Pengertian Kecerdasan Kajian Teori

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Pengertian Kecerdasan

Robert J. Sternberg, dkk. dalam Yudi Santoso, 2011:2 menyebutkan bahwa salah satu cara memahami kecerdasan adalah dengan mengupayakan pendefisiannya. Berkaitan dengan teori-teori tentang kecerdasan, dalam salah satu teori tentang kecerdasan yaitu Teori Belajar Learning Theory diungkapkan sebuah pernyataan dari John Watson 1930 , dalam salah satu kutipan paling terkenal dari semua literatur psikologi yang ada, ia menantang siapa pun : Beri saya selusin bayi sehat yang tidak cacat tubuh dan satu ruang khusus untuk membesarkan mereka, saya jamin dapat melatih bayi- bayi itu menjadi spesialis apa pun yang anda inginkan untuk mereka- dokter, pengacara, seniman, pebisnis, politikus, guru, pengemis bahkan pencuri tidak peduli apapun talenta, minat, keinginan,kemampuan, pekerjaan dan ras orang tuanya. Dari pernyataan tersebut penulis berasumsi bahwa kecerdasan adalah suatu karakteristik yang bisa ditingkatkan dan diperbaiki. Robert J. Sternberg dalam Yudi Santoso, 2011:6 mendefinisikan kecerdasan berdasarkan kemampuan individu mentransfer pembelajaran dan akumulasi pengalamannya dari satu situasi ke situasi lain. Selain itu, menurut Hordward Gardner, kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu. Sedangkan menurut S.S Colvin, kecerdasan adalah belajar atau kemampuan belajar menyesuaikam diri seseorang dengan lingkungan. Agus, 2005:81-84. Definisi-definisi kecerdasan menurut para ahli tersebut merupakan sebagian dari definisi-definisi kecerdasan yang ada. Bahkan, menurut Stenberg dalam Agus, 2005:85, berbagai riset menunjukan bahwa budaya yang berbeda memiliki konsepsi tentang kecerdasan yang berbeda pula. Dari beberapa definisi kecerdasan yang telah dikemukakan para ahli tersebut, penulis berasumsi bahwa kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu 1 kemampuan untuk belajar; 2 keseluruhan pengetahuan yang diperoleh; dan 3 kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Banyak masyarakat yang memiliki pandangan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajar atau meraih kesuksesan dalam hidupnya. Namun baru-baru ini, telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan kesuksesan individu dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tetapi oleh faktor kemantapan emosional yang oleh ahlinya, yaitu Daniel Goleman disebut Emotional Intelligence Kecerdasan Emosional.

2.1.2. Pengertian Emosi