Hasil Belajar Kajian Teori

perubahan perilaku, maka perubahan perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.

2.1.7. Hasil Belajar

Belajar dimaksudkan untuk menimbulkan perubahan perilaku yaitu perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan- perubahan dalam aspek itu menjadi hasil dari proses belajar. Menurut Purwanto 2014:44-45 hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil product menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannnya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perilaku pada individu yang belajar. Menurut Dr. Nana Sudjana 2016:22 hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Achamad Rifa‟i dan Catharina Tri Anni 2012:69 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Oleh karena itu, hasil belajar dapat dilihat dari sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembelajar setelah mengalami proses belajar. Hasil belajar yang diinginkan pada peserta didik, lebih rumit karena tidak dapat diukur secara langsung. Kerumitan pengukuran hasil belajar tersebut disebabkan karena bersifat psikologis. Untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan peserta didikan tersebut diperlukan adanya pengamatan kinerja performance peserta didik sebelum dan setelah peserta didikan berlangsung, serta mengamati perubahan kinerja yang telah terjadi. Hasil belajar dikelompokkan Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain 2006:107 menjadi beberapa indikator, yaitu : a. Istimewa yaitu seluruh bahan dapat dikuasai peserta didik b. Baik sekali yaitu bila sebagian besar 76-99 bahan dapat dikuasai peserta didik c. Baik yaitu hanya 60-75 saja bahan yang dikuasai peserta didik d. Kurang yaitu kurang dari 60 yang dikuasai Benyamin S. Bloom dalam Achmad Rifa‟i dan Catharina Anni 2012:70 menyampaikan tiga ranah taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: a. Ranah kognitif cognitif domain, Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Sejalan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, telah dilakukan revisi pada domain taksonomi kognitif Bloom oleh Anderson dan Krathwohl‟s, menurut Wowo Sunaryo 2012:117, penjabaran dari keenam kategori hubungan dan dimensi proses kognitif adalah sebagai berikut: a mengingat remember, mendapatkan pengetahuan yang relevan dari memori yang panjang. Kategori proses kognitif : mengenal dan mengingat. b memahami understand, membangun pngertian dari pesan pembelajaran, diantaranya oral, tulisan, komunikasi grafik. Kategori proses kognitif: mengartikan, memberikan contoh, menyimpulkan, menduga, membandingkan, menjelaskan. c menerapkan apply, menggunakan prosedur dalam situasi yang digunakan. Kategori proses kognitif : menjelaskan dan melaksanakan. d menganalisis analyze, memecah materi menjadi bagian-bagian pokok dan mendeskripsikan bagaimana bagian-bagian tersebut dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur keseluruhan atau tujuan. Kategori proses kognitif : membedakan, mengorganisasi, dan mendekonstruksi. e menilai evaluate, membuat penilaian yang didasarkan pada kriteria standar. Kategori proses kognitif : memeriksa dan menilai. f menciptakan create, menempatkan bagian-bagian secara bersama-sama kedalam suatu ide, semuanya saling berhubungan untuk membuat hasil yang baik. Kategori proses kognitif : menghasilkan, merencanakan, dan membangun. b. Ranah afektif affective domain Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan niali. Kategori tujuannyamencerminkan hirarki yang bertentangan dari keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta diidikan afektif adalah penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, pembentukan pola hidup organization by a value complex. c. Ranah psikomotorik psychomotoric domain Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing gude response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas originality. Berdasarkan uraian di atas maka penulis berasumsi bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setelah selesai memberikan materi pembelajaran. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang optimal. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Pengukuran hasil belajar dilakukan oleh guru biasanya dilakukan setiap mata pelajaran dan materi tertentu. Pendekatan dalam melakukan pengukuran hasil belajar PKn dapat dilakukan dengan berbagai metode. Hasil pengukuran biasanya terangkum dalam buku nilai kelas.

2.1.8. Pendidikan Kewarganegaraan