Seminar Nasional World Fit for Children Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
6 Oktober 2012 Page
119 GRANAT Kabupaten Kendal. Walaupun Kabupaten Kendal belum memiliki pusat rehabilitasi
korban narkoba, namun Kabupaten ini tetap melakukan upaya promosi pencegahan korban narkoba secara masal dan menyeluruh yang telah dilakukan antara lain sosialisasi bahaya
penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan masyarakat desa untuk mencegah anak korban narkoba, melakukan operasi penegakan hukum di hotel-hotel, rumah karaoke, dan
lokalisasi, dan mengadakan test urine pada pejabat dilingkungan Pemda Kendal, baik Sipil, Polri maupun TNI.
Untuk memperkuat upaya promosi diatas, Kabupaten Kendal juga telah melaksanakan rencana aksi perlindungan anak yaitu bersama PPT PKPA melakukan sosialisasi terhadap
guru BK tingkat SMA dan SMP dan juga terhadap mucikari untuk tidak melakukan PSK yang dibawah umur.
D. Bidang Pariwisata dan Lingkungan Hidup
Di Kabupaten Kendal tersedia lebih dari 30 persen ruang terbuka hijau dari luas wilayah yang tersebar di Kabupaten Kendal, dimana ruang terbuka hijau ini dikelola mulai
dari RT, RW, RDTR, dan untuk mempertahankan hal tersebut maka dilakukan pembuatan site plan
bagi pengembang perumahan dan pemukiman di wilayah ini. Selain ruang terbuka hijau di Kabupaten Kendal telah memiliki tanah lapang yang dapat difungsikan sebagai tempat
evakuasi korban bencana, yang mana telah ditetapkan oleh RT, RW, dan Kabupaten. Debit pelayanan air bagi masyarakat per orang di Kabupaten Kendal adalah 100 liter
orang hari dan sudah memenuhi standar air bersih. Akses pelayanan air bersih telah melayani 18 Kecamatan dari 20 Kecamatan. Pencemaran air di Kabupaten Kendal diantisipasi
dengan pembuatan jaringan PDAM sampai kedusun-dusun yg terkena dampak, dimana mereka biasanya menggunakan sumur untuk kebutuhan domestik.
Pembuatan taman di Kabupaten Kendal telah diupayakan untuk memperhatikan aksesibilitas dan keamanan anak, serta mempertimbangkan bahan-bahan yang ada di taman
misalnya : cat, jenis tanaman, bentuk dan ukuran pagar, trotoar, kolam, ayunan, junkat junkit, luncuran, yang mana diupayakan tidak berbahaya bagi anak, namun karena terbatasnya jumlah
taman yang ada di Kabupaten Kendal maka belum dapat memenuhi rasio di rekomendasikan dalam KLA yaitu rasio satu taman untuk setiap 200 anak. Selain hal tersebut pada taman-
taman bermain anak tersebut
belum terdapat aturan yang jelas tentang penggunaan taman yang wajib dipatuhi oleh pengguna taman, seperti : tidak diperkenankan membawa binatang
piaraan atau ternak di taman bermain anak, dll. Pada taman tersebut telah tersedia fasilitas air bersih disetiap taman bermain, dan untuk memelihara taman-taman bermain anak di
Kabupaten Kendal telah melakukan perawatan taman secara berkala dan dilakukan oleh tenaga yang bertanggung jawab terhadap taman-taman tersebut, yang dilakukan oleh petugas
pertamanan, pemakaman dan PJU pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal. Kegiatan pemeliharaan taman ini merupakan kegiatan rutin, yang meliputi :
penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pengaturan, pemotongan rumput dan pemeliharaan lainnya.
Tempat wisata Kabupaten Kendal belum memiliki kegiatan perlindungan anak yang terintegrasi dengan kegiatan pariwisata, misalnya belum ada kegiatan yang mempromosikan
wisata anti sex anak, walaupun tidak ada kasus pedofilia yag terlaporkan di Kabupaten Kendal. Selain hal tersebut di Dinas Pariwisata Kabupaten Kendal memiliki kegiatan
sosialisasi hak anak di lingkungan pengelola pariwisata yang dilaksanakan 1 bulan sekali dalam pertemuan PHRI. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bidang pariwisata di
Kabupaten Kendal belum maksimal dalam melindungi anak dari kegiatan yang dapat merugikan anak, sebab anak merupakan manusia yang belum dewasa yang seharusnya masih
harus dilindungi dari segala hal kegiatan manusia dewasa yang terkadang hanya mementingkan kepentingannya sendiri.
E. Bidang Partisipasi dan Akses
Pada bidang akses tidak ada satupun pertanyaan dalam instrumen penelitian yang dapat terjawab oleh SKPD terkait, hal ini menggambarkan masih sangat kecil atau bahkan
tidak ada sama sekali partisipasi anak dalam bidang akses dan partisipasi, yang dapat
Seminar Nasional World Fit for Children Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
6 Oktober 2012 Page
120
digambarkan oleh SKPD terkait. Semua hal yang merencanakan dan mengatur masih dikendalikan oleh orang dewasa
. Hal ini dimungkinkan orang dewasa berpikiran bahwa anak belum bisa untuk memberikan ide yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan, serta
pemikiran anak dianggap masih labil. Di sisi lain para orang dewasa membiarkan atau kurang memperhatikan anaknya dalam mengakses internet ataupun memilih program acara televisi
yang sudah dalam pengawasan badan sensor.
Dalam mengakses televisi di rumah hampir tidak ada orang tua yang mendampingi anak dalam menonton televisi
, sehingga anak kurang dapat mencerna dengan baik maksud dari tontonan tersebut, sehingga hasilnya mereka mencerna secara mentah apa yang mereka
lihat. Kita tahu bahwa program acara televisi tidak semuanya dapatboleh dikonsumsi oleh anak-anak. Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga anak dengan mudah melihat semua
program-program acara televisi.
Di Kabupaten Kendal partisipasi anak dalam berkehidupan di lingkungan sekolah maupun masyarakat masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan akses anak untuk melakukan
semua itu masih sangat terbatas bahkan hampir tidak ada. Pandangan anak belum dimasukkan ke dalam penyusunan kebijakan publik. Wadah partisipasi anak Kendal atau FAKEN Forum
Anak Kendal belum terbentuk secara memadai, sebab wadah tersebut saat ini hanya baru terbentuk, tanpa ada program kerja atau kegiatan yang jelas, dan belum ada dukungan yang
berkelanjutan dari Pemerintah Kendal, baik dukungan finansial, material, dan kesempatan- kesempatan dalam penyaluran aspirasi dan partisipasinya. Semua kegiatan yang
merencanakan dan mengatur masih dikendalikan oleh orang dewasa
. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan yang mendukung agar anak dapat berpartisipasi secara aktif
dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat. Di Kabupaten Kendal belum memiliki perlindungan anak dari sistem informasi teknolgi yang bebas pornografi, kekerasan, dll.
Sedangkan disisi lain dirasa para orang tua masih cukup sulit melakukan pendampingan pada anak saat menonton TV ataupun mengakses internet, yang seharusnya diperlukan pengelolaan
program-progran televisi yang lebih baik baik bagi tumbuh kembang anak, menciptakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anak dalam lingkungan tempat tinggal atau sekolah.
F. Bidang Fasilitas Umum dan Infrastruktur
Secara umum gambaran tentang bidang infrastruktur di Kabupaten Kendal ditinjau keberpihakan terhadap anak sangat kurang. Hal ini dapat dilihat pada jenis pelayanan dasar
Halte, Pasar dan Stasiun tidak dilengkapi dengan fasilitas untuk anak yang mempunyai kebutuhan khusus dan area bermain. Dan juga pada zona selamat sekolah belum terpenuhi,
baik pada sarana penyebrangan dan rute aman sekolah. Pada sarana terbuka hijau taman rasio antara anak dengan taman bermain anak adalah satu taman untuk setiap 200 anak,
dimana rasio tersebut belum terpenuhi karena jumlah taman bermain masih sangat kurang di kabupaten Kendal. Pada Utilitas umum yang berupa air minum dan pemadam kebakaran
sudah berjalan dengan baik. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa tujuh langkah dalam pencapaian sebuah KabupatenKota menjadi KabupatenKota Layak Anak KLA antara lain yaitu:
komitmen, pembentukan gugus tugas, pengumpulan data basis, penyusunan rencana aksi daerah, mobilisasi sumber daya, pemantauan dan evaluasi, dan pelaporan. Saat ini Kabupeten
Kendal telah memasuki pada tahapan yang ketiga yaitu pengumpulan data basis dengan langkah nyata yaitu pembuatan Profil Anak Kabupaten Kendal, walaupun data yang
dibutuhkan dalam instrumen penelitian ini belum semuanya dapat diberikan oleh SKPD- SKPD yang terkait dengan data tersebut, sehingga profil yang dihasikan belum optimal karena
hanya dapat disusun terbatas dengan berdasarkan data yang hanya dapat terkumpulkan dari SKPD-SKPD tersebut. Profil Anak Kabupaten Kendal yang dihasilkan hanya meliputi 6
bidang utama sesuai dengan petunjuk Kementrian Pemberdayaan Perempuan, antara lain yaitu; bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan, pariwisata, lingkungan hidup, partisipasi
dan akses, serta fasilitas umum dan infrastruktur.