Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Kebugaran

2.1.7 Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Kebugaran

Pendidikan jasmani tidak hanya memberikan pelajaran mengenai berbagai macam olahraga, tetapi juga memberikan dasar bagaimana melakukan aktivitas fisik/gerak jasmani ( physical exercise ) secara teratur, dengan frekuensi tertentu tiap minggunya, durasi aktivitas fisik serta intensitas yang dilakukan.

Kontraksi otot rangka mengakibatkan kebutuhan oksigen dan sumber energi untuk kontraksi meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan otot tersebut maka terjadi peningkatan aktivitas pernafasan, jantung, sistem sirkulasi darah, hormonal, sistem syaraf, dan metabolisme. Akibatnya terjadi peningkatan daya tahan tubuh terhadap stress fisik maupun stress psikis. Peningkatan sistem pertahanan tubuh, antara lain lebih cepat terbentuk antibodi serta meningkatnya kemampuan tubuh terhadap kerja yang berlebihan.

Pada dasarnya olahraga adalah suatu aktivitas fisik atau gerakan anggota tubuh yang berlangsung secara berulang dalam waktu tertentu. Organ yang paling aktif pada saat aktivitas adalah otot rangka. Agar otot rangka dapat berkontraksi dengan baik dan dapat meningkatkan kinerjanya maka perlunya suatu kesatuan yang baik dengan sistem saraf yang menginervasinya. Aktivitas otot rangka yang diakukan secara teratur dan terukur akan memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap fungsi organ tubuh yang lain. Selanjutnya, akan meningkatkan tingkat kesehatan dan kebugaran. Tingkat kesehatan dan kebugaran yang meninngkat disebabkan oleh fungsi jantung dan sirkulasi, fungsi respirasi, darah dan sistem pertahanan tubuh, meningkatnya kinerja neuro-muskular (sistem saraf dan otot) dan memacu perkembangan skeleton.

Program kebugaran jasmani akan meningkatkan status kebugaran, menambah rasa percaya diri, membentuk jiwa sportif, mengajarkan sikap sabar, gembira dan melatih konsentrasi. Ada beberapa mitos yang terjadi di perusahaan berkaitan dengan masalah kebugaran, yaitu sebagai berikut : Program kebugaran jasmani akan meningkatkan status kebugaran, menambah rasa percaya diri, membentuk jiwa sportif, mengajarkan sikap sabar, gembira dan melatih konsentrasi. Ada beberapa mitos yang terjadi di perusahaan berkaitan dengan masalah kebugaran, yaitu sebagai berikut :

b. Bagaimana bisa olahraga dapat meningkatkan produktivitas kerja

c. Tidak diperlukannya daya tahan tubuh yang besar karena karyawan hanya bekerja di belakang meja seharian. Menurut Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS. AIFO tubuh manusia mempunyai kemampuan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan beban yang dilimpahkan kepadanya. Begitu selesai berolahraga daya tahan tubuh memang menurun, namun setelah pemulihan daya tahan tubuh akan naik lebih tinggi dari semulanya sehingga dengan olahraga secara teratur daya tahan tubuh akan naik secara bertahap. Pada saat otot bekerja otot tertentu digunakan lebih dominan dari pada otot yang lain dan bila hal ini berlangsung secara terus menerus maka akan timbul ketidakseimbangan kekuatan dan kelentukan otot maka olahraga menjamin kembalinya keseimbangan otot tersebut. University of Toronto memonitor kondisi kesehatan dari dua perusahaan asuransi, satu perusahaan diberi program kebugaran jasmani dan perusahaan yang lainnya tidak diberikan program kebugaran jasmani. Setelah enam bulan terlihat bahwa pada perusahan yang diberi program kebugaran jasmani jumlah karyawan yang tidak masuk kerja menurun 22% dan karyawan yang harus diganti karena sakit berkurang dari 15% menjadi 1,5%. Seseorang yang kurang aktivitas fisik akan lebih mudah menguap dikantor, mengantuk sepanjang hari dan tertidur saat setelah makan dengan keadaan perut terasa kenyang, akan kelelahan karena mengeluarkan tenaga sedikit lebih banyak dari biasanya (misalnya, naik tangga atau terpaksa berjalan dengan cepat). Selain itu orang denga kebugaran rendah akan menjadi makhluk sosial yang pincang, terlalu lelah untuk bermain dengan anak-anak, terlalu lelah untuk makan diluar bersama keluarga, terlalu lelah untuk melakukan apa saja selain duduk dibelakang meja dan menonton televisi. Hal ini terjadi karena tubuh yang tidak digunakan keadaannya akan semakin memburuk, c. Tidak diperlukannya daya tahan tubuh yang besar karena karyawan hanya bekerja di belakang meja seharian. Menurut Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS. AIFO tubuh manusia mempunyai kemampuan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan beban yang dilimpahkan kepadanya. Begitu selesai berolahraga daya tahan tubuh memang menurun, namun setelah pemulihan daya tahan tubuh akan naik lebih tinggi dari semulanya sehingga dengan olahraga secara teratur daya tahan tubuh akan naik secara bertahap. Pada saat otot bekerja otot tertentu digunakan lebih dominan dari pada otot yang lain dan bila hal ini berlangsung secara terus menerus maka akan timbul ketidakseimbangan kekuatan dan kelentukan otot maka olahraga menjamin kembalinya keseimbangan otot tersebut. University of Toronto memonitor kondisi kesehatan dari dua perusahaan asuransi, satu perusahaan diberi program kebugaran jasmani dan perusahaan yang lainnya tidak diberikan program kebugaran jasmani. Setelah enam bulan terlihat bahwa pada perusahan yang diberi program kebugaran jasmani jumlah karyawan yang tidak masuk kerja menurun 22% dan karyawan yang harus diganti karena sakit berkurang dari 15% menjadi 1,5%. Seseorang yang kurang aktivitas fisik akan lebih mudah menguap dikantor, mengantuk sepanjang hari dan tertidur saat setelah makan dengan keadaan perut terasa kenyang, akan kelelahan karena mengeluarkan tenaga sedikit lebih banyak dari biasanya (misalnya, naik tangga atau terpaksa berjalan dengan cepat). Selain itu orang denga kebugaran rendah akan menjadi makhluk sosial yang pincang, terlalu lelah untuk bermain dengan anak-anak, terlalu lelah untuk makan diluar bersama keluarga, terlalu lelah untuk melakukan apa saja selain duduk dibelakang meja dan menonton televisi. Hal ini terjadi karena tubuh yang tidak digunakan keadaannya akan semakin memburuk,