Diskusi Ilmiah Perjuangan dakwah fethullah gülen di turki (1956-1976)

60 Fethullah Gülen. Kelompok ini terdiri dari para pengusaha berpenghasilan rendah, beberapa orang kaya dan juga mahasiswa. 19 Posisi Gülen di Kestanepazari memberikannya inspirasi tentang bagaimana bekerja dalam kelompok untuk dakwah yang lebih luas, terencana dan terukur. Menurutnya dengan bekerja secara berjamaah dapat memberikan pelayanan yang lebih besar lagi kepada masyarakat. Karena itu ia menyiapkan murid-muridnya sebagai kader yang siap untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Asrama mahasiswa yang didirikan Gülen beserta pengikutnya adalah tempat mendidik kader-kader tersebut. Asrama mahasiswa ini disebut dengan istilah ışık evler Houses of Light atau Dershane House of Study. Asrama ini berfungsi selain sebagai sarana belajar dan tempat tinggal, juga sebagai sarana mengembangkan rasa bangga terhadap identitas keislaman dan saling melindungi dari efek sekularisme Turki. Setiap asrama biasanya dihuni oleh lima sampai enam mahasiswa, mereka ditanamkan nilai-nilai persaudaraan sesama Muslim, saling bantu membantu dalam mengatasi masalah masing-masing, terutama masalah studi. Biasanya setiap asrama akan ditunjuk sebagai seorang pemimpin asrama yang dipanggil dengan sebutan imam. 20 Selain itu para pemuda yang akan menjadi kader dianjurkan oleh Gülen supaya masuk ke fakultas pendidikan agar nantinya dapat menjadi guru bagi generasi mendatang. Gagasan Gülen ini mulanya dianggap berat oleh para orang tua, selain karena profesi guru sangat tidak populer ketika itu, juga karena para orang tua merasa anak-anak mereka yang cerdas dapat masuk ke fakultas lain 19 Helen Rose Ebaugh, The Gülen Movement, h. 27 20 Zulfahmi, Fethullah Gülen, Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki, Jakarta: UI-Press, 2014, h. 89 61 yang lebih menjanjikan. Namun karena penghormatan dan kepercayaan mereka kepada Gülen, para orang tua tetap memasukkan anak-anak mereka ke Fakultas pendidikan sesuai anjuran Gülen. Langkah ini belakangan dianggap sangat tepat karena setelah lulus, anak-anak yang cerdas ini menjadi kader sekaligus guru yang terbaik, bertalenta dan berdedikasi tinggi terhadap pelayanan masyarakat. 21

G. Embrio Sebuah Pergerakan

Menurut Dr. Ali Ünsal, Fethullah Gülen, dengan kepribadiannya yang rendah hati, kemampuannya dalam berbicara serta profilnya yang kharismatis, menjadikannya semakin populer di kalangan masyarakat umum sehingga jamaah yang ingin mendengarkan ceramahnya menjadi semakin banyak dan pengaruhnya semakin luas. Ia sering disebut sebagai Genç Hoca ustadz muda atau Hocaefendi serta mendapatkan perhatian dari media massa. Namun metode dakwahnya yang paling penting adalah mendidik secara personal dan private khusus anak-anak muda dengan contoh dari Rasulullah SAW dan para Sahabatnya serta mengamalkannya secara langsung sehingga sangat berkesan di hati para murid yang mengikutinya. Metode ini menurut para ulama sangat sulit, tidak terlihat serta menyita waktu sehingga jarang ada yang mempraktekkannya. Orang-orang yang terinspirasi oleh sosok Fethullah Gülen memandangnya sebagai salah satu teladan yang hidup pada abad ini. Sosok Gülen di mata para pengagumnya menurut Ali Ünsal seperti sebuah kaca bening yang dengannya mereka dapat melihat kepribadian Rasulullah dan Sahabatnya secara langsung, bukan hanya dari buku-buku. Akhlak dan perilaku yang ia terapkan dalam 21 Wawancara dengan Dr. Ali Ünsal, Direktur Fethullah Gülen Chair pada tanggal 26 Mei 2015