Prinsip Literasi Keuangan Strategi Nasional Literasi Keuangan

industri perbankan kedepan dan waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan 17 . Arsitektur Perbankan Indonesia memuat policy direction dalam bentuk program pengembangan perbankan untuk menjaga dan mencapai terciptanya sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional 18 . Perkembangan industri perbankan nasional telah mengalami pasang surut sejak beberapa dekade terakhir. Ditambah pernah terjadinya krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 lalu telah berdampak negatif bagi industri perbankan di Indonesia. Oleh karena itu penguatan kondisi ekonomi pada makro maupun mikro ekonomi diperlukan perubahan-perubahan untuk memperkuat fundamental perbankan Indonesia. Disisi lain permasalahan-permalahan yang menghambat kemajuan perbankan seperti : kapasitas pertumbuhan kredit yang masih lemah, struktur perbankan yang belum optimal, kebutuhan masyarakat yang belum sepenuhnya terpenuhi dan perlindungan masyarakat yang masih harus ditingkatkan. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, maka dibuat policy recommendation tentang upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mempercepat penyehatan perbankan Indonesia. Maka Arsitektur Perbankan Indonesia API yang terdiri dari 6 enam pilar yang terdiri dari: 1. Struktur perbankan yang sehat; 2. Sistem regulasi yang efektif; 3. Sistem supervisi independen dan efektif; 4. Industri perbankan yang 17 www.bi.go.idperbankanarsitektur di unduh pada 30 Juni 2015 jam 15.00 WIB 18 Burhanuddin Abdullah, Jalan Menuju Stabilitas : Mencapai Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Jakarta:LP3ES, 2005 h. 108 kuat; 5. Infrastruktur yang memadai; 6. Perlindungan masyarakat sebagai nasabah yang kuat. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam Arsitektur Perbankan Indonesia ini adalah mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan masyarakat atau nasabah 19 . Perlindungan hukum bagi masyarakat dalam industri perbankan terhadap pertumbuhan berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan stabilitas keuangan menjadi acuan untuk menghadapi dinamika struktur perbankan yang belum optimal, persaingan bank yang masih belum seimbang, dan pengelolaan governance bank yang perlu ditingkatkan 20 . Untuk itu implementasi dari program perlindungan masyarakat atau nasabah sebagai berikut : 1. Menyusun Transparansi Informasi Produk Bank Transparansi informasi pada produk bank yang ditawarkan untuk memperkuat posisi nasabah sebagai pihak yang perlu dilindungi. Hal ini juga untuk meningkatkan pengetahuan atas produk-produk perbankan atas jasa yang diberikan kepada masyarakat atau nasabah. Informasi yang jelas atas produk bank membuat masyarakat atau nasabah bank akan memiliki pilihan yang luas tentang produk dan jasa bank sehingga setiap nasabah mengerti dan memahami keuntungan dan risiko –risiko dari produk dan jasa bank yang akan dipakainya. Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia bersama-sama dengan perbankan akan menyusun standar minimum transparansi produk bank yang nantinya akan dipakai oleh semua bank. 19 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia Jakarta:Kencana Prenada Media Group, cet-1 Mei 2005 h. 187 20 OJK, Booklet Perbankan Indonesia 2014 Jakarta, Departemen Perizinan Informasi Perbankan, 2014 h. 41