Pemasalahan dan Ruang Lingkup Tujuan dan Kegunaan Penulisan

lain pada tahap penyidikan anak dibentak-bentak dan diperlakukan secara kasar , petugas penyidik dalam melakukan penyidikan tetap memakai pakaian dinas, tidak didampingi oleh orang tua,psikolog atau penasehat hukum, anak tidak ditahan dalam ruang tahanan khusus tetapi di tahan dalam tahanan orang dewasa dan banyak lagi kejanggalan-kejaggalan atau bahkan pelanggaran hukum yang dialami anak yang menjadi pelaku dan korban tindak pidana. Sebagai contoh kecil kasus pada tahun 2008, Yudha Assiam alias Yudha yang mencuat secara nasional, siswa SMP di Kabupaten Bojonegoro itu di vonis bersalah oleh hakim. Kasus Yudha menarik perhatian nasional karena dia masih anak-anak, umurnya masih delapan tahun namun sidang dilakukan layaknya orang dewasa dan dilakukan secara terbuka. Hal ini jelas-jelas telah bertentangan dengan Pasal 8 ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 yang berbunyi “Hakim memeriksa perkara anak dalam sidang tertutup”. Bahkan hakim pun pernah memerintahkan penahanan Yudha. Anak tersebut sempat dimasukkan di sel orang dewasa meski hanya beberapa saat dan masih banyak pelanggaran-pelanggaran lainya yang dialami oleh Yudha pada tahap penyidikan dikutip dari Republik.co.id. 05 Desember. Meski sudah ada peraturan yang mengatur tentang perlindungan khusus terhadap anak yang menjadi pelaku dan korban tindak pidana tetapi masih banyak pelanggaran-pelanggaran yang dialami oleh anak pada tahap penyidikan. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Analisis perlindungan khusus bagi anak yang menjadi pelaku dan korban tindak pidana pada tahap penyidikan”

B. Pemasalahan dan Ruang Lingkup

1. Permasalahan Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah: a. Bagaimanakah bentuk perlindungan khusus terhadap anak yang menjadi pelaku dan korban Tindak Pidana pada tahap Penyidikan? b. Apakah Faktor-faktor penghambat yang dijumpai dalam perlindungan khusus terhadap anak yang menjadi pelaku dan korban Tindak Pidana pada tahap Penyidikan? 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup permasalahan dalam skripsi ini hanya dibatasi berdasarkan Pasal 64 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan penelitian ini dilakukan diwilayah hukum Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjung Karang.

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Tujuan Penulisan Sesuai dengan pokok bahasan, maka tujuan penulisan dalam pelaksanaan penulisan ini adalah a. Untuk mengetahui bentuk perlindungan khusus yang didapat anak yang menjadi pelaku dan korban Tindak Pidana. b. Untuk mengetahui hambatan yang dijumpai dalam memberikan perlindungan khusus terhadap anak yang menjadi pelaku dan korban Tindak Pidana. 2. Kegunaan Penulisan Adapun kegunaan penulisan ini mencakup kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. a Secara teoritis sebagai pengembangan daya pikir dan nalar yang sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki guna dapat mengungkapkan secara obyektif melalui metode ilmiah dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada khususnya masalah perlindungan khusus yang didapat anak yang menjadi pelaku dan korban tindak pidana. b Secara praktis kegunaan penulisan ini adalah untuk kegunaan penulis sendiri dalam rangka mengembangkan dan memperluas wawasan cakrawala berfikir dalam menganalisis suatu permasalahan, penu1isan ini juga dimaksudkan untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam proses ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan hukum dalam rangka proses pemberian perlindungan khusus yang diberikan pemerintah terhadap anak yang menjadi pelaku dan korban tindak pidana.

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual