Operasi logika NAND Dasar Teknik Digital 3.1

Pada Gambar 3.8. suatu operasi EXOR dapat dihubungkan bertingkat kaskade sehingga secara keseluruhan operasi EXOR tersebut menjadi memiliki tiga variable masukan x , x 1 dan x 2 serta sebuah variable keluaran y. Perilaku EXOR dengan tiga masukan tersebut ditunjukkan oleh table kebenaran di bawah ini. Tabel kebenaran x 2 x 1 x y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 a EXOR dihungkan secara kaskade =1 x x 1 y =1 x 2 b Gambar 3.8. EXOR dengan tiga masukan 3.4. Multiplekser Multiplekser adalah suatu rangkaian logika yang memiliki banyak masukan dan satu keluaran. Fungsinya adalah seprti saklar pilih yang dapat dikontrol. Keluaran bergantung dari sinyal kontrol S i , dan hanya satu dari masukan X i yang tersambung ke keluaran. Dimana sinyal masukan yang terdiri dari lebih dari satu jalur diproses sehingga didapatkan satu keluaran. Jika multiplexer memiliki 4 masukan x , x 1 , x 2 dan x 3 maka sinyal kontrol yang diperlukan sebanyak dua masukan s dan s 1 sehingga secara keseluruhan semua masukan multiplexer berjumlah 6 masukan. Tabel kebenaran Kontrol masukan Keluaran S 1 S y x 1 x 1 1 x 2 1 1 x 3 a Diagram blok y x x 1 x 2 x 3 s s 1 Data masukan Kontrol masukan Keluaran b Gambar 3.9. Multiplexer dengan empat masukan

3.5. Dekoder

Dekoder adalah suatu rangkaian logika yang memiliki sedikit masukan dan banyak keluaran. Tabel kebenaran x 2 x 1 x y y 1 y 2 y 3 y 4 y 5 y 6 y 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 a Diagram blok x x 1 x 2 y y 1 y 2 y y 3 4 y 5 y y 6 7 Dekoder b Gambar 1.10. Dekoder tiga masukan delapan keluaran Dekoder pada Gambar 3.10. memiliki tiga masukan x , x 1 dan x 2 dan delapan keluaran y – y 7 . Bergantung dari kombinasi masukan. Keluaran akan berganti ke 0 maupun 1. Kombinasi masukan dan keluaran yang dikeluarkan bergantung dari jenis atau tipe dekoder yang digunakan. Dari tabel Gambar 1.10.a, kita ambil contoh pada keluaran y 6 menjadi 1 ketika input x = 0, x 1 = 1, dan x 2 = 1. Pada prakteknya, dekoder yang paling banyak dipergunakan adalah yang keluarannya dibalik. Rumus umum dekoder adalah memiliki n maukan dan 2 pangkat n keluaran. 3.6. Flip-flop 3.6.1. RS Flip-flop Flip-flop adalah suatu rangkaian bistabil dengan triger yang dapat menghasilkan kondisi logika 0 dan 1 pada keluarannya. Keadaan dapat dipengaruhi oleh satu atau kedua masukannya. Tidak seperti fungsi gerbang logika dasar dan kombinasi, keluaran suatu flip-flop sering tergantung pada keadaan sebelumnya. Kondisi tersebut dapat pula menyebabkan keluaran tidak berubah atau dengan kata lain terjadi kondisi memory. Oleh sebab itu flip-flop dipergunakan sebagai elemen memory.