Profil Siswa/Santri Madrasah dan Pesantren
1. Profil Siswa/Santri Madrasah dan Pesantren
Santri/siswa merupakan makluk hidup yang telah diciptakan Allah dengan maksud sebagai khalifah yang dapat bermanfaat dalam mengelola alam jagat raya. Dalam irman Allah (QS. Al-Baqorah ayat 3) bahwa manusia diciptakan untuk menjalankan tugas sebagai khalifah. Fungsi khalifah adalah; i) menegakkan bahwa tujuan hidup adalah merealisasikan amanah Allah SWT kepada Nabi Adam dan anak keturunannya untuk
Arah Baru Madrasah dan Pesantren NU di Era New Millinium mengelola keseimbangan alam jagat raya, ii) memurnikan niat hidup
manusia adalah hanya mengabdi kepada Allah SWT. Ahmadi (2013:18) menegaskan bahwa tujuan hidup manusia di dunia dalam pandangan Islam adalah menjadi kahlifah (QS, 02:30) ” ingatlah ketika Tuhanmu berirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi “, dan Allah membekali tugas tersebut kemampuan berikir (ulul albab) (QS, 03:190-191) “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda- tanda bagi orang-orang yang berakal”.
Hakikat hidup seorang khalifah tidak hanya sekedar bergerak, berubah, dan berkembang, bahkan hidup bukan hanya sekedar makan, minum, kerja, tidur, dan bangun, tetapi hidup menurut Muhaimin (2008:79),”Inna al hayah hiyah hiya al-harakah wa-al-harakah wa al-barakah hiya al-ni’mah wa al-ziyadah wa al-sa’adah”. Hidup adalah bergerak (dinamis) yang dapat membawa berkah (kebajikan rohani dan jasmani atau sesuatu yang mantap, atau kebajikan yang melimpah dan beraneka ragam serta berkesinambungan). Hidup yang berkah adalah hidup yang membawa nikmah (anugerah, ganjaran, kelapangan, rezeki), nilai tambah, dan kebahagiaan.
Dalam menjalankan tugas seorang khalifah tersebut, Allah SWT membekali manusia berbagai potensi; i) mendengarkan (sam’a), ii) mengamati (observation), iii) menghayati (understanding and comprehension) dan juga dibekali asset kecerdasan intelektual (intellectual property). Sebagaimana Allah berirman; Aku mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur…’, QS.An-Najm
53 ayat 39,’…dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakan’, dan QS.Ali Imron ayat 190-191,’…Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang berakal…Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.
Dari paparan tersebut diatas bahwa untuk merealisasikan tugas- tugas seorang khalifah yang hanya mengabdi kepada Allah SWT telah dibekali berbagai dalil, potensi, dan properti. Q.S. Al-Alaq ayat 1-4, Q.S.
Membaca dan Menggagas NU ke Depan: Al-Qosyiyah ayat 17-21), dan Q.S. Al.Asyr ayat 3, Q.S. Qosiyah ayat 17-20,
Q.S.Yaasin ayat 38-40, Q.S.Al-Mu’min ayat 11-14, dan QS.An-Nahl ayat 16:78, ‘…
Potensi dasar inderawi siswa dan santri NU yang ada pada diri masing- masing siswa dan santri sebagai alat pendorong (driving force) menjalankan proses memahami alam raya. Proses interaksi yang idela bagi siswa dan santri NU dengan alam sekitarnya adalah di madrasah dan pondok pesantren. Sedangkan ustadz/guru/kyai dan fasilitas pembelajaran merupakan fasilitator, motivator, dan dinamisator. Adapun kunci keberhasilan adalah kemauan siswa dan santri NU untuk memanfaatkan potensi hati dan inderawi. Allah SWT menurunkan surat Al-Alaq diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang lebih dulu, bukan perintah tentang shalat, puasa, dan zakat, tetapi justru perintah iqra’ (membaca, merenungkan, menelaah, meneliti, atau mengkaji).
Tugas yang diemban siswa/santri NU sangat berat sebagaimana penjelasan tersebut diatas, maka para santri dan siswa harus memiliki isik yang kuat dan sehat (ultimate physic), kemampuan berikir yang cerdas (infra mind), memiliki kehalusan dan ketajaman hati (infra heart) yang dapat menyokong keberhasilan tugas tersebut. Pada era new wave technology ini, Kotler dan Kartajaya (2010:4) menegaskan bahwa kustomer (santri dan siswa NU) dipandang tidak sekedar potensi parsial tetapi secara utuh yang meliputi: “mind, heart, dan spirit”. Akhirnya, madrasah dan pesantren NU harus mengembangkan siswa/santri secara utuh pula.
Allah SWT memerintahkan kepada para khalifah (termasuk calon khalifah yaitu santri dan siswa NU) dalam menjalan tugas tersebut selalu dalam kerangka mencari kebaikan dan menjauhkan diri dari segala maksiat supaya tidak terjerumus pada kedloliman. Q.S. Al-Maidah ayat 2...’Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya’.