Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian
2. Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian
Ada dua faktor besar yang turut mempengaruhi corak kepribadian seorang individu, yaitu faktor warisan biologis yang berupa pembawaan-pembawaan dan faktor-faktor lingkungan tempat seorang individu melakukan pergaulan. Yang harus disadari bahwa setiap orang memiliki corak kepribadian yang tidak pernah sama walaupun pada anak yang kembar sekalipun. Hal ini mengisyaratkan kepada kita bahwa setiap anak walaupun memiliki asal usul/keturunan yang sama pada dasarnya ia memiliki kepribadian yang berbeda. Demikian juga orang yang bergaul di lingkungan masyarakat yang berbeda-beda akan menghasilkan suatu proses pembentukan kepribadian yang berbeda-beda pula. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan kepribadian seseorang antara lain sebagai berikut.
a. Faktor Warisan Biologis
Faktor warisan biologis adalah faktor-faktor yang berupa bawaan dari leluhurnya, yaitu dari ayah, ibu, serta kakek dan nenek dari ayah maupun dari ibu. Faktor-faktor ini sesungguhnya merupakan pondasi yang menjadi cikal bakal untuk proses pembentukan suatu kebudayaan. Bentuk-bentuk warisan biologis terdiri dari hal- hal berikut ini. x Ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, raut muka, postur tubuh, dan lain-lain yang
mempunyai kemiripan dengan ayah, ibu, atau perpaduan dari keduanya. x Tingkat IQ, yaitu kecakapan seseorang yang dapat diukur dengan sejumlah pertanyaan. IQ ini bisa mirip dengan ayah atau pun dengan ibu. x Bakat, seperti seni lukis, seni suara, seni tari, seni karawitan, presenter, politikus, olahragawan, dan lain-lain. x Sifat-sifat khas yang berasal dari orang tua, bisa dari ayah atau dari ibu, misalnya sifat pendiam, sifat pemarah, sifat ramah, sifat ekstrim atau normatif, dan lain-
lain. Kepribadian bersifat abstrak dalam hal ini, yaitu tidak dapat dilihat dengan panca
indera dan hanya dapat dideteksi melalui perilaku-perilaku keseharian yang asli yang tidak dibuat-buat. Kepribadian dapat diumpamakan sebagai suatu bangunan rumah dan faktor pembawaan merupakan kerangkanya. Selanjutnya, desain dan pengembangan variasi dan interior rumah merupakan faktor-faktor milieu atau faktor lingkungan. Faktor pembawaan dapat berupa bentuk fisik, yaitu warna kulit, tipe rambut, bentuk raut muka, postur tubuh, dan hal yang bersifat abstrak seperti karakter, bakat, IQ, dan lain-lain. Menurut Mendel, faktor pembawaan ini bisa dominan ayah (XY), dominan ibu (XX), atau merupakan variasi dari ayah atau ibu. Namun demikian, bisa juga seorang ibu yang memiliki kemampuan reproduksi sempurna dapat mewariskan faktor-faktor genetika yang sangat panjang yang berantai dari orang tua ibu atau nenek dan kakeknya ibu.
Sosiologi SMA/MA Kelas X
1. Apakah kepribadian itu?
2. Bagaimana proses pembentukan kepribadian?
3. Jelaskan mengapa faktor lingkungan mempunyai peran yang lebih penting dalam pembentukan kepribadian!
4. Apakah kepribadian dapat mengalami perubahan? Jelaskan jawabanmu!
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan mempunyai peranan dalam proses pembentukan kepribadian individu- individu. Kepribadian antara seorang individu dengan individu yang lain tidak sama tergantung dari tipe-tipe faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan adalah faktor-faktor pembentuk kepribadian yang berasal dari lingkungan sosial seorang individu, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan pergaulan, lingkungan kerja, media massa, dan lingkungan masyarakat luas.
x Lingkungan Keluarga Yang dimaksud keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil yang ber-
anggotakan ayah, ibu, dan anak-anak. Tiap-tiap keluarga mempunyai situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat fundamental dalam menampung berbagai kegiatan individu ketika masa kanak-kanak. Proses pendidikan budi pekerti di dalam keluarga sangat efektif untuk proses pembentukan nilai-nilai sentral yang selanjutnya menjadi pondasi pembentukan kepribadian seseorang.
x Lingkungan Pendidikan Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan yang cukup efektif pula
dalam mempengaruhi kepribadian. Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah lingkungan sekolah sejak taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Situasi pendidikan seorang individu bersekolah juga sangat efektif dalam proses pembentukan kepribadian. Dengan pemberian bekal pengetahuan nilai-nilai dan budi pekerti, seorang individu akan dikuatkan pondasi kepribadiannya dalam proses kepribadian yang dewasa. Di lingkungan sekolah, seorang individu mendapatkan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan keterampilan yang berpengaruh besar dalam proses pengembangan bakat dan pembawaan lainnya yang bersifat positif. Akan tetapi, bila lingkungan pendidikan-
Bab 4 Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
x Lingkungan Pergaulan Lingkungan pergaulan berada di lingkungan masyarakat setempat dan
mempunyai usia yang relatif sebaya. Yang dimaksud dengan lingkungan pergaulan adalah lingkungan di mana seorang individu secara efektif menghabiskan waktunya pada lingkungan tersebut. Lingkungan ini dapat berupa teman sepermainan, lingkungan setempat, maupun lingkungan tempat tinggal. Pada pergaulan di lingkungan sepermainan, pada umumnya individu bergaul dengan orang lain yang sebaya. Dengan demikian, belum ada pihak yang menjadi pengendali atau pun pengontrol terhadap perilaku-perilaku yang negatif. Untuk itu, lingkungan pergaulan perlu mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tua agar ada fungsi pengendalian terhadap perilaku-perilaku yang menyimpang. Apabila hal ini tidak dilakukan, sesungguhnya lingkungan pergaulan justru mengakibatkan bakat-bakat negatif tumbuh subur dan berkembang yang pada gilirannya akan mewarnai tipe-tipe kepribadian yang tidak diinginkan.
x Media Massa Media massa merupakan perangkat-perangkat yang menjembatani
komunikasi antara individu atau kelompok individu dengan individu atau kelompok individu yang lain. Media massa mempunyai peran cukup efektif dalam proses pembentukan kepribadian. Contoh media massa yakni buku, majalah, koran, radio, televisi, VCD, internet, dan lain-lain.
Sumber: Warta Ekonomi, 19 Maret 2001
à à à à à Gambar 4.5 VCD-VCD pendidikan, ilmu pengetahuan, dan cerita yang berpesan
moral dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian seorang anak.
Sosiologi SMA/MA Kelas X
Melalui media massa, seorang individu memperoleh masukan-masukan yang akan mempengaruhi proses pengembangan bakat/pembawaan yang dimilikinya. Masukan-masukan itu dapat berupa ilmu pengetahuan maupun wawasan duniawi. Juga tak dapat dihindari jika yang berkembang tidak hanya bakat- bakat atau pembawaan yang positif, melainkan yang negatif.
x Lingkungan Masyarakat Luas Lingkungan masyarakat luas juga mempunyai andil dalam proses pem-
bentukan kepribadian seorang anak, tetapi tidak seefektif pada lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan sepermainan. Lingkungan masyarakat luas merupakan komponen yang terakhir yang mempengaruhi proses pembentukan kepribadian seseorang. Sesungguhnya lingkungan masyarakat luas merupakan gabungan dari lingkungan keluarga, kerabat, lingkungan pergaulan, lingkungan kerja, dan lingkungan setempat. Namun demikian, skala wilayahnya jauh lebih luas apalagi dengan terbukanya sarana telekomunikasi dan sarana transportasi yang memadai. Lingkungan masyarakat luas dapat pula berupa peranan tokoh masyarakat, pemuka agama, kelompok elit pemerintahan, dan pemerintah yang kesemuanya dapat berpengaruh positif atau negatif dalam proses pembentukan kebudayaan.