Praktek Pemberian MPASI Formula dan Non Formula Lokal
Seminar Nasional World Fit for Children Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
6 Oktober 2012 Page
132 dibanding pada keluarga yang memberi MP-ASI non formula, namun demikian
berdasarkan hasil analisis statistik perbedaan tersebut tidak signifikan p0,05. Tabel 6. Rata-rata Pengeluaran Keluarga dalam rupiah untuk Pangan bayi dalam Sebulan
Terakhir
Kelompok n
Mean SD
p MP-ASI Non formula
52 25.846,15
37.552,26 0,102 MP-ASI Formula
42 44.952,38
72.240,10 t test
Pada kenyataannya, risiko untuk menjadi sakit akibat dari pemberian MP-ASI yang salah atau tidak sehat dapat terjadi pada bayi yang diberi MP-ASI formula, maupun yang
diberi MP-ASI nonformula. Mengingat tingkat pendapatan pada kelompok keluarga yang memberi MP-ASI formula relatif lebih tinggi dibanding pada keluarga yang memberikan MP-
ASI nonformula, maka menjadikan kelompok keluarga yang memberi MP-ASI formula pada bayi mereka lebih mampu mengakses layanan kesehatan yang lebih berkualitas dan lebih
mahal. Kesimpulan dan Saran
Terdapat 44,7 keluarga memilih memberikan MP-ASI formula pada bayi usia 6-12 bulan, selebihnya 55,3 memilih memberi MP-ASI nonformula berbahan makanan lokal.
Terdapat perbedaan pengeluaran keluarga yang signifikan antara keluarga yang memberi MP- ASI formula dan non formula. Penggunaan MP-ASI non formula menghemat pengeluaran
untuk pangan bayi : Rp. 206.073,7 per bulan. Pemberian MP-ASI non formula bayi 6-12 bulan lebih ekonomis disbanding MP-ASI formula.
Disarankan kepada pemegang program dapat menpromosikan bahwa pemberian MP-ASI non formula dapat menjadi solusi bagi keluarga tidak mampu untuk tetap mekanan yang
bergizi bagi bayi. Ucapan Terima Kasih
Penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang telah memfasilitasi bagi
pendanaan penelitian dan kepada 3 petugas lapang dari mahasiswa Bagian Gizi semester akhir, serta Kepala Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang yang telah membantu dengan
proses pengumpulan data. Daftar Pustaka
Alisyahbana, Anna, 1995, Gizi Kurang dan Infeksi dalam Aspek Kesehatan dan Gizi Anak
Balita , Yayasan Obor, Jakarta.
Departmen Kesehatan RI, 2006 Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu MP-ASI Lokal,
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, Jakarta
Harper LJ, Deaton BJ, Driskel JA. 2009. Pangan, Gizi, dan Pertanian. Suhardjo, penerjemah.
Jakarta ID: UI Press. Jahari, Abas B; Sandjaja, Herman Sudiman, Sukirman, Idrust Jus‘at, Fasli Jalal, Dini Latief
Atmarita, 2000, Status Gizi Balita di Indonesia Sebelum dan Selama Krisis Analisis Data Antropometri Susenas 19891999
, Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VII, LIPI, Jakarta.
Lemeshow, S. David W.H.Jr, 1997, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan terjemahan, Gadjahmada University Press, Yogyakarta.
Suyatno Ronny Aruben, 2009. Formulasi dan Kualitas Gizi Makanan Pendamping ASI Tradisional untuk Baduta di Semarang serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Praktik Pemberian , Laporan Penelitian DIPA 2009, FKM UNDIP, Semarang