Dasar-dasar Hidrolika PENGUKURAN, PENGENDALI KONTROL DAN PENGATURAN
5.6.7.1.3 Hubungan Seri Gambar 5.58 memperlihatkan sebuah hubungan seri sistem buka-
terpusat dengan. Oli dari sebuah pompa melewati tiga buah katup control yang dihubungkan seri. Selesai dari katup pertama masuk ke katup
kedua, dan begitu seterusnya. Dalam keadaan netral, oli meninggalkan katup-katup dan kembali ke reservoir, seperti yang ditunjukan anak
panah. Ketika katup kontrol dioperasikan, kedatangan oli dialihkan ke silinder. Kembalinya oli dari silinder diarahkan melalui jalan balik dan
begitu pula pada katup berikutnya.
Gambar 5.58 Hubungan seri sistem buka-terpusat 5.6.7.1.4 Hubungan Seri Paralel
Gambar 5.59 memperlihatkan variasi pada hubungan seri. Oli dari pompa melewati katup kontrol dalam hubungan seri, sebagaimana dalam
hubungan parallel. Katup kadang-kadang disusun untuk memenuhi lintasan tambahan. Dalam kondisi netral, cairan langsung melewati katup-
katup dalam hubungan seri,seperti yang ditunjukan anak panah. Ketika tak satupun katup beroperasi, pembalik tertutup dan oli yang tersedia
menuju semua katup melalui hubungan parallel.
Gambar 5.59 Hubungan Seri Paralel Ketika dua katup atau lebih dioperasikan dengan serentak, silinder yang
membutuhkan tekanan paling kecil akan beroperasi pertama, kemudian silinder dengan paling sedikit berikutnya, dan seterusnya. Kemampuan
untuk beroperasi dua katup atau lebih secara terus-menerus adalah keuntungan daripada hubungan seri.
5.6.7.2 Sistem Elektro Hidrolika Pada sistem ini kontrol yang dipakai adalah minyak tekan dan
dikontrol oleh elektrik elektro hidrolika . Gambar 5.60 memperlihatkan salah satu contoh rangkaian elektro hidrolika.
Gambar 5.60 Rangkaian elektro hidrolika 5.6.7.3 Simbol – simbol Hidrolika
Sebagaimana system elektrik, pnematik yang memiliki simbol- simbol komponen, demikian pula sistem hidrolika memiliki simbol-simbol
komponen untuk operasional di industri yang telah distandarisasikan. Tabel 5.11 Simbol – simbol Katup Hidrolika
SIMBOL NAMA KATUP
2n Way Valve, NC 3n Way Valve, NC
4n Way Valve, NO
5n Way Valve, NC
42 Way Valve, NO
42 Way Valve, NO
43 Way Valve with bypass position, NC bersirkulasi
43 Way Valve with bypass position, NC bersirkulasi
43 Way Valve with floating position, NC
43 Way Valve with floating position, NC
43 Way Valve with shutoff position, NC
43 Way Valve with shutoff position, NC
Tabel 5.12 Simbol – simbol Pengaktifan Manual Jenis Pengaktifan
Manual Keterangan
Operasi handle Operasi handle dengan pegas kembali
Tombol Tombol dengan pegas kembali
Operasi tuas Operasi tuas dengan pegas kembali
Pedal kaki Pedal kaki dengan pegas kembali
Tabel 5.13: Simbol – simbol Pengaktifan Elektrik Jenis Pengaktifan
Elektrik Keterangan
Operasi degan solenoid Operasi dengan tekanan hidrolik
Operasi degan tekanan hidrolik dan solenoid
Tabel 5.14: Simbol – simbol Aktuator Hidrolika SIMBOL
NAMA KOMPONEN Silinder kerja ganda dengan batang piston
ganda dan memakai bantalan minyak ganda, dapat diatur pada kedua sisi.
Silinder kerja ganda dengan bantalan minyak ganda, dapat diatur pada kedua sisi.
Silinder kerja ganda. Motor hidrolik.
Silinder kerja tunggal.
5.6.7.4 Kontroler Hidrolika Servomotor hidrolika pada dasarnya adalah actuator dan penguat
daya hidrolika yan dikontrol katup pandu pilot. Katup pandu adalah katup berimbang, yaitu semua tekanan yang bekerja terhadapnya adalah
berimbang. Keluaran daya yang besar dapat dikontrol oleh katup pandu, yang dapat diposisikan dengan daya yang kecil.
Perhatikan Gambar 5.61 jika masukan X menggerakkan katup pandu ke kanan, maka port I terbuka, dan oli tekanan tinggi akan
memasuki sebelah sisi kanan torak daya. Karena port II dihubungkan dengan port pembuangan, maka oli di sebelah kiri torak daya
dikembalikan ke pembuangan. Oli mengalir ke silinder daya pada tekanan tinggi, oli mengalir ke luar dari silinder daya ke dalam
pembuangan pada tekanan rendah. Hasil dari perbedaan tekanan tersebut pada kedua sisi, akan menyebabkan torak daya bergerak ke kiri.
A ρ
dy = q dt 7-1
A : luas permukaan torak ρ
: massa jenis oli Di asumsikan laju arus oli q sebanding dengan perpindahan katup pandu
x, maka q = K
1
x 7-2
K
1
: adalah konstanta Dari persamaan 7-1 dan 7-2 diperoleh :
Dalam tranformasi Laplace ditulis: A
ρ Ys= K
1
Xs atau
dengan K= K
1
A ρ
, sehingga aksi servomotor pada Gambar 7.7 adalah sebagai kontroler integrator.
Gambar 5.61 Servomotor hidrolika berfungsi sebagai kontroler integrator Diatas telah dibahas bahwa servomotor pada Gambar 5.61 dapat
berfungsi sebagai kontroler integrator. Selain itu servomotor dapat dimodifikasi menjadi kontroler proporsional dengan menggunakan
hubungan umpan balik, perhatikan Gambar 5.62, dan diagram bloknya diperlihatkan pada Gambar 5.63.
Gambar 5.62 Servomotor hidrolika berfungsi sebagai kontroler proporsional
Gambar 5.63 Diagram blok servomotor hidrolika sebagai kontroler proporsional