Thariqah Metode Dakwah Strategi Dakwah
38
terbuka untuk melakukan pembaruan dan perubahan, disamping bekerja dengan menggunakan ilmu. Jika proses evaluasi ini telah menghasilkan
beberapa konklusi dan keputusan, maka segera diikuti dengan tindakan korektif. Jika proses ini dapat terlaksana dengan baik, maka terciptalah
suatu mekanisme perjuangan dalam bidang dakwah. Dalam bahasa agama, inilah sesungguhnya yang disebut dengan ihktiar insani.
32
7.Macam-macam Dakwah
Menurut Samsul Munir Amin, secara umum dakwah Islam itu dapat dikategorikan ke dalam tiga macam, yaitu :
a Dakwah bi Al-Lisan
Dakwah bi al-lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah,
diskusi, nasihat dan lain-lain. Metode ceramah ini tampaknya sudah sering dilakukan oleh para juru dakwah, baik ceramah di majlis taklim,
khutbah jumat di masjid-masjid atau ceramah pengajian-pengajian. Dari aspek jumlah barangkali dakwah melalui lisan ceramah dan yang
lainnya ini sudah cukup banyak dilakukan oleh para juru dakwah di tengah-tengah masyarakat.
b Dakwah bi Al-Hal
Dakwah bi al-hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan tindakan amal karya nyata
32
Ibid. h. 34-35.
39
yang dari karya nyata tersebut hasilnya dapat dirasakan secara konkret oleh masyarakat sebagai objek dakwah.
Dakwah bi al-hal dilakukan oleh Rasullulah, terbukti bahwa ketika pertama kali tiba di Madinah yang dilakukan Nabi adalah
membangun masjid Al-Quba mempersatukan kaum Anshar dan Muhajirin. Kedua hal ini adalah dakwah nyata yang dilakukan oleh
Nabi yang dapat dikatakan sebagai dakwah bi al-hal. c
Dakwah bi Al-Qolam Dakwah bi al-qolam, yaitu dakwah melalui tulisan yang
dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku, maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bi al-
qolam ini lebih luas dari pada melalui media lisan, demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus
untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja mad’u atau objek
dakwah dapat menikmati sajian dakwah bi al-qolam ini. Dakwah bi al-qolam ini diperlukan kepandaian khusus dalam hal
menulis, yang kemudian disebarluaskan melalui media cetak printed publication. Bentuk tulisan dakwah bi al-qolam antara lain bisa
berbentuk artikel keIslaman, tanya jawab hukum Islam, rubrik dakwah, rubrik pendidikan agama, kolom keIslaman, cerita religius, cerpen
religius, puisi keagamaan, publikasi khutbah, pamphlet keIslaman, buku-buku dan lain-lain.
33
33
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009, h. 11-12.
40