Faktor Internal

a. Faktor Internal

Yaitu faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri. Hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya perubahan-perubahan dan dinamika sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri adalah sebagai berikut.

xxxxx Gerakan Sosial (Social Revolution) Gerakan sosial adalah akumulasi dari kehendak sebagian warga masyarakat

untuk melakukan perubahan-perubahan yang bersifat fundamental dalam suatu masyarakat. Gerakan sosial ini sering disebut revolusi sosial, yaitu perubahan- perubahan yang berlangsung relatif cepat yang menyangkut bidang-bidang kehidupan yang sangat mendasar, misalnya adalah masalah pemerintahan, masalah personil pejabat negara, masalah penegakan hukum, masalah keadilan, dan lain-lain. Gerakan sosial ini dapat berupa tuntutan-tuntutan, aksi pemogokan, protes, demonstrasi hingga berbentuk perang saudara atau suatu kudeta. Akibat dari gerakan sosial ini akan memunculkan pembaharuan tatanan kehidupan dalam masyarakat. Revolusi yang terjadi di suatu negara dapat mendorong terjadinya perubahan besar, mulai dari bentuk negara, lembaga kemasyarakatan, sampai pada keluarga-keluarga yang mendiami negara tersebut.

xxxxx Penemuan Baru (Invention dan Discovery) Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan

manusia melakukan berbagai macam penelitian hingga menghasilkan sesuatu yang baru. Penemuan baru ini dapat berupa discovery dan invention.  Discovery, yaitu penemuan baru yang belum diterima oleh kalangan luas

masyarakat dan belum diaplikasikan dalam bentuk penerapan teknologi. 80 Sosiologi SMA/MA Kelas X

Tetapi penemuan baru ini telah menunjukkan sesuatu kebenaran yang belum pernah ada yang diperoleh melalui suatu penelitian atau suatu penjelajahan. Discovery dapat terwujud dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan, baik alat maupun gagasan yang diciptakan seseorang.

 Invention, yaitu penemuan baru yang telah diterima oleh kalangan luas masyarakat dan telah diaplikasikan dalam bentuk teknologi baru yang bermanfaat bagi orang banyak. Invention ini seringkali akan mengakibatkan munculnya berbagai macam inovasi terutama di bidang teknologi. Discovery akan menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menciptakan penemuan baru tersebut.

xxxxx Perencanaan Perubahan (Pembangunan) Pada masyarakat modern, perubahan-perubahan yang diidealkan pada masa

yang akan datang telah disusun dalam suatu perencanaan perubahan yang disebut pembangunan. Di Indonesia, perencanaan pembangunan ini dirumuskan oleh MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) yang merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia dalam sebuah perencanaan yang disebut GBHN (Garis- garis Besar Haluan Negara). Selanjutnya GBHN ini akan diserahkan kepada Presiden selaku Mandataris MPR untuk dilaksanakan selama lima tahun ke depan.

Perencanaan pembangunan yang baik adalah perencanaan pembangunan yang penyusunannya melibatkan partisipasi seluruh lapisan dan golongan sehingga akan sesuai dengan nilai-nilai kemampuan, nilai-nilai kebutuhan, dan nilai-nilai budaya masyarakat. Kemudian, pelaksanaan pembangunan yang baik adalah pelaksanaan pembangunan yang telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun tersebut. Apabila dalam suatu pelaksanaan pembangunan telah dilaksanakan persis seperti rencananya tetapi belum menunjukkan hal-hal yang baik seperti yang diinginkan, maka yang buruk adalah perencanaan pembangunannya.

Untuk keberhasilan pelaksanaan pembangunan, diperlukan beberapa syarat- syarat sebagai berikut.

 Adanya perencanaan yang baik, yaitu perencanaan yang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, nilai-nilai kebudayaan masyarakat.  Adanya dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Tanpa adanya dukungan, suatu program pembangunan tidak akan tercapai meskipun ada perencanaan yang baik.

 Adanya stabilitas nasional yang sehat dan dinamis, yaitu iklim masyarakat yang aman, nyaman, dan tertib sehingga semua program pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan selamat. Sebaliknya, apabila situasi keamanan terganggu, maka yang terjadi adalah hambatan-hambatan dalam setiap segi pelaksanaan pembangunan.

Bab 3 Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

 Adanya optimalisasi pencapaian pelaksanaan pembangunan oleh penguasa, dalam hal ini adalah presiden hingga seluruh jajaran aparatur negara.  Bertambah atau berkurangnya penduduk. Pertambahan penduduk membuat masyarakat pun mulai mengenal hak milik seseorang atas tanah, sistem bagi hasil, dan sewa tanah. Berkurangnya penduduk karena perpindahan penduduk ke daerah lain juga menyebabkan kekosongan pada lapangan pekerjaan. Hal ini mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.

 Pertentangan dalam masyarakat di antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok, dan antara individu dengan individu. Hal ini juga menyebabkan perubahan dan dinamika sosial budaya. Pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua merupakan contoh pertentangan antara kelompok dengan kelompok. Generasi muda lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan baru, hal ini terlihat misalnya dalam hal pergaulan. Sebaliknya, generasi tua justru tidak begitu saja menerima unsur kebudayaan tersebut.