Perlindungan Anak yang menjadi pelaku tindak pidana dalam konteks hukum
Menurut pembukaan konvensi yang kemudian secara normatif dijabarkan dalam batang tubuhnya, mengandung norma-norma, antara lain tentang:
a Pengakuan bahwa demi perkembangan anak secara penuh dan harmonis maka anak harus dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan ke1uarganya dengan penuh kasih
sayang dan penuh pengertian; b Anak dengan berbagai kekurang matangan pisik dan mental membutuhkan perhatian dan
penjagaan secara khusus termasuk kebutuhan akan perlindungan hukum; c Perlindungan anak dilakukan dengan tetap memperhatikan pentingnya peranan nilai-nilai
tradisi dan kultur dari setiap bangsa sejauh menyangkut perlindungan dan perkembangan anak secara harmonis.
Undang-undang peradilan anak tujuannya untuk mengatur mengenai tata cara penyelenggaraan sidang perkara anak. Oleh karena itu, materi utama muatan undang- undang ini bersifat acara
atau menyangkut hukum formal. Sebagai ketentuan yang dimaksudkan untuk mengatur mengenai tata cara beracara, maka tidak mengatur mengenai materi yang berkaitan dengan
kelembagaan. Kelembagaan peradilan anak. masuk dalam lingkungan peradilan umum, sebagai bagian dari peradilan umum, maka sidang perkara anak dengan sendirinya dan sudah semestinya
mencakup berbagai lingkup wewenang badan peradilan umum sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 2 tahun 1986. Dengan demikian bahwa peradilan anak bukan suatu
lingkungan badan peradilan baru, melainkan pengkhususan dari lingkungan peradilan umum.
Selain alasan lingkup wewenang peradilan umum tersebut diatas, cakupan pemidanaan terhadap anak didasarkan pada pertimbangan bahwa undang-undang peradilan anak disusun dalam rangka
menjamin dan melindungi kepentingan anak secara integral.