h. Menentukan sumber belajar yang sesuai.
i. Menentukan teknik penilaian yang sesuai.
Berdasarkan pendapat di atas guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga proses
pembelajaran akan berjalan dengan baik.
a. Pengertian Pengelolaan kelas
Fokus dalam mengelola kelas adalah siswa. Pengelolaannya dititik beratkan pada keragaman berupa perbedaan latar belakang peserta didik, perbedaan kemampuan
dan kecendrungan yang dimiliki siswa atau berkaitan dengan sikap belajar siswa. Sikap peserta didik dalam proses belajar, merupakan bagian penting yang harus
diperhatikan karena aktivitas belajar banyak ditentukan oleh sikap belajar peserta didik. Ketika memulai kegiatan belajar peserta didik memiliki sikap menerima atu
ada kesedian emosional untuk belajar, maka peserta didik akan cenderung berusaha terlibat dalam kegiatan belajar dengan baik. Namun bilamana lebih
dominan sikap menolak sebelum belajar, maka siswa kurang memperhatikan kegiatan pembelajaran.
Kelas sebagai tempat mendapatkan ilmu pengetahuan selalu transformasi yang dilakukan guru, harus berlangsung secara kondusif, dialogis, inovatif dan kritis
sehingga pembelajaran bernuansa aktif, kreatif dan menyenangkan. Tugas utama guru selain penguasaan materi ajar, metodelogi dan media pembelajaran juga
harus mengelola kelas dengan baik. Kelas tidak akan berlangsung baik dan kondusif secara alamiah karena didalamnya beragam “karakter” akan tetapi harus
dikelola oleh guru secara baik.
Menurut Muhammad
Surya 2004:50 banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dalam arti
proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
a Memotivasi kepada peserta didik b Penggunaan metode dan model pembelajaran
c Urutan materi pembelajaran d Pengaturan latihan yang efektif
e Masalah perbedaan individu peserta didik f Evaluasi pembelajaran dan bimbingan
g sarana dan prasarana.
1. Memotivasi kepada peserta didik
Sardiman 1988:44 Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan atau belajar, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri motivasi intrinsik maupun dari luar individu motivasi
ekstrinsik. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks
belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Motivasi terbagi atas dua macam, motivasi dari dalam dan motivasi dari luar.
Motivasi dari dalam muncul bila ada pemahaman si anak tentang tujuan dari apa yang akan dicapainya atau sebuah bentuk kesadaran yang timbul dari si anak itu
sendiri. Biasanya motivasi ini akan bersifat kekal selama tujuan itu belum
tercapai. Sedangkan motivasi dari luar muncul bila ada pancingan dari luar anak untuk melakukan apa yang diinginkan oleh si pemancing. Biasanya motivasi ini
tidak bertahan lama, bila umpan-umpan untuk memotivasi masih menarik, maka kegiatan masih tetap berjalan, namun tidak selamanya seorang guru mampu terus
mengumpan anak untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar a.
Pengertian Motivasi Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan energi seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri motivasi
intrinsik maupun dari luar individu motivasi ekstrinsik. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang
ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
b. Fungsi dan Pengaruh Motivasi
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. para siswa yang
memiliki motivasi tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah. Euis Karwati dan Donni Juni Priansa 2014 :165
mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu : 1.
Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan ;
2. Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya ;
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.