Pengertian Dakwah KERANGKA TEORI

Jadi program adalah serangkaian acara atau sesuatu yang disiarkan dalam berbagai bentuk oleh stasiun penyiaran. Menurut Direktorat Radio sebagai bagian dari Departemen Penerangan No.10KepMenpen1970, yang merujuk dari UNESCO, di Indonesia terdapat penggolongan jenis-jenis acara siaran programme type classification berdasarkan atas maksud dan tujuan. Di mana siaran agama religious programme , yang menjadi objek dari pembahasan dalam skripsi ini termasuk ke dalam kategori siaran pendidikan educational programme. Di samping itu terdapat beberapa penggolongan program lain, yaitu siaran pemberitaan dan penerangan news and information programmes, siaran kebudayaan culture programmes , siaran hiburan entertainments dan siaran lain-lain miscellaneous. 27

E. Pengertian Dakwah

Kata dakwah secara semantik bahasa berasal dari Bahasa Arab, dari kata kerja fi’il yaitu da’a, yad’u – yang artinya mengajak, menyeru, mengundang, atau memanggil. Kemudian menjadi kata jamak yaitu da’watan yang artinya ajakan, seruan, undangan atau panggilan. 28 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dakwah artinya penyiaran, propaganda; penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. 29 27 Ibid., h. 116-118. 28 M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif; Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, cet. 1, h. 5. 29 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3 Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet. 3, h. 232. Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara etimologis, dakwah memiliki arti ajakan atau seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran suatu agama, yang dapat dilakukan melalui penyiaran atau propaganda. Secara terminologis dakwah mengandung pengertian, sebagaimana dikemukakan oleh H.M.S. Nasarudin Latif, adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT sesuai dengan garis- garis aqidah dan syari’ah serta akhlak islamiyah. 30 Sedangkan menurut Tarmizi Taher, salah satu pengertian dakwah yang lebih meluas yaitu: dakwah itu bukanlah dari mulut ke telinga, akan tetapi dakwah itu dari hati ke hati. Sebagai upaya memanggil kembali hati nurani fitrah untuk menghilangkan sifat-sifat buruk, dan menggantinya dengan sifat-sifat mulia yang dikehendaki oleh Islam, di mana sifat-sifat itu adalah sifat-sifat yang sesuai dengan nurani fitrah manusia. 31 Menurut Ibnu Taimiyah sebagaimana dikutip oleh Idris A. Shomad, dakwah ke jalan Allah adalah dakwah untuk beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yang mencakup keyakinan kepada rukun iman dan rukun Islam. 32 Lain lagi pendapat yang dikemukakan oleh Muhammad Natsir, dalam tulisannya sebagaimana dikutip oleh Abd. Rosyad Shaleh, ia menyebutkan kata ”media” sebagai salah satu cara untuk berdakwah. Definisi dakwah 30 Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah Bandung: Pustaka Setia, 2001, h. 24. 31 Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005, Cet. 1, h. 97. 32 Idris A. Shomad, “Ilmu Dakwah,” Diktat Perkuliahan S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2004, h. 3. menurutnya adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh ummat konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar , dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam perikehidupan perseorangan, perikehidupan berumah tangga usrah, perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara. 33 Meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam pendapat mengenai dakwah secara terminologis, namun terdapat benang merah di antara perbedaan tersebut. Yaitu pada dasarnya dakwah adalah segala usaha untuk menyerukan, dan menyampaikan ajaran Allah SWT kepada seluruh umat manusia untuk beramar ma’ruf nahi mungkar. Juga untuk mengimani bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, sebagimana tertuang dalam rukun iman serta rukun Islam. Cara untuk mengingatkan manusia agar tetap berada di jalan Allah dapat dilakukan melalui lisan maupun tulisan. Tentunya dengan cara yang baik yang disampaikan dari hati ke hati, bukan sekedar retorika lewat lisan atau kata-kata indah lewat tulisan. Salah satunya adalah melalui media, khususnya radio. Dakwah dapat dihantarkan melalui radio untuk didengarkan khalayak luas tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan daerah tempat tinggal. 33 Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1993, Cet. 3, h. 8-9.

B. Unsur-unsur Dakwah