Bimbingan Rohani Pengertian Metode Bimbingan Rohani

diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang sempurna yang diciptakan sebagai khalifah di muka bumi, sehingga dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan dapat memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya.

2. Macam-macam Metode Bimbingan

Dalam penerapan bimbingan memiliki beberapa metode, berbagai metode yang biasa digunakan dalam pelayanan bimbingan ialah sebagai berikut: 20

a. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara atau teknik yang digunakan untuk mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-fakta mentalkejiwaan psikis yang ada pada diri terbimbing atau klien. Fakta dan data itu dapat dijadikan bahan dan gambaran empiris dari kondisi kejiwaan atau mental pada saat tertentu, sehingga perlu diberikan bimbingan dan penyuluhan konseling secara tepat.

b. Observasi Survey

Observasi adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengamati secara langsung sikap dan prilaku yang tampak pada saat-saat tertentu, yang muncul sebagai pengaruh dari kondisi mental atau kejiwaannya. Hingga saat ini ada dua model observasi yang sudah biasa dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pertama, observasi secara langsung dan ikut terlibat dalam peristiwa yang sedang dijadikan obyek observasi, sehingga data dan informasi yang sedang dikumpulkan bisa diperoleh 20 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan konseling Islam, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah 2008, h.122. secara akurat dan obyektif sebagaimana adanya. Dan kedua, observasi non partisipan, yakni pembimbing berada di luar obyek atau peran yang sedang diidentifikasi, bisa dari jarak jauh atau jarak dekat. Artinya, pihak observer hanya mengamati layaknya orang yang sedang mengamati sesuatu.

c. Tes Kuisioner

Merupakan serangkaian pertanyaan-pertanyaan berikut disiapkan beberapa alternatif jawaban pilihan sesuai dengan lingkup masalah yang diungkapkan. Dalam penggunaan angket agar mendapatkan data-data dan informasi yang sesuai dan obyektif maka yang perlu diperhatikan ialah penggunaan kata-kata atau istilah dalam pertanyaan yang dituliskan, yakni disesuaikan dengan keadaan obyek yang dituju. Kemudian ketepatan pertanyaan-pertanyaan yang dijadikan modus dalam mengidentifikasi permasalahan, serta strkuktur dari masalah-masalah yang ditanyakan. Demikian pula ketelitian dalam memahami jawaban-jawaban yang diberikan responden terbimbing, berikut diberikan orientasi atau petunjuk kepada responden yang akan mengisi atau memilih jawaban yang disediakan, sehingga tingkat skurasinya bisa terwujud dengan yang diinginkan. d. Bimbingan Kelompok Ialah teknik bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama kelompok, seperti kegiatan diskusi, ceramah, seminar dan sebagainya. Penggunaan teknik ini biasanya untuk mempelajari dan mengetahui komunikasi dan interaksi sosial yang dilakukan individu-individu terbimbing, hubungan timbal balik dan partisipasi terbimbing bila berada dalam kelompoknya. Hal ini biasa dilakukan untuk menumbuhkan atau mengembangkan potensi-potensi sosial terbimbing atau bimbingan yang diberikan bagi terbimbing yang mengalami kesulitan dalam melakukan kontak sosial dengan masyarakat. Maka melalui bimbingan kelompok secara bertahap klien diberikan peluang untuk berinteraksi dan bergaul dalam kelompoknya.

e. Psikoanalisis

Adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap peristiwa dan pengalaman kejiwaan yang pernah dialami terbimbing sejak kecil. Misalnya persaan tertekan, perasaan takut, trauma dan merasa rendah diri bila berada dalam situasi tertentu yang ada kaitannya dengan peristiwa-peristiwa yang dialaminya.

f. Non-Derektif

Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh Carl R. Rogers, guru besar psikologi dan psikiatri, selanjutnya dikenal dengan teknik “Clien- Centered-Counseling ” klien sebagai pusat jalannya konseling. Sebab pada teknik ini pelayanan bimbingan dan konseling memang lebih banyak berpusat pada diri klien, konselor hanya membantu memberikan dorongan dalam memecahkan masalah klien, dan keputusan terletak pada diri klien sendiri. g. Direktif Adalah salah satu teknik yang diberikan dan digunakan bagi klien yang tidak mengerti masalahnya dan mengalami kesulitan dalam memahami dan memecahkannya. Maka pengarahan yang diberikan konselor ialah memberikan secara langsung jawaban-jawaban terhadap faktor-faktor yang dianggap menjadi penyebab timbulnya masalah pada diri klien.

h. Teknik Rasional-Emotif

Istilah lain teknik ini disebut dengan “rational-emotif therapy”, atau model “RET” yang dikembangkan oleh Dr. Albert Ellis. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan, teknik ini dimaksudkan untuk mengatasi pikiran-pikiran yang tidak logis tidak rasional yang disebabkan dorongan emosinya yang tidak stabil. Pikiran-pikiran yang tidak rasional itu selalu berkaitan dan bahkan mungkin pula menimbulkan hambatan, gangguan atau kesulitan-kesulitan dalam melihat dan menafsirkan segala sesuatu yang dihadapinya dalam hidup. Pelayanan teknik dan pendekatan rasional-emotif merupakan bentuk terapi yang berupaya membimbing dan menyadarkan diri klien, sesungguhnya cara berpikir yang tidak rasional itulah yang menyebabkan terjadinya gangguan-gangguan emosionalnya. Maka dalam layanan ini pembimbing membantu klien dalam membebaskan diri dari cara-cara berpikir atau pandangan-pandangan yang tidak rasional, dan selanjutnya diarahkan kearah cara-cara berpikir yang lebih rasional.

i. Teknik Konseling Klinikal

Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dengan menggunakan teknik klinikal menitikberatkan pada pengembangan skill klien sesuai dengan latar belakang dan kemampuan yang dimilikinya. Pendekatan teknik klinikal tidak semata-mata beroreantasi kepada pengembangan intelektual,