11. Jenis Pelayanan Kesehatan
Tabel 1 Jenis Pelayanan Kesehatan
1. IGD 24 Jam 16. Klinik Gigi
2. Klinik Umum 17. Klinik TB
3. Klinik Kebidanan kandungan
18. Klinik Rawat Luka 4. Klinik
Penyakit Dalam
19. Rehabilitasi Medik 5. Klinik Anak
20. Laboratorium 6. Klinik Bedah Umum 21. Farmasi
7. Klinik Bedah
Tulang 22. Radiologi
8. Klinik Herbal 23. Hemodialisa
9. Klinik Mata 24. Kamar Bersalin
10. Klinik Akupuntur 25. Kamar Operasi
11. Klinik Kesehatan
Jiwa 26. Ruang Rawat Inap
Dewasa 12. Klinik Paru
27. Ruang Rawat Inap Anak
13. Klinik THT 28. Ruang Rawat Inap
Isolasi 14. Klinik Jantung
29. Ruang Rawat Inap ICU
15. Klinik Syaraf 30. Ruang Rawat Inap
Pasca Bersalin
12. Faslilitas
1. Terapi Kaki 2. Arena Bermain Anak
3. Mushola 4. Taman Waterfall
5. Danau Buatan 6. Kantin Sehat
7. Ambulance 8. Taman Herbal
9. Taman Aroma Terapi 10. Pojok ASI
11. Lahan Parkir 12. Security 24 Jam
13. Layanan Mobil Jenazah
13. Perkembangan Rumah Sakit
Sebagai rumah sakit yang mengutamakan pelayanan kesehatan terbaik untuk kaum dhuafa, tentunya kami senantiasa berusaha untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam pelayanan menjadi perhatian untuk kami. Untuk itu langkah-
langkah yang telah kami lakukan adalah: 1. Sistem Informasi RS. RST Dompet Dhuafa sudah mencakup
pendaftaran pelayanan rawat jalan, rawat inap, penunjang, logistik umum, logistik medis, farmasi, ruang operasi dan
keuangan. 2. Pengadaan sarana medik berteknologi terkini.
3. Kelas ibu hamil sehat serta program edukatif dan promotif.
5
B. Hasil dan Analisa Data Penelitian
1. Deskripsi Informan: Pembimbing Rohani
Dalam penelitian ini penulis mengadakan wawancara dan observasi langsung terhadap proses kegiatan bimbingan rohani. Informan
yang penulis wawancarai terdiri dari pembimbing, dan pasien rawat inap
5
www.rumahsehatterpadu.or.id diakses pada 19 Agustus 2014 Pukul 14.00 WIB.
RS. Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Adapun gambaran umum mengenai informan adalah sebagai berikut:
Nama : Ahmad Hasan
TTL : Bogor, 12 Januari 1987
Alamat : Kampung Cibeber Desa Cibeber 2 RT 02RW 01
Kecamatan Liweliyang Kabupaten Bogor Jawa Barat Pendidikan
: S1 Sebelum menjadi pembimbing rohani Ustadz Hasan adalah
seorang guru kemudian beralih menjadi karyawan LPM Dompet Dhuafa yang bertempat di Situ Gintung, kemudian ditugaskan menjadi
pembimbing rohani di RS. Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Ustadz Hasan bersyukur menjadi pembimbing rohani bagi pasien, beliau bisa
melihat kondisi pasien yang mempunyai penyakit dan kesulitan dalam ekonomi, itu sebagai pembelajaran untuk beliau bahwa masih banyak
orang yang lebih susah dan membutuhkan bantuan. Menjenguk dan membantu pasien untuk menenangkan hati atas penyakit yang dialami
adalah sesuatu kewajiban sesama muslim, dan ketika sesama muslim mengingatkan kebaikan kepada orang lain kita mendapatkan pahala atas
apa yang mereka kerjakan. Menjenguk dan mendoakan orang sakit adalah perbuatan yang mulia yang akan membantu proses penyembuhan pasien.
Hal yang membuat Ustadz Hasan terharu ketika menjadi pembimbing rohani bagi pasien adalah ketika melihat pasien yang
meninggal dunia kemudian keluarga pasien sedih karena anggota keluarga meninggal dan keluarga pasien mengucapkan terimakasih kepada Ustadz
atas kebaikan yang sudah dilakukan, hal itu menurut Ustadz Hasan adalah hal yang mengharukan Ustadz Hasan merasa bahwa kita hidup bermanfaat
untuk orang lain.
6
Penulis melihat kegiatan bimbingan yang Ustadz Hasan lakukan adalah setiap ruang rawat inap, pertama yang Ustadz lakukan adalah
salam, dan menanyakan kabar kemudian dibalas dengan salam, terlihat hubungan antara Ustadz Hasan dan pasien sangat baik, tidak hanya dengan
pasien, dengan keluarga pasien Ustadz Hasan sudah dekat, ketika Ustadz Hasan datang disambut baik oleh pasien dan keluarga pasien itu sendiri.
Ketika melakukan bimbingan Ustadz Hasan mendengarkan curhat-curhat pasien atas apa yang dialaminya dimulai dari permasalahan penyakit,
keluarga, ekonomi, dan pekerjaan. Ustadz Hasan mendengarkan dengan seksama kemudian berusaha untuk memberikan saran dengan cara yang
baik atas apa yang dialaminya. Pasien menceritakan apa yang dialami dengan terbuka karena Ustadz Hasan berusaha mendengarkan dan
memberikan saran dengan cara yang baik. Ustadz Hasan yang sebelumnya sudah mendampingi Nova
menjelaskan bahwa Nova melakukan bunuh diri karena banyaknya masalah yang dilaminya, baik dari keluarga dan pekerjaan. Dimana
keluarga terlalu menuntut Nova untuk membantu perekonomian keluarga padahal ia masih ada kedua orang tua yang masih sehat, maka bimbingan
tidak hanya dilakukan kepada pasien tetapi kepada keluarga pasien juga karena satu sama lain saling berkaitan, orang tua Nova diingatkan oleh
6
Hasil wawancara pribadi dengan Ustadz Hasan pada tanggal 12 Agustus 2014. Di ruang Sumber Daya Insani SDI RS. RST Dompet Dhuafa.