Penguatan Penilaian Pembelajaran Elemen-Elemen Perubahan

Tabel 3.3 Usulan Struktur Kurikulum Baru 24 Komponen Alokasi Waktu Minimal Per Minggu JP VII VIII IX Kelompok A 1 Pen. Agama 2 2 2 2 Pen. Pancasila Kewarganegaraan 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 4 Matematika 5 5 5 5 IPA 5 5 5 6 IPS 4 4 4 7 Bahasa Ingris 4 4 4 Kelompok B 1 Seni Budaya Termasuk Muatan Lokal 3 3 3 2 Pend Jasmani, OR Kes. termasuk muatan lokal 3 3 3 3 Prakarya termasuk muatan lokal 3 3 3 Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38 Demikianlah proses dari usulan dan penataan kurikulum yang terjadi dalam pengembangan kurikulum SMP, dan setelah melihat masukan dari beberapa pihak; akhirnya dirumuskanlah struktur kurikulum sekolah menengah pertama SMP sebagai berikut: Tabel 3.4 Struktur Kurikulum Baru 2013 25 Komponen Alokasi Waktu Minimal Per Minggu JP No Komponen VII VIII IX Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 PPKn 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 4 Matematika 5 5 5 5 IPA 5 5 5 6 IPS 4 4 4 7 Bahasa Ingris 4 4 4 24 Ibid. 25 Tabel ini diadopsi dari Majid. op. cit., h.54 Komponen Alokasi Waktu Minimal Per Minggu JP No Komponen VII VIII IX Kelompok B 8 Seni Budaya Prakarya termasuk muatan lokal 3 3 3 9 Pend. Jasmani, OR Kes termasuk muatan lokal 3 3 3 10 Prakarya termasuk mulok 2 2 2 Jumlah 38 38 38 Muatan lokal dapat memuat bahasa daerah. Selanjutnya perubahan struktur kurikulum untuk Sekolah Menengah Pertama SMP disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki anak didik SMP dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu pendekatan saintik digunakan dalam proses pembelajaran, meliputi aktivitas mengamati, bertanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta, pada semua matapelajaran. 26 Apabila melihat tabel di atas maka akan terlihat bahwa telah terjadi pengurangan dalam mata pelajaran, yaitu dari yang awalnya berjumlah 12 duabelas mata pelajaran menjadi hanya 10 sepuluh matapelajaran. Selain itu pengintegrasian matapelajaran juga dilakukan, pada matapelajaran teknologi informasi dan komunikasi TIK, yang menjadi sarana pembelajaran pada semua matapelajaran, dan mata pelajaran seni budaya dan prakarya masuk kedalam muatan lokal, dan matapelajaran pengembangan diri diintegrasikan ke semua matapelajaran. Khusus untuk matapelajaran IPA dan IPS dikembangkan sebagai matapelajaran sains terintegrasi integrative science dan kajian sosial terintegrasi integrative social studies bukan sebagai disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Selain itu sebagai konsekuensi pengurangan matapelajaran, maka tiap minggu 26 Kemendikbud. op. cit., h.17.