Pendidikan Perjuangan dakwah fethullah gülen di turki (1956-1976)

26 sehingga juga berdampak pada bidang agama, filsafat, seni dan sastra Turki Modern. 15 Terciptanya negara-bangsa dari sisa reruntuhan Turki Usmani merupakan langkah penting dalam mewujudkan transformasi masyarakat Turki terutama dalam bidang pendidikan untuk mengikuti model Eropa. Enam doktrin Mustafa Kemal yaitu Republikanisme, Sekularisme, Nasionalisme, Populisme, Statisme seluruh pengaturan berpusat kepada negara dan Revolusionisme 16 merupakan ideologi negara Kemalis yang dituangkan dalam konstitusi Turki 1937 dan merupakan basis bagi indoktrinasi di sekolah-sekolah, media massa, dan angkatan bersenjata. Pendidikan pada masa Republik bersifat sentralistik dan ketat karena semua jenis pendidikan dan lembaga ilmiah berada di bawah kontrol Departemen Pendidikan Nasional, begitu pula dengan sekolah-sekolah asing dan milik kaum minoritas berada dalam kontrol negara. Dengan demikian diharapkan bahwa pendidikan dapat menjadi agen perubahan sosial, nilai-nilai dan tatanan lama dalam masyarakat Turki modern. 17 Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah sekuler untuk membangun tatanan pendidikan baru, di antaranya adalah dengan mendirikan Lembaga Masyarakat Bahasa Turki pada tahun 1923 yang bertujuan untuk menghilangkan kerak-kerak bahasa Arab dan Persia dari bahasa Turki. Untuk itu dibuatlah sebuah teori yang dinamakan “Teori Bahasa Matahari” yang menyatakan bahwa bahasa Turki adalah asal-muasal bagi bahasa bangsa-bangsa di dunia. Akibatnya kata- 15 Elizabeth Özdalga ed, “Late Ottoman Society: The Intelectual Legacy”, Reviewed by: Tahsin Özcan, Insight Turkey, Vol. 15, No. 3 2013, h. 197 16 William Ochsenwald Sidney Nettleton Fisher, The Middle East: A History, New York: Mcgraw-Hill, 2004, h. 396-401. Lihat juga: Feroz Ahmad, The Making of Modern Turkey, New Yotk: Routledge, 1994, h. 63 17 Fatma Gök , “The History and Develompent of Turkish Education”, Marie Carlson dkk ed, Education in Multicultural Societies: Turkish and Swedish Perspectives, Vol. 18, Stockholm: Swedish Research Institute in Istanbul, Transaction, , 2007, h. 247 27 kata yang bukan Turki disingkirkan dan dari 80 persen kata-kata dengan asal-usul bahasa Arab dan Persia pada tahun 1920, yang tersisa hanya tinggal 10 persen saja pada tahun 1980. Kebijakan tersebut dilanjutkan dengan mengubah aksara Arab- Persia menjadi aksara latin pada tahun 1928 dengan alasan meningkatkan melek huruf. 18 Kemudian diambil sebuah kebijakan unifikasi pendidikan Tevhid-I Tedrisat Kanunu pada tahun 1924. Kebijakan ini menghapuskan dualitas pendidikan pada periode Usmani yang mengajarkan pendidikan agama dan sekuler. Kemudian sistem pendidikan baru dibentuk sesuai dengan model pendidikan di Eropa Barat khususnya sistem Perancis. Sekolah Galatasaray Galatasaray Lycee contohnya yang didirikan pada tahun 1868 sebagai hasil dari perjanjian antara Usmani dengan Perancis, dijadikan sebagai model untuk sekolah tingkat menengah. Tahun 1933, Universitas Darülfünun diberi sebuah anggaran dasar baru dan direkonstruksikan menjadi Universitas Istanbul. Perubahan besar ini mengakibatkan dua pertiga dari pengajarnya diberhentikan dan yang masih dipertahankan adalah pengikut Kemalis yang paling dipercaya. 19 Kemudian sejarah revolusi Turki menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah pada tahun 1934 dan berfokus secara luar biasa kepada kisah kepahlawanan dan sosok Mustafa Kemal Atatürk sehingga hampir mencapai tahap pengkultusan. 20 Jadi, masyarakat Turki dalam bidang intelektual telah berkembang menjadi masyarakat sekuler dengan pengaruh dari pemikiran-pemikiran para intelektual baru Usmani yang mendukung nasionalisme Turki, sehingga dapat dengan mudah menerapkan sekularisasi dalam bidang pendidikan. Dengan 18 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 18-20 19 Eric J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, h. 234 20 Eric J. Zürcher, Ibid., h. 236 28 kebijakan pendidikan yang baru, kalangan Kemalis telah berhasil menjadikan Turki sebagai negara mayoritas muslim yang berpendidikan Barat serta melahirkan generasi-generasi baru yang menggantikan generasi lama hasil pendidikan di masa Turki Usmani.

C. Keagamaan

Menurut sensus tahun 1950 populasi penduduk Turki kurang lebih 21 juta jiwa dan bertambah menjadi 43 juta jiwa pada tahun 1980. 21 Mayoritas penduduk Turki adalah Muslim Sunni-Hanafi yang mencapai 85 persen dari seluruh populasi Turki, 15 hingga 20 persen sisanya adalah sekte Alevi yang merupakan sekte non Sunni terbesar. Sekte ini dianut oleh sebagian etnis Turki dan juga Kurdi. Sekitar 55 juta etnis Turki dan 15 juta etnis Kurdi hidup di wilayah Anatolia dan Thrace Timur. 22 Dalam masyarakat Turki Usmani, Islam menjadi penghubung antara kekuatan sosial lokal dengan struktur politik, 23 dimana kultur Islam dan ketaatan kepada agama sangat penting secara sosial dan telah berabad-abad menjadi bagian integral dari kebudayaan dan kehidupan individual di Turki. 24 Namun akibat dibentuknya Masyarakat Sejarah Turki Turkish Historical Society oleh rezim Atatürk, kebanyakan orang Turki sekarang lebih suka membanggakan asal muasal mereka sejak Pra-Islam di Asia tengah ketimbang pada periode kejayaan Islam. 25 21 “Turkey, General Information”, http:www.geohive.comcntryturkey.aspx diakses pada tanggal 24 Juni 2015 22 Cemal Karakas, Turkey: Islam and Laicism Between the Interest of State, Politics, and Society, Frankfurt: Peace Research Institute Frankfurt, 2007, h. 5 23 Serif A. Mardin, “Ideology and Religion in the Turkish Revolution”, International Journal of Middle East Studies, Vol. 2, No. 3, July, 1971, h. 205 24 Paul B. Henze, Turkey: Toward the Twenty-First Century, Santa Monica: RAND, 1992, h. 6 -7 25 Muhammed Çetin, Pencerahan Gülen, h. 19 29 Sejak itu Islam hanya menjadi rutinitas dan tidak lagi menjadi satu aspek yang luar biasa bagi sejarah masyarakat Turki modern. Setahun setelah proklamasi kemerdekaan Turki pada tahun 1923, dibentuklah Kementrian Agama Diyanet Isleri Başkanlığı yang dimaksudkan untuk melakukan reformasi terhadap agama sekaligus depolitisasi terhadap mayoritas umat Islam Sunni. Kontrol ketat pemerintah terhadap aktifitas keagamaan diwujudkan dengan pembubaran tarekat-tarekat sufi pada Oktober 1925, melarang aktifitas keagamaan dan kurikulum agama di sekolah-sekolah, mengganti Adzan Arab dengan Adzan Turki, mengambil alih semua institusi- institusi agama dan menyatukannya ke dalam proyek pembangunan Turki modern. Meski menghadapi tekanan seperti itu, Islam tetap menjadi bagian yang kuat dari kehidupan masyarakat Muslim. Golongan tarekat tetap aktif berdakwah secara sembunyi-sembunyi dengan tetap memainkan fungsi-fungsi religius dan sosial dalam masyarakat. Tarekat Nak şibendi adalah salah satu gerakan tarekat yang telah menyebarkan pengaruhnya hingga ke pemerintahan. Tarekat ini melakukan gerakan yang fleksibel untuk menolak manipulasi agama oleh rezim sekuler. 26 Penindasan terhadap agama seperti yang dilakukan oleh pemerintahan sekuler ternyata menimbulkan gerakan-gerakan Islam baru yang bernuansa modernis. Gerakan Nurcu adalah salah satu gerakan Islam modernis yang paling penting di Turki. Gerakan ini timbul dari keprihatinan Said Nursi terhadap kondisi umat Islam yang telah jauh dari ajaran agama. Kondisi Nursi yang diasingkan dan dipenjara selama puluhan tahun oleh rezim sekuler tidak menghalanginya untuk 26 Cihan Tuğal, “Islamism in Turkey: Beyond Instrument and Meaning”, Economy and Society, Vol. 31, No. 1, February, 2002, h. 93 30 membuat pergerakan. Bediuzzaman Said Nursi dengan karyanya Risale-I Nur Surat-surat cahaya menganjurkan kaum muslim untuk menjadikan tauhid sebagai asas hidup mereka dan untuk mempelajari sains dan teknologi modern serta menggunakannya demi kepentingan Islam. Karya Nursi ini telah dilarang pada masa Atatürk namun tetap disalin dengan tangan secara luas oleh para pengikutnya. 27 Menjelang pemilihan umum 1950, pengganti Atatürk yaitu Ismet Inönü sedikit lebih moderat dalam hal agama ketimbang pendahulunya. 28 Partai Republik pimpinan Inönü yang khawatir dengan perkembangan Partai Demokrat mengambil kebijakan yang lebih toleran kepada agama demi tujuan politis. Di antara kebijakan tersebut adalah dibukanya Fakultas Agama İlahiyat Fakültesi di Universitas Istanbul dan diadakan kembali kursus Imam dan Khatib İmam- Hatip Kurslar ı. Selain itu parlemen juga kembali membolehkan perjalanan Haji ke Mekkah dan membuka kembali makam para Wali. 29 Kebijakan ini dilanjutkan oleh Partai Demokrat yang mengembalikan adzan dengan bahasa Arab yang sebelumnya dikumandangkan dengan bahasa Turki pada 17 Juni 1950, materi agama kemudian ditambahkan ke dalam kurikulum sekolah dan lembaga desa Village Institutes, dan pada Maret 1952 bacaan Al- Qur’an juga mulai diperdengarkan di radio milik pemerintah. 30 Rezim Demokrat juga membuka lebih banyak sekolah pendidikan Imam dan khatib İmam-Hatip Okulları, 27 Eric J. Zürcher, Sejarah Modern Turki, h. 250-251 28 Howard A. Reed, “Revival Islam in Secular Turkey”, Middle East Journal, Vol. 8, No. 3, Summer, 1954, h. 270 29 Binnaz Toprak, Islam and Political Development in Turkey, Leiden: E. J. Brill, 1981, h. 78 30 G. L. Lewis, Nations of Modern World: Turkey, New York: Frederick A. Praeger, 1955, h. 131