Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran

Penilaian status gizi

Status gizi merupakan gambaran keadaan kesehatan seseorang tentang perkembangan keseimbangan antara asupan (Intake) dan kebutuhan (requirement) untuk berbagai proses biologis, termasuk untuk tubuh. Penilaian status gizi dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Penilaian Status Gizi Secara Langsung

a. Pengukuran Antropometri

Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain : berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak dibawah kulit. Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidak seimbangan antara asupan protein dan energy. Pada klasifikasi orang dewasa biasanya dilakukan dengan pengukuran IMT.

a) IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Untuk kepentingan di Indonesia, ambang batas dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa Negara berkembang (Anggraeni, 2012).

b) Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan- perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel ( supervicial epithelialtissues ) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid (Supariasa, dkk, 2002).

c) Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot (Supariasa, dkk, 2002).

d) Biofisika

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan (Supariasa, dkk, 2002).

2. Penilaian Status Gizi Tidak Langsung

a. Survei Konsumsi Makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Metode survei konsumsi makanan untuk individu yaitu: metode recall 24 jam , metode estimated food record , metode penimbangan makanan ( food weighting ), metode dietary history dan metode frekuensi makanan ( food frequency ).

1) Metode recall 24 jam Prinsip dari metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan 1) Metode recall 24 jam Prinsip dari metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan

24 jam data yang diperoleh cenderung lebih bersifat kualitatif, oleh karena itu untuk mendapatkan data kualitatif maka jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat URT (sendok, gelas, piring, dll) atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan sehari-hari. Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1 X 24 jam) maka data yang diperoleh kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makan individu. Oleh karena itu, recall

24 jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang dan harinya tidak berturut-turut (Supariasa., Dkk,. 2002).

2) Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency) Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu, seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif

b. Statistik Vital

Pengukuran gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data dengan beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian sebagai akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi (Supariasa, dkk., 2002).

c. Faktor Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisk, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain (Supariasa, dkk., 2002) Zat-zat makanan diperlukan untuk kebugaran jasmani, dan zat-zat tersebut baik digunakan untuk:

a. Tenaga/kalori Fungsi organ tubuh kita baik yang dibawah kesadaran ataupun tidak dapat berlangsung dengan sempurna karena adanya tenaga yang a. Tenaga/kalori Fungsi organ tubuh kita baik yang dibawah kesadaran ataupun tidak dapat berlangsung dengan sempurna karena adanya tenaga yang

b. Pembentukan sel Zat-zat makanan akan dibutuhkan secara terus menerus oleh sel untuk mengganti atau memperbaiki sel-sel yang mati atau rusak (luka). Pokok-pokok persoalan dalam pengetahuan gizi perlu diketahui untuk dapat membentuk tubuh yang sehat dan mempertahankan tingkat kesehatan serta kegiatan yang tinggi, terlebih pada saat melakukan kegiatan berolahraga. Menurut Almatsier (2009) Tingkat gizi kita dipengaruhi oleh berbagai macam zat kebutuhan dan selalu harus ada dalam jumlah yang cukup pada pola makan kita sehari-hari, yaitu:

a) Karbohidrat Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena sumber energi utama bagi manusia yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana, sedangkan karbohidrat kompleks memiliki lebih dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul. Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel- sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memilki peranan penting dalam metabolisme karbohidrat.

b) Protein Protein adalah molekul makro yang memilki berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna melalui dinding saluran cerna ke b) Protein Protein adalah molekul makro yang memilki berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna melalui dinding saluran cerna ke

c) Lemak Lemak merupakan simpanan energi paling utama di dalam tubuh, dan merupakan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan makanan, lemak merupakan sumer energi paling padat yang menghasilkan 9 Kkal untuk tiap gramnya, yaitu 2 ½ kli besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sebagai simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat energi, karbohidrat, lemak dan protein. Lemak tubuh pada umumnya disimpan sebagai berikut, yaitu 50% di jaringan bawah kulit (subkutan), 45% di sekeliling organ dalam rongga perut, dan 5% di jaringan intramuskular.

d) Vitamin dan Mineral Vitamin adalah zat-zat organik yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh, oleh karena itu harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan, setiap vitamin memiliki tugas spesifik didalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh. Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara d) Vitamin dan Mineral Vitamin adalah zat-zat organik yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh, oleh karena itu harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan, setiap vitamin memiliki tugas spesifik didalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh. Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara

2.1.5.7 Kebiasaan Olahraga

Kebugaran jasmani sangat erat kaitannya dengan program latihan karena kebugaran jasmani yang tinggi dapat dicapai melalui program latihan yang teratur. Sedangkan peningkatan kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan meningkatkan intensitas latihan dan lamanya latihan. Karena latihan fisik dapat meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

a. Tipe Latihan Tipe latihan seseorang harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai sebab tipe latihan akan memberikan efek faal tubuh sesuai dengan apa yang dilakukan. Tipe latihan untuk peningkatan kebugaran antara lain memiliki ciri-ciri yaitu pada aerobik melibatkan otot-otot besar dan dapat dipertahankan kontinuitas dan ritmiknya. Jenis-Jenis latihan kebugaran antara lain:

1) Berjalan kaki Berjalan kaki merupakan latihan fisik yang sering dilakukan. Yang memiliki banyak keuntungan seperti tidak banyaknya biaya yang dikeluarkan, mudah, dan memiliki resiko cedera yang kecil.

2) Jogging Jogging adalah lari perlahan secara kontinyu. Latihan ini sangat mudah dan tidak mengeluarkan biaya. Jogging bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran jantung-paru dan otot. Pada saat selesai melakukan jogging sebaiknya disarankan untuk tidak berhenti secara mendadak melainkan tetap berlari atau berjalan secara perlahan hingga detak jantung kembali normal.

3) Bersepeda Olahraga menggunakan alat bantu berupa sepeda yang biasa digunakan di 3) Bersepeda Olahraga menggunakan alat bantu berupa sepeda yang biasa digunakan di

4) Berenang Berenang merupakan olahraga yang sangat disukai oleh semua kalangan. Yang melibatkan seluruh anggota badan sehingga dapat melepaskan kelelahan, meningkatkan kebugaran dapat digunakan sebagai terapi.

5) Senam Aerobik Senam aerobik merupakan olahraga yang diiringi irama dinamis yang mendatangkan keceriaan, dengan intensitas yang dapat dipilih sesuai dengan irama musik.

b. Intensitas Latihan Intensitas latihan jasmani merupakan hal yang dipertahankan dalam latihan yaitu keadaan intensitas (penekanan) latihan yang dilakukan. Intensitas latihan menyatakan beratnya latihan dan merupakan faktor utama yang mempengaruhi efek latihan terhadap faal tubuh. Semakin berat latihan (sampai dengan batas tertentu) maka semakin baik efek yang diperoleh. Latihan jasmani yang sesuai untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah dengan latihan olahraga yang sifatnya aerobik.

c. Frekuensi Latihan Frekuensi latihan adalah jumlah kerja ulangan latihan yang dilakukan dalam jangka waktu seminggu. Frekuensi latihan sangat berhubugan erat dengan intensitas dan lamanya latihan seseorang. Frekuensi latihan memiliki hubungan dengan intensitas dan semakin lama latihan maka frekuensi perminggu semakin sedikit. Kebugaran jasmani akan dalam kondisi stabil atau meningkat apabila kondisi faal tubuh dipacu dengan latihan minimal 3 kali seminggu dan maksimal 5 kali seminggu, karena jika ditinjau dari ilmu faal, seseorang yang tidak melakukan latihan olahraga atau beristirahat selama 2 hari maka kondisi kebugaran jasmani akan menurun.

d. Durasi latihan Durasi latihan adalah lama perangsangan atau lama latihan setiap sesi. Menurut Nieman (2001), untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran latihan harus dilakukan selama 30-60 menit tanpa berhenti atau 2-

3 jam dalam seminggu. Hasil latihan akan terlihat setelah 12-16 minggu setelah rutin berolahraga. Tingkat Aktivitas Fisik dapat dikelompokkan menjadi 4 level dengan mencatat intensitas dan durasi aktivitas fisik pekerja selama seminggu.

Tabel 2.15 Tingkat Aktivitas Fisik (Kebiasaan Olahraga)

No

AKTIVITAS FISIK

NILAI

1 Saya tidak melakukan latihan fisik

atau hanya sesekali melakukan latihan fisik 2 Saya melakukan latihan fisik secara

teratur minimal 30-60 menit dalam seminggu 3 Saya melakukan latihan fisik secara

teratur 3 x seminggu atau minimal 2-3 jam dalam seminggu 4 Saya melakukan latihan fisik secara

teratur 5 x dalam seminggu

Sumber: Depkes (2012).

Tingkat aktivitas fisik dengan nilai 1 dan 2 termasuk tingkat aktifitas fisik rendah.

Prinsip Kaidah Latihan Fisik

Prinsip Kaidah latihan Fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur dapat memberikan hasil optimal bagi peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat.

a. Latihan fisik yang baik adalah latihan fisik yang dimulai sejak usia dini hingga usia lanjut. Latihan fisik dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, bebas polusi, tidak rawan cedera. Pilihan latihan fisik sebaiknya bervariasi sesuai minat dan disenangi.

b. Latihan fisik yang benar adalah latihan fisik yang dilakukan sesuai kondisi fisik dan secara medis mampu dilakukan tanpa menimbulkan dampak yang merugikan. Latihan fisik dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan dan peregangan 10-15 menit, dilanjutkan dengan latihan inti 20-60 menit, dan diakhiri pendinginan dengan peregangan selama 5-

10 menit.

c. Latihan fisik yang terukur adalah latihan fisik yang dilakukan dengan mengukur intensitas latihan dengan menghitung denyut nadi latihan dan lama waktu latihan. Waktu latihan dimulai semampunya, ditambah bertahap secara perlahan-lahan antara 20-60 menit. Cara lain untuk mengukur intensitas latihan menggunakan tes bicara ( talk test ) yang dapat menentukan latihan fisik dengan intensitas sedang.

d. Latihan fisik yang teratur adalah latihan fisik yang dilakukan secara teratur dalam seminggu dengan selang waktu untuk istirahat. Menurut WHO aktivitas fisik dibedakan dalam 4 kategori:

1) Aktivitas fisik untuk hidup adalah aktivitas fisik ringan sampai dengan sedang yang dilakukan selama 10 menit atau lebih dalam sehari dan dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari. Aktivitas fisik ini dilakukan setiap hari.

2) Aktivitas fisik untuk sehat adalah aktivitas fisik sedang yang dilakukan selama 30 menit atau lebih dalam sehari dan dilakukan setiap hari.

3) Latihan fiik untuk kebugaran jasmani adalah latihan fisik sedang sampai dengan berat yang dilakukan selama 20 menit atau lebih. Latihan fisik ini yang dilakukan 3-4 kali dalam seminggu selang waktu sehari.

4) Latihan fisik untuk olahraga adalah latihan fisik yang diprogram khusus secara individual. Durasi dan frekuensi latihan fisik ini harus sesuai dengan tingkat kebugaran jasmani per individu.