Karya Tulis Kaderisasi Perjuangan dakwah fethullah gülen di turki (1956-1976)

61 yang lebih menjanjikan. Namun karena penghormatan dan kepercayaan mereka kepada Gülen, para orang tua tetap memasukkan anak-anak mereka ke Fakultas pendidikan sesuai anjuran Gülen. Langkah ini belakangan dianggap sangat tepat karena setelah lulus, anak-anak yang cerdas ini menjadi kader sekaligus guru yang terbaik, bertalenta dan berdedikasi tinggi terhadap pelayanan masyarakat. 21

G. Embrio Sebuah Pergerakan

Menurut Dr. Ali Ünsal, Fethullah Gülen, dengan kepribadiannya yang rendah hati, kemampuannya dalam berbicara serta profilnya yang kharismatis, menjadikannya semakin populer di kalangan masyarakat umum sehingga jamaah yang ingin mendengarkan ceramahnya menjadi semakin banyak dan pengaruhnya semakin luas. Ia sering disebut sebagai Genç Hoca ustadz muda atau Hocaefendi serta mendapatkan perhatian dari media massa. Namun metode dakwahnya yang paling penting adalah mendidik secara personal dan private khusus anak-anak muda dengan contoh dari Rasulullah SAW dan para Sahabatnya serta mengamalkannya secara langsung sehingga sangat berkesan di hati para murid yang mengikutinya. Metode ini menurut para ulama sangat sulit, tidak terlihat serta menyita waktu sehingga jarang ada yang mempraktekkannya. Orang-orang yang terinspirasi oleh sosok Fethullah Gülen memandangnya sebagai salah satu teladan yang hidup pada abad ini. Sosok Gülen di mata para pengagumnya menurut Ali Ünsal seperti sebuah kaca bening yang dengannya mereka dapat melihat kepribadian Rasulullah dan Sahabatnya secara langsung, bukan hanya dari buku-buku. Akhlak dan perilaku yang ia terapkan dalam 21 Wawancara dengan Dr. Ali Ünsal, Direktur Fethullah Gülen Chair pada tanggal 26 Mei 2015 62 kehidupan sehari-hari diusahakan untuk sesuai dengan akhlak Rasulullah SAW dan para Sahabatnya. Bahkan Gülen menyebut dirinya sendiri sebagai “Anjing Sahabat Rasulullah SAW ” yang berarti pelayan dan hamba bagi mereka. Karena sikap yang baik, keikhlasan, pelayanan, kerendahan hati dan teladan yang ia berikan itulah mengapa para pengikut yang terinspirasi olehnya kemudian berlomba-lomba untuk mengikuti setiap instruksi dan ajakannya. 22 Gerakan awal yang telah digagas sejak tahun 1966 ini merupakan sebuah embrio bagi lahirnya sebuah gerakan besar non politik Hizmet Movement yang tujuannya adalah melayani masyarakat Turki dan segenap masyarakat dunia dalam bidang sosial dan pendidikan serta perlahan mempromosikan Islam yang damai dan toleran sebagai tolak ukur dalam kehidupan sehari-hari. 23 22 Wawancara dengan Dr. Ali Ünsal, Direktur Fethullah Gülen Chair pada tanggal 26 Mei 2015 23 Selengkapnya dapat dilihat dalam Tesis Zulfahmi, Fethullah Gülen, Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki, Jakarta: UI-Press, 2014 63 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembahasan tentang perjuangan dakwah Fethullah Gülen ini penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. Sekularisme dan instabilitas politik yang terjadi di Turki memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Turki dalam bidang ekonomi, sosial, pedidikan dan agama. Munculnya ideologi-ideologi ekstrem kanan dan kiri yang menancapkan taringnya di berbagai institusi pemerintah maupun pendidikan menimbulkan kekacauan dalam masyarakat serta menjauhkannya dari pengaruh agama. Karena itu dibutuhkan sosok-sosok seperti Fethullah Gülen yang mempunyai strategi dakwah yang jitu sehingga dapat memberi perubahan bagi masyarakat Turki ketika itu. 2. Fethullah Gülen Hocaefendi dididik dalam lingkungan keluarga yang religius sehingga sangat berpengaruh dalam kehidupan dan kepribadiannya. Karena pendidikan dari keluarganya itu pula ia dapat menghafalkan Al- Qur’an di usia yang masih sangat muda. Ia juga adalah seorang murid yang bersungguh-sungguh dalam belajar ilmu-ilmu agama dan umum sehingga ia berhasil menyandang predikat ulama Islam Sunni, pemikir, filosof dan penulis produktif sekaligus penyair yang sangat terkenal dan dihormati di Turki. Ia adalah sosok yang sangat kharismatis dan memiliki kepribadian yang santun, aktif dan energik. Ia juga rendah hati, sensitif terhadap hak-hak manusia, istiqamah, memiliki loyalitas serta