14
yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Langkah 6. Memberi kesimpulan; Guru bersama siswa menyimpulkan
jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
2.4 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dari masing-masing individu. Hasil
belajar menunjukkan berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran yang dicerminkan melalui angka atau skor setelah melakukan tes maupun non tes.
Hasil belajar menurut Hamalik 2004: 30 adalah suatu pencapaian usaha belajar yang dilakukan siswa dalam aktivitas belajar yang menentukan tingkat
keberhasilan pemahaman siswa. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris.
Unsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa seseorang sedang berfikir dapat dilihat dari raut mukanya,
sikapnya dalam rohaniahnya tidak bisa kita lihat. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada
setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah:
1. Pengetahuan, 6. Emosional,
2. Pengertian, 7. Hubungan sosial,
3. Kebiasaan, 8. Jasmani,
4. Keterampilan, 9. Etis atau budi pekerti,
15
5. Apresiasi, 10. Sikap.
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau tingkatan dalam pencapaiannya. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: 1 informasi non
verbal, 2 informasi fakta dan pengetahuan verbal, 3 konsep dan prinsip, dan 4 pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi non verbal dikenal atau
dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari
dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu
penting untuk membentuk prinsi-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas Slameto, 2003: 131.
Berdasarkan rumusan Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 23-28 ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut :
1. Remember, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. ; 2. Understand, mencakup kemampuan
menangkap arti dan makna hal yang dipelajari. ; 3. Apply, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah
yang nyata dan baru. ; 3. Analyze, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat
dipahami dengan baik. ; 4. Evaluate, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. ; 5. Create,
mencakup kemampuan menbentuk suatu pola baru.
Keberhasilan dari proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang bersal dari dalam diri siswa faktor internal. Untuk menilai dan mengukur
16
keberhasilan siswa dipergunakan tes hasil belajar. Terdapat beberapa tes yang dilakukan guru, diantaranya: uji blok, ulangan harian, tes lisan saat pembelajaran
berlangsung, tes mid semester dan tes akhir semester. Hasil dari tes tersebut berupa nilai-nilai yang pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan
proses pembelajaran yang terjadi. Tes ini dibuat oleh guru berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil
belajar. Bagi guru, hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindak mengajar atau evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar tersebut
berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut, oleh karena itu seseorang yang melakukan aktivitas belajar akan memperoleh perubahan dalam
dirinya dan memperoleh pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.
Menurut Dalyono 2005: 55 faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar siswa, yaitu:
a Faktor internal yang berasal dari dalam diri meliputi kesehatan, intelegensi, bakat, minat, motivasi dan cara belajar.
b Faktor eksternal yang berasal dari luar diri meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang bersal dari dalam diri
siswa faktor internal. Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, maka seorang siswa harus bias mengelola faktor-faktor ini dengan baik terutama faktor
yang berasal dari dalam dirinya. Menurut Bloom dalam Sardiman 2007: 23-24 bahwa ada tiga ranah hasil belajar,
yaitu:
17
a Kognitif: Knowledge pengetahuan, ingatan, comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, analysis menguraikan, menentukan
hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru, evaluation menilai, application menerapkan, b
Affective: Receiving sikap menerima, responding memberi respon, Valuing menilai, organization organisasi, characterization karakterisasi,
c Psychomotor: initiatory level, pre-routine level, routinized level.
Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
proses belajar meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar tersebut bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Oleh karena itu
seseorang yang melakukan aktivitas belajar akan memperoleh perubahan dalam dirinya dan memperoleh pengalaman baru, penulis membandingkan hasil belajar
setelah memberikan metode pembelajaran Problem Solving dan Numbered Heads Together.
B. Kerangka Pemikiran