TERJADINYA PERILAKU MENYIMPANG SEBAGAI HASIL SOSIALISASI YANG TIDAK SEMPURNA
B. TERJADINYA PERILAKU MENYIMPANG SEBAGAI HASIL SOSIALISASI YANG TIDAK SEMPURNA
Proses sosialisasi yang tidak sempurna dapat membentuk perilaku menyimpang. Hal ini terjadi misalnya karena seorang individu kesulitan dalam berkomunikasi ketika bersosialisasi. Perilaku menyimpang tersebut juga dapat terjadi ketika seorang individu tidak mampu mendalami norma-norma masyarakat yang berlaku dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses sosialisasi tidak akan berhasil jika sejak kecil seseorang mengamati kemudian meniru perilaku menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang dewasa, terutama orang-orang di sekitarnya. Individu juga dapat tidak berhasil melakukan sosialisasi jika ia tidak memiliki kepercayaan diri dan kemampuan dalam proses sosialisasi tersebut.
1. Penyebab Perilaku Menyimpang
Berdasarkan tinjauan multidimensi, perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini.
a. Ketidaksanggupan Menyerap Norma-norma Kebudayaan
Proses ini berlangsung ketika seseorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang pantas dan yang tidak pantas. Ini dapat terjadi karena seseorang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna. Kasus ini tampak pada seseorang yang berasal dari keluarga berantakan. Biasanya bila anak ini terjun ke masyarakat yang lebih luas, ia cenderung tidak sanggup menjalankan perannya sesuai dengan perilaku yang pantas menurut ukuran masyarakat.
b. Proses Belajar yang Menyimpang
Proses belajar suatu subkebudayaan yang menyimpang akan menimbulkan perilaku-perilaku baru pada generasi baru yang menyimpang dari norma dan nilai
Bab 5 Perilaku Menyimpang
c. Ketegangan antara Kebudayaan dan Struktur Sosial
Pada masyarakat multikultural memang terdapat perbedaan-perbedaan struktur budaya yang sangat mendasar. Hal ini menjadi titik awal terjadinya penyimpangan. Setiap masyarakat tidak hanya memiliki tujuan-tujuan yang dianjurkan oleh kebudayaan, tetapi juga cara-cara yang diperkenankan oleh kebudayaan tersebut untuk mencapai tujuan tadi. Apabila seseorang tidak diberi peluang untuk memilih, maka cara-cara ini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga kemungkinan besar akan terjadi perilaku menyimpang.
d. Ikatan Sosial yang Berlainan
Dalam suatu masyarakat memang terdapat kerabat-kerabat dengan ikatan sosial yang berbeda-beda dan struktur tata nilai yang berbeda pula. Setiap orang biasanya berhubungan dengan kelompok yang berlainan. Hubungan dengan kelompok- kelompok tersebut akan cenderung membuatnya mengidentifikasi dirinya dengan kelompok yang paling dihargainya. Dengan hubungan ini, ia akan memperoleh pola-pola sikap dan perilaku kelompoknya. Jika pergaulan ini memiliki pola sikap dan perilaku menyimpang, maka kemungkinan besar ia juga akan menunjukkan pola-pola perilaku menyimpang.
e. Akibat Proses Sosialisasi Nilai-nilai Subkebudayaan Menyimpang
Sebagaimana disinggung di depan, bahwa proses sosialisasi akan menghasilkan sesuatu yang baik dan yang buruk yang kadang berlangsung secara tumpang tindih tanpa disadari. Proses sosialiasi ini terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Perilaku menyimpang sering kali merupakan akibat dari sosialisasi yang sengaja maupun tidak sengaja. Perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang sengaja dapat terjadi melalui kelompok-kelompok gelap yang tujuannya benar-benar mengajarkan penyimpangan. Mereka membentuk subkebudayaan yang berbeda dari kebudayaan umumnya.
f. Sikap Mental yang Tidak Sehat
Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai sentral yang ada pada diri manusia itu. Nilai sentral ini merupakan nilai yang paling dipedomani oleh seseorang. Adakalanya nilai-nilai sentral ini sangat berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Terutama karena berasal dari masyarakat yang mempunyai struktur budaya yang berlainan. Hal ini dapat terjadi karena orang yang melakukan perilaku menyimpang tidak merasa bersalah atau menyesal.
Sosiologi SMA/MA Kelas X Sosiologi SMA/MA Kelas X
Sebagaimana diketahui bahwa kebutuhan hidup tidak selamanya tersedia dan mudah dijangkau. Terkadang keinginan tidak sesuai dengan kemampuan. Hal inilah yang menjadi titik awal terjadinya penyimpangan perilaku akibat dorongan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Seseorang yang terdesak kebutuhan ekonominya jika tidak memiliki iman yang kuat atau tidak dapat mengendalikan diri atau tidak mau bekerja keras dapat terdorong menjadi penjahat.
h. Pelampiasan Rasa Kecewa
Tidak selamanya keadaan yang ada di hadapan kita sesuai dengan keinginan kita. Keadaan inilah yang membuat orang mengalami kekecewaan. Selanjutnya sering kali kekecewaan ini memunculkan perilaku-perilaku yang merupakan pelampiasan dari rasa kekecewaannya itu. Misalnya, seseorang yang mengalami rasa kecewa atau kepahitan hidup dapat melakukan perilaku menyimpang sebagai usaha pelarian atau pelampiasan terhadap rasa kecewanya atau kesulitannya itu.
i. Keinginan untuk Dipuji atau Gaya-gayaan
Di lingkungan orang-orang yang sebaya, sering kali perilaku menyimpang itu dilakukan untuk menunjukkan keberanian seseorang untuk melakukan sesuatu, termasuk perilaku-perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang kadang-kadang dilakukan sekedar untuk gaya-gayaan atau keinginan untuk dipuji. Misalnya: berkelahi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dilakukan biar dianggap hebat, jagoan, dan lainnya.
1. Mengapa sosialisasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan perilaku menyimpang?
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang!
3. Sebutkan macam-macam perilaku menyimpang!
2. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang Akibat Perubahan Sosial Budaya
Proses perubahan sosial budaya yang sangat mendasar dan berlangsung relatif cepat mengakibatkan munculnya perilaku-perilaku menyimpang. Mereka merombak sistem perilaku lama sehingga yang pada mulanya merupakan sesuatu yang benar namun sekarang menjadi sesuatu yang salah dan menyimpang.
Bab 5 Perilaku Menyimpang
Sumber: Men’s Obsession, Edisi Khusus 2005