19
Penggunaan metode pembelajaran Numbered Heads Together memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide, mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat, dan mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka karena pada dasarnya merupakan sebuah diskusi kelompok yang
heterogen dari segi akademik, ciri khasnya adalah penomoran siswa pada masing- masing kelompok dan guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili
kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok itu. Jika siswa yang ditunjuk untuk mempersentasikan jawaban tidak
bisa menjawab, maka dia akan malu pada seluruh siswa dalam kelas sehingga siswa tersebut akan berusaha untuk mengetahui semua jawaban melalui diskusi
kelompok dan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian hasil belajar akan meningkat karena siswa dituntut lebih aktif dalam pembelajaran.
Untuk dapat mencapai hasil belajar dengan optimal siswa harus memiliki kemampuan awal berupa pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman yang telah
diterimanya, agar siswa lebih mudah mengembangkan pengetahuan fisika pada tingkatan selanjutnya.
Proses pembelajaran yang baik yaitu adanya interaksi yang timbal balik antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa.. Hal ini dilakukan agar siswa
akan berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran fisika. Pembelajaran yang berlangsung di SMA 15 Bandar Lampung
didominasi oleh guru. Sebagai ciri pembelajaran konvensioal, guru yang mempresentasikan materi selanjutnya siswa diberi latihan sehingga siswa terlibat
secara aktif dalam pembelajaran.
C. Anggapan Dasar
20
Anggapan dasar penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir adalah:
1. Kedua kelas sampel memiliki kemampuan awal dan pengalaman
belajar yang setara.
2. Faktor-faktor lain di luar penelitian diabaikan
D. Hipotesis Tindakan
1. Hipotesis Pertama
O
H : Tidak Ada perbedaan rata- rata hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika antara metode Problem Solving dengan Numbered Heads Together.
1
H
: Ada perbedaan rata- rata hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika antara metode Problem Solving dengan Numbered Heads Together.
2. Hipotesis Kedua
O
H : Rata- rata hasil belajar fisika siswa pada metode Problem Solving lebih tinggi dibandingkan dengan Numbered Heads Together
1
H
: Rata- rata hasil belajar fisika siswa pada metode pembelajaran Numbered Heads Together lebih tinggi dibandingkan dengan Problem Solving.
21
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 20112012 di SMA 15 Bandar Lampung.
B. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester genap Tahun Pelajaran 20112012 di SMA 15 Bandar Lampung. Sampel penelitian ini
terdiri dari 2 kelas yang diambil dengan menggunakan teknik Sampling Total. Berdasarkan populasi yang terdiri dari 2 kelas yang diambil seluruhnya sebagai
sampel. Sampel yang diperoleh adalah kelas XI IPA 2 kelompok eksperimen 1 dan kelas XI IPA 1 sebagai kelompok eksperimen 2.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didasarkan pada studi eksperimen dengan menggunakan desain One-Shot Case Study. Dengan
pemberian perlakuan, kemudian diberikan soal ujian. Untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran terhadap keterampilan hasil belajar siswa
dengan menggunakan dua kelas eksperimen sebagai sampel penelitian. Pada penelitian ini siswa yang menjadi sampel penelitian dianggap memiliki
kemampuan yang relatif sama dan siswa mendapatkan materi pelajaran yang sama. Penelitian dilakukan secara langsung pada kegiatan pembelajaran
menggunakan dua metode yaitu metode Problem Solving dengan Numbered