2.2.6. Penatalaksanaan
Terapi pada penderita faringitis viral dapat diberikan aspirin atau asetaminofen untuk membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri pada tenggorokan.
Penderita dianjurkan untuk beristirahat di rumah dan minum yang cukup. Kumur dengan air hangat. Faringitis yang disebabkan oleh virus dapat sembuh sendiri
tanpa pengobatan Rusmarjono, 2007. Terapi untuk faringitis bakterial diberikan antibiotik terutama bila diduga
penyebab faringitis akut ini grup A Streptokokus β hemolitikus. Dapat juga diberikan Penicilin G Banzatin 50.000 UkgBB, IM dosis tunggal, atau
amoksisilin 50 mgkgBB dosis dibagi 3 kalihari selama 10 hari dan pada dewasa 3 x 500mg selama 6-10 hari, jika pasien alergi terhadap penisilin maka diberikan
eritromisin 4x500 mghari. Kumur dengan air hangat atau antiseptik beberapa kali sehari Rusmarjono, 2007.
Faringitis yang disebabkan Candida dapat diberikan Nystasin 100.00 –
400.000 2 kalihari dan faringitis yang disebabkan Gonorea dapat diberikan Sefalosporin generasi ke-3, Ceftriakson 250mg secara injeksi intramuskular
Rusmarjono, 2007
2.2.7. Komplikasi
Komplikasi umum pada faringitis termasuk sinusitis, otitis media, epiglottitis, mastoiditis, dan pneumonia. Faringitis yang disebabkan infeksi
streptokokus jika tidak diobati dapat menyebabkan demam reumatik akut, peritonsillar abses, peritonsillar cellulitis, abses retrofaringeal, toxic shock
syndrome dan obstruksi saluran pernasafan akibat dari pembengkakan laring. Demam reumatik akut dilaporkan terjadi pada1 dari 400 infeksi GABHS yang
tidak diobati John R. Acerra, 2013.
Universitas Sumatera Utara
2.2.8. Prognosis
Prognosis untuk faringitis akut sangat baik pada sebagian besar kasus. Biasanya faringitis akut sembuh dalam waktu 10 hari, namun harus berhati-hati
dengan komplikasi yang berpotensi terjadi John R. Acerra, 2013.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian