Tes Kuisioner Macam-macam Metode Bimbingan

tetapi juga berorientasi juga kepada kemampuan personal secara keseluruhan, baik jasmani maupun rohani. Ketidaksesuaian antara kemampuan yang dimiliki dan pekerjaan yang dilakukan juga menjadi penyebab timbulnya kesulitan pada diri seseorang. Karena ia harus melakukan sesuatu yang tidak dikuasai atau tidak diminati sesuai bakat dan kemampuannya. Dalam ajaran Al- Qur’an memang ada kandungan ayat yang memerintahkan umat Islam agar melakukan dan mengerjakan sesuatu pekerjaan hendaklah didasarkan pada pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, sebagaimana firman Allah SWT:                    Artinya : “ Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya” Q.S. Al-Isra : 36. 21 Metode yang digunakan dalam bimbingan rohani bagi pasien adalah menggunakan metode individu, kelompok, dan psikoanalisis. Metode individu digunakan dengan berkomunikasi face to face dengan pasien, pasien menjelaskan apa yang dirasakan kepada pembimbing kemudian pembimbing memberikan solusi sesuai dengan masalah pasien. Pembimbing menjelaskan kepada pasien, bahwa pentingnya ibadah meskipun kondisi sedang sakit dan harus dirawat, pembimbing mengajarkan bagaimana cara shalat bagi yang sedang sakit, pentingnya 21 Departemen Agama RI, Al- Qur‟an Tajwid dan Terjemah, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006, h. 285. doa, dzikir, tawakal, dan ikhtiar dalam proses kesembuhan. Metode kelompok yaitu dengan cara disediakan pengeras suara disetiap kamar pasien yang berisi ayat-ayat Al-Qur ’an agar semua bisa mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al- Qur’an agar dapat menenangkan kejiwaan pasien, suara adzan, mendoakan untuk kesembuhan pasien. Metode psikoanalisis yaitu metode pasien menceritakan kejadian-kejadian masa lalu yang pernah dirasakan pasien yang merupakan salah satu penyebab mengapa pasien bisa sakit, ketika pasien menceritakan masa lalunya kemudian pembimbing memberikan saran kepada pasien.

3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan

Dalam rumusan epistimologi keilmuan Dakwah dinyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan konseling dalam Islam bertujuan menginternalisasikan, mengeksternalisasikan dan mentransformasikan sistem ajaran Islam kedalam kehidupan individu, keluarga dan kelompok kecil atas dasar masalah khusus dalam semua kehidupan yang berdampak pada kehidupan individu dan keluarga serta lingkungan sosial. Bimbingan pribadi dan keluarga dengan melakukan konseling Islam sesuai dengan konteks masalah dan pemecahan problem psikologimental-spiritual dengan menggunakan pendekatan psiko-terapi Islam. Selanjutnya rumusan tujuan itu dapat dirinci sebagai berikut: 1. Melakukan bimbingan dan penyuluhan konseling mengenai tata cara pengamalan Islam, memahami dan melaksanakan ajaran Islam dengan benar, sesuai dengan ketentuan Al- Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya.