendidikan
yang  memiliki  arti sejumlah  mata  pelajaran  yang  harus  ditempuh  untuk mencapai suatu gelar atau ijazah”.
3
Jarak yang ditempuh dalam kurikulum itu  merupakan  program  sekolah.  Program  tersebut  berisi  mata  pelajaran
courses  yang  harus  ditempuh  oleh  peserta  didik  selama  kurun  waktu tertentu.
4
Kurikulum merupakan suatu perangkat  rencana  dan  pengaturan mengenai  tujuan,  isi,  dan  bahan  pelajaran  serta  cara  yang  digunakan
sebagai  pedoman  penyelenggaraan  kegiatan  pembelajaran  untuk mencapai suatu tujuan  pendidikan  tertentu.
5
Selanjutnya  Harold  B. Alberry yang dikutip oleh Rusman, memandang kurikulum sebagai semua
kegiatan  yang  diberikan  kepada  siswa  di  bawah  tanggung  jawab  suatu
1
Ali  Mudlofir, Aplikasi  Pengembangan  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  Dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam,Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2011,h.1
2
Lias Hasibuan,Kurikulum dan Pemikuran Pendidikan Jakarta: Gaung Persada,2010,h,2.
3
Hendyat  Soetopo  dan  Wasty  Soemanto, Pembinaan  dan  Pengembangan  Kurikulum Sebagai Subtansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1993,cet.4, h.12
4
Zainal  Arifin, Konsep  dan  Model  Pengembangan  Kurikulum  Konsep  Teori,  Prinsip, Prosedur,  Komponen,  Pendekatan,  Model,  Evaluasi    Inovasi, Bandung:  PT  Remaja
Rosdakarya, 2011,h.3.
5
Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009,h.3
sekolah.
6
Sedangkan menurut Saylor, Alexander, dan Lewis yang dikutip oleh Wina  Sanjaya, kurikulum  merupakan  segala  upaya  sekolah  untuk
mempengaruhi siswa agar dapat belajar dengan baik, baik dalam ruangan kelas maupun di luar ruangan kelas atau di luar sekolah.
7
Pada dasarnya konsep kurikulum selalu berkembang sesuai dengan perkembangan  teori  dan  praktik  pendidikan, dan juga  bervariasi  sesuai
dengan  aliran  atau  teori  pendidikan  yang  dianut. Namun sebenarnya terdapat  tiga  konsep  tentang  kurikulum  yang  perlu  mendapat  perhatian,
yaitu kurikulum  sebagai  subtansi,  kurikulum  sebagai  sistem dan kurikulum sebagai bidang studi.
8
Konsep pertama,
kurikulum  sebagai suatu
subtansi, yaitu
kurikulum dipandang sebagai suatu rencana bagi kegiatan belajar murid- murid  di  sekolah,  atau  sebagai perangkat  tujuan  yang  ingin  dicapai.
kurikulum  juga  bisa  menunjuk  kepada suatu dokumen  yang  berisi rumusan  tujuan,  bahan  ajar,  kegiatan  belajar-mengajar,  jadwal,  dan
evaluasi. Kurikulum  juga  dapat  digambarkan  sebagai suatu dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum
dengan  pemegang  kebijaksanaan pendidikan  dengan  masyarakat.  Suatu kurikulum  juga  dapat  mencakup  lingkup  tertentu,  suatu  sekolah,  suatu
kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.
9
Konsep  kedua, kurikulum  sebagai  suatu  sistem, yaitu  sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan,
sistem  pendidikan,  bahkan  sistem  masyarakat. Sistem kurikulum
mencakup  struktur  personalia,  dan  prosedur  kerja  bagaimana  cara menyusun
suatu kurikulum,
melaksanakan, mengevaluasi
dan menyempurnakannya.  Hasil  dari  sistem  kurikulum  adalah  tersusunnya
6
Ibid.
7
Wina  Sanjaya, Pembelajaran  Dalam  Implementasi  Kurikulum  Berbasis  Kompetensi, Jakarta:Kencana,2008,Cet.3,h.4
8
Nana syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum;Teori dan Praktek,Bandung:PT Remaja Rosdakarya:2011,cet.13,h.27
9
Ibid.