Maddah MateriDakwah Strategi Dakwah

33 kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keIslaman, akan tetapi akhlak adalah sebagai penyempurna keimanan dan keIslaman. Sebab Rasulullah saw, sendiri pernah bersabda: “Aku Muhammad diutus oleh Allah di dunia ini hanyalah untuk menyempurnakan akhlak” hadits sahih. 28

4. Wasilah Media Dakwah

Wasilah media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah ajaran Islam kepada mad’u. Menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah. Hamzah Ya’qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu: lisan, tulisan, lukisan, audiovisual, dan akhlak, berikut merupakan pengertian dari lima wasilah dakwah, yaitu: a Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya. b Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat kabar, surat menyurat korespondensil, spanduk, dan sebagainya. c Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur, dan sebagainya. 28 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h. 62-63. 34 d Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra pendengaran, penglihatan, atau kedua-duanya, seperti televisi, film slide, internet, dan sebagainya. e Akhlak adalah media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan didengarkan oleh mad’u. 29 Dengan begitu banyaknya media dakwah yang tersedia, maka seorang da’i haruslah memilih salah satu atau beberapa media dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Tujuan dakwah yang hendak dicapai Media dakwah yang dipakai semestinya haruslah sesuai dengan tujuan yang dicapai sehingga tujuannya dapat tercapai dengan efektif dan efesien. b Materi dakwah Media yang dipakai semestinya sesuai dengan bahan dakwah yang akan disampaikan. c Objek dakwah Media dakwah yang dipilih haruslah mempermudah objek dakwah memahami materi dakwah, sesuai dengan kondisi daerahnya, sesuai dengan pola berfikir objek dakwah. d Kemampuan da’i Seorang da’i harus mampu menggunakan media tersebut. 29 Muhammad Munir Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, Cet. ke-2, h. 32. 35 e Ketersediaan media Memilih media juga harus memperhatikan kemudahan mendapatkan media tersebut dan biaya untuk menggunakannya. f Kualitas media Kualitas media pun harus diperhatikan. 30

5. Thariqah Metode Dakwah

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian “suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir, manusia”. Sedangkan dalam metodologi pengajaran ajaran Islam disebutkan bahwa metode adalah “suatu cara yang sistematis dan umum terutama dalam mencari kebenaran ilmiah ”. Berkaitan dengan pengajaran ajaran Islam, maka pembahasan selalu berkaitan dengan hakikat penyampaian materi kepada peserta didik agar dapat diterima dan dicerna dengan baik. Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Pada suatu penyampaian pesan dakwah, metode sangat sangat penting peranannya, karena suatu pesan walau pun baik, tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja ditolak oleh 30 Hasanudin, Manajemen Dakwah, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet. ke-1, h. 59- 60. 36 penerima pesan. Ketika membahas tentang metode dakwah, maka pada umumnya merujuk pada surat an-Nahl 125:                           “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan carayang baik.Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapatkan petunjuk”. Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga, yaitu: Bi Al-Hikmah, Mau’izatul Hasanah; dan Mujadalah Billati Hiya Ahsan. Secara garis besar ada tiga pokok metode thariqah dakwah, yaitu: a. Bi Al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga didalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak lagi merasakan terpaksa atau keberatan. b. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihatan-nasihatan atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka. c. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya