56143878 Attachment dan id. pdf

Literatur Media Sukses

Jl. Madrasah No. 38, Pekayon, Pasar Rebo Jakarta 13710

Bab 2 Norma dan Nilai Sosial

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sosiologi, ditulis oleh Suparto; Editor, Vera B. L. Sihotang, -- Jakarta: Literatur Media Sukses

Penulis

Suparto

Sosiologi

Editor

Vera B. L. Sihotang ChristianiE

Desain Sampul

Andie Anakota

Jilid 1

Setting/Tata Letak Untuk SMA/MA Kelas X

Sri Sugiyarni Astuti Krisnawati

Hak cipta ” 2006 pada Penulis Hak penerbitan pada Penerbit Literatur Media Sukses

Cetakan Pertama, 2006

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Tidak diperkenankan memperbanyak isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit Literatur Media Sukses.

ii

Sosiologi SMA/MA Kelas X

K mengajarkan ilmu-ilmu sosial. Para siswa berargumen bahwa ilmu-ilmu sosial

ritik yang sering ditujukan kepada buku teks Sosiologi sebagai buku pelajaran antara lain cara pendekatan penyajian konsep materi yang kurang membumi terhadap realitas yang ada. Para pendidik sering mengalami kesulitan dalam

menjenuhkan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya minat para siswa untuk menggeluti kajian-kajian ilmu sosial. Kondisi ini terbentuk dikarenakan bahwa belajar ilmu-ilmu sosial merupakan ilmu-ilmu hafalan dan tidak kontekstual.

Buku Sosiologi untuk SMA/MA ini disusun sebagai alternatif bagi para guru dan siswa Sekolah Menengah Atas bahwa belajar ilmu sosial tidak semata-mata hafalan. Esensi ilmu sosial justru terletak pada daya analisis dan metode yang dipakai dalam mengkaji suatu problem kemasyarakatan.

Buku ini terdiri atas 3 jilid, yaitu jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X, jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI, dan jilid 3 untuk SMA/MA Kelas XII. Pendekatan pembelajaran menggunakan metode Contextual-Teaching Learning. Diharapkan guru menjadi fasilitator dan terlibat intens dalam proses pembelajaran serta bersedia mengembangkan segala materi pokok dengan berbagai indikatornya dengan situasi dan kondisi yang sesuai dengan lingkungan belajar siswa.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Literatur Media Sukses yang telah menerbitkan naskah kami menjadi buku. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas buku ini.

Jakarta, Desember 2006

Penulis

Kata Pengantar

iii

Sebelum memulai proses belajar mengajar,

4. Bahan Diskusi Kelompok

sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui bagian- Bahan ini disediakan melatih siswa bagian yang terdapat dalam buku Sosiologi ini.

mendiskusikan suatu permasalahan dengan orang lain.

1 yang berbeda-beda. Oleh karena itu, ulasan media massa yang satu dengan ulasan j. Metode Analisis Media Massa Media massa lebih bersifat subjektif, sebab media massa memiliki latar belakang 2 3

NILAI DAN NORMA SOSIAL

kaitannya dengan pengkajian suatu hipotesa dan masalah dalam penelitian. ada di berbagai media massa. Lalu, dipakai sebagai dasar untuk analisis dalam massa dengan cara menghimpun selengkap mungkin artikel-artikel sejenis yang yang lebih konkret, seorang peneliti dapat menggunakan metode analisis media media massa yang lain sering kali ada kesenjangan. Untuk mendapatkan gambaran

Kunjungilah salah satu lembaga pengendalian sosial yang terdekat dari sekolah Anda, misalnya kepolisian, kejaksaan, pengadilan, atau rumah tahanan/lembaga pemasyarakatan.

5. Lembar Pro dan Kontra

Kemudian buatlah laporan ringkas mengenai hal-hal berikut ini! 1. Fungsi dan peranan lembaga

Tujuan Pembelajaran

nilai dan norma yang kasus pelanggaran Mengklasifikasikan masyarakat. Menjelaskan peran nilai dan norma dalam Membedakan nilai dan norma. waktu atau tempat yang berbeda. Melalui metode komparasi inilah, kita dapat komparasi dilakukan dengan membandingkan dua hal yang sama, tetapi dalam teknologi tertentu, seorang peneliti menggunakan metode komparasi. Metode Dalam suatu penelitian mengenai kelebihan dan kekurangan suatu metode atau

norma. Menjelaskan nilai dan

3. Kegiatan operasional lembaga 2. Tugas dan kewenangan lembaga

Lembar Pro dan Kontra disajikan sebagai

masyarakat. berlaku dalam mengetahui banyak hal yang sangat berguna dalam penelitian tersebut.

sehari-hari nilai sering diartikan sebagai harga atau enurut kalian, apakah nilai itu? Dalam pengertian Sumber: Gatra, 27 November 2004

Pertanyaan: yang menggunakan metode komparasi! 1. Jelaskan persiapan apa sajakah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti

sarana untuk melatih mengungkapkan

M abstrak atau tidak nyata. dapat dinyatakan dengan barang, melainkan sesuatu yang uang. Dalam sosiologi, nilai justru bukan sebuah ukuran yang diartikan sebagai harga sebuah mobil yang diukur dengan ukuran. Misalnya, nilai ekonomis sebuah mobil dapat

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

9 pendapat atau debat pendapat antarsiswa 4 5 yang dibimbing oleh guru.

P MEWUJUDKAN PEMERINTAH YANG BAIK emilu tahun 2004 ini merupakan suatu sistem yang lebih baik dan

6. Lembar Sosiologi Terapan

proses modernisasi dan pembangunan. Melalui proses modernisasi dan antara golongan kaya dan golongan miskin adalah kehadiran teknologi melalui Salah satu penyebab menjadi semakin tingginya jurang kesenjangan sosial

KESENJANGAN SOSIAL SEBAGAI POTENSI KONFLIK

secara langsung oleh rakyat melalui proses pemilihan umum. lebih demokratis untuk memilih anggota legislatif, presiden, dan wakil presiden karena ketiga komponen bangsa yang penting itu dipilih menyatukan pendapat dari seluruh rakyatnya sehingga seluruh kekuatan Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang kuat yang dapat

mesin bubut, dan lain-lain. mendatangkan uang. Barang-barang teknologi canggih ini misalnya mobil, menjadi sekutu orang-orang kaya untuk menghasilkan barang dan teknologi canggih ini akan berpihak kepada orang-orang kaya dan selanjutnya pembangunan untuk memajukan taraf kehidupan suatu bangsa. Akan tetapi, pembangunan, teknologi-teknologi baru diimpor oleh agen modernisasi dan telepon, traktor pembajak, truk, komputer, internet, televisi, radio, mesin tenun,

bangsa tertuju pada satu arah untuk mencapai tujuan negara. pemerintah yang baik adalah pemerintah yang dapat menyusun kebijakan

Lembar sosiologi terapan ini merupakan

yang tepat sesuai dengan harapan warga masyarakatnya.

Ciri-ciri

masyarakat miskin akan termarginalkan. Sebab, mereka tergusur dari pekerjaan yang diakibatkan oleh mesin-mesin yang digunakan daripada tenaga-tenaga Justru dengan kedatangan mesin-mesin teknologi canggih ini golongan

Petunjuk Simulasi Pro Kontra

kelompok lagi kontra. Tuangkan pendapat dan penjelasan kalian sesuai dengan kelompok masing-masing berdasarkan pertanyaan di bawah ini! 1. Siswa dalam kelas dibagi atas dua kelompok. Satu kelompok pro dan satu

latihan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

MENGELIMINIR BUDAYA KORUPSI

x Kenakalan remaja (delinquention) dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang terdiri atas: 1. Perilaku menyimpang adalah semua perilaku warga masyarakat yang tidak sesuai

Pilihlah satu jawaban yang benar dengan menyilang huruf A, B, C, D atau E! Soal Objektif

7. Rangkuman

menghambat upaya perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Di kalangan birokrat, baik pemerintah maupun lembaga nonpemerintah memang merupakan sesuatu penyimpangan yang benar-benar dewasa ini memang masih sangat kental dengan budaya korupsi, kolusi, dan P ada masa reformasi akhir-akhir ini, hampir semua media massa

nepotisme. Mungkin hal ini tidak akan sepenuhnya bisa dihilangkan dari tata x Teori anomi 2. Teori Penyimpangan

membahas tentang cara-cara memberantas budaya korupsi. Korupsi x Kejahatan (criminality)

adanya perilaku menyimpang disebut . . . . 1. Usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah dan mengatasi

x Teori kebudayaan khusus yang menyimpang

A. kontrol sosial

2. Fungsi keluarga untuk membentuk perilaku tertib dan patuh terhadap norma- E B. pengendalian sosial C. deviasi sosial norma sosial

D. pengadilan

Rangkuman mencakup ringaksan materi pada setiap bab yang bertujuan untuk memudah- 9 10 kan siswa mengingat kembali materi-materi

pertumbuhannya. pergaulan masyarakat kita. Tetapi setidaknya dapat ditekan sekecil mungkin

Pada dasarnya, budaya korupsi ini dilakukan turun-temurun dari generasi x Penyimpangan positif

x Teori reaksi masyarakat x Penyimpangan negatif 3. Sifat-sifat Penyimpangan

adalah fungsi . . . .

norma sosial dalam lingkungan masyarakat setempat terhadap putra dan putrinya

4. Penyebab perilaku menyimpang

E reproduksi C. pengawasan sosial A. sosialisasi

D. penghubung kerabat

ll

B. edukasi

F F F F fakta 6, 8, 37 fenomena alam 77, 109 F yang telah dipelajari di bab tersebut.

accomodation : proses sosial yang ditandai dengan

adat : suatu kebiasaan yang diulang-ulang dan telah pengurangan tuntutan

166, 177 akomodasi 66, 67 akulturasi 23, 82, 110 112, 113, 124, 125, 139, 143, 147, 148, 152,

A A A A adat 25, 45 – 48, 53, 70, 72, 85, 102, 104, 106, A

akulturasi budaya akulturasi : percampuran dua hal atau lebih yang bersifat : proses pencampuran dua unsur budaya atau menyatu dengan kehidupan masyarakat melengkapi

asimilasi 23, 67, 68, 82, 83, 110 asimilasi budaya 110 asosiasi 3, 73 angket 2, 7, 8, 32 akulturasi budaya 110

H H hipotesa 10 H

fenomena sosial 4, 8, 16, 17, 18, 19, 23, 26, 33, H 165, 109

H folkways

48, 103

arbitration : ilmu terapan

applied science angket : daftar pertanyaan untuk menghimpun data menghilangkan corak yang lama

lebih yang bersifat melengkapi tanpa

Auguste Comte 3, 15 asumsi 100

I II I I

B imitasi 60, 64, 65, 89 : akomodasi dengan menggunakan pihak ketiga identifikasi 11, 60, 65, 89 sebagai pihak penengah yang dapat bersifat yang diperlukan dalam suatu penelitian B B BAP 167, 168 B B ilmu pengetahuan 3, 4, 10, 15, 17, 20, 25, 32, 40,

8. Uji Kompetensi

C C C C C C 42, 64, 80, 108, 109, 114, 125, 129

mengikat atau memaksa kedua belah pihak

l kh h

interview internal 170, 80, 90 interaksi sosial 10, 11, 32, 35, 59, 62, – 66, 73, 5 75, 84, 85, 89, 90, 101, 144, 164, 172

Pada setiap akhir bab disediakan Uji Kompetensi untuk mengukur kemampuan

1. Pengantar Awal Bab

siswa dalam menguasai semua materi dalam Pada setiap awal bab terdapat fokus tentang

satu bab.

materi-materi yang akan dibahas di bab tersebut.

9. Daftar Istilah

Daftar Istilah disajikan di setiap bab yang

2. Tugas Perorangan

merupakan kumpulan istilah-istilah yang Dalam setiap bab ada kegiatan yang

dibahas di bab tersebut. dilakukan oleh siswa secara mandiri.

10. Indeks

3. Tugas Penelitian

Indeks merupakan daftar kata-kata penting Tugas Penelitian merupakan tugas yang

disertai nomor halaman kemunculan. mendeskripsikan suatu permasalahan.

iv

Sosiologi SMA/MA Kelas X

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI HUBUNGAN MASYARAKAT

Tujuan Pembelajaran

Mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu dan metode.

Mendeskripsikan hubungan berbagai konsep tentang realitas sosial.

Mengidentifikasi data tentang realita sosial masyarakat.

Sumber: Koleksi editor

T di berbagai segi kehidupan. Dalam melakukan hubungan-

ahukah kalian mengapa sosiologi kita pelajari? Sebagai warga masyarakat, kita selalu terikat dengan orang lain untuk melakukan berbagai macam bentuk kerja sama

hubungan sosial, kita harus memahami tata cara dalam pergaulan agar kita dapat diterima sebagai warga masyarakat yang baik, sehingga kita dapat menjalankan misi pribadi kita masing-masing. Dengan demikian, kita memerlukan banyak wawasan tentang bagaimana menjalani dan membina hubungan sosial dalam masyarakat. Untuk mendapatkan jawabannya, kita perlu mempelajari sosiologi, karena sosiologi memberikan banyak wawasan dan kajian tentang hubungan masyarakat dan lingkungan. Penjabaran wawasan-wawasan tersebut dalam praktik kehidupan sehari-hari akan diuraikan pada bab berikut.

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

Pengertian sosiologi

Metode dalam

Hakikat sosiologi

jjjjj

Ruang lingkup x Observasi

Karakteristik

Sosiologi jjjjj

x Angket Tujuan pembentukan

x Observasi sosiologi

jjjjj

partisipan x Wawancara

x Komparasi

SOSIOLOGI SEBAGAI

Konsep dasar

jjjjj

ILMU TENTANG

x Histori

dalam sosiologi

HUBUNGAN

x Kepustakaan

MASYARAKAT DAN

x x Analisis media

Dokumentasi

LINGKUNGAN

massa jjjjj

jjjjj

Konsep-konsep tentang Hubungan antar- realitas sosial

berbagai konsep tentang realitas sosial

2 Sosiologi SMA/MA Kelas X

A. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE

1. Pengertian Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu sosial yang relatif baru mungkin agak sulit untuk didefinisikan bagi kalian yang masih relatif baru mempelajari sosiologi. Sebagai salah satu pegangan tentang pengertian sosiologi, kalian perlu mengetahui pendapat dari tiga tokoh sosiologi berikut ini.

a. Pitirim A. Sorokin

Mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal sebagai berikut. x Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka ragam sosial, misalnya gejala ekonomi dan agama, juga keluarga dan moral. x Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala nonsosial. x Ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial.

b. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial.

c. Auguste Comte

Mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya. Artinya, sosiologi mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, maupun peradaban.

2. Objek Kajian Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai objek kajian tentang perilaku sosial individu maupun kelompok individu dalam masyarakat yang penjabarannya meliputi bentuk-bentuk penyesuaian perilaku terhadap norma dalam berbagai bentuk perubahan sosial yang ada dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi ini senantiasa bersifat aktual karena masyarakat terus-menerus mengalami proses sosial termasuk perubahan-perubahan dalam struktur dan pola interaksinya.

3. Metode-Metode Sosiologi

Untuk melakukan suatu aktivitas diperlukan cara-cara yang lebih ringkas dan efisien agar tujuan tercapai. Cara-cara ini dikenal dengan metode. Metode dalam konteks pengetahuan adalah cara-cara yang dapat dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian, sosiologi sebagai metode artinya sosiologi dapat dipergunakan sebagai salah satu cara atau perantara dalam mencapai suatu tujuan tertentu yang ada di dalam masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bahwa

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

Selain sosiologi, ilmu lain yang juga mempelajari manusia adalah antropologi. Antropologi mempelajari aneka ragam manusia atau masyarakat serta kebudayaannya di masa lampau dan masa sekarang, sejarah pertumbuhannya, bentuk kebudayaan, serta lenyapnya suatu masyarakat dan kebudayaannya. Artinya, metode antropologi juga berguna sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh, melalui sosiologi dan antropologi kegiatan pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah dapat disosialisasikan ke dalam setiap masyarakat yang bercorak kesukuan dengan metode dan pendekatan secara sosiologis dan antropologis. Sebaliknya, ketika pemerintah melalui kegiatan pembangunan ingin memperoleh data mengenai berbagai macam fenomena sosial budaya dari suatu masyarakat, dapat diperoleh melalui data-data yang terhimpun di dalam sosiologi dan antropologi. Ini berarti, sosiologi dan antropologi menjadi kail untuk memperoleh data-data sosial budaya dari dalam masyarakat. Sosiologi dan antropologi dapat pula berfungsi sebagai bejana yang menjadi sarana sosialisasi suatu program pemerintah di dalam masyarakat.

Perencanaan Pembangunan

Data Sosial Kebijaksanaan dan Budaya

Pembangunan

Metode Sosiologi Metode Sosiologi dan Antropologi

dan Antropologi

Suku Bangsa

Suku Bangsa

Suku Bangsa A B C

à à à à à Bagan 1.1 Bagan Peranan Metode Sosiologi dan Antropologi dalam

Proses Pembangunan Bangsa.

4 Sosiologi SMA/MA Kelas X

Menurut bagan di atas, jelaslah metode sosiologi dan antropologi sebagai suatu kesatuan dan dapat dipergunakan oleh pemerintah atau pun lembaga nonpemerintah yang mempunyai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena konsep-konsep dalam studi sosiologi dan antropologi dapat menjadi cara untuk memasukkan program pembangunan yang berkaitan dengan masyarakat.

Metode-metode yang sering dipergunakan di dalam sosiologi dan antropologi antara lain:

a. Metode Wawancara (Interview)

Pada hakikatnya, metode wawancara adalah metode pengumpulan data dalam penelitian sosial yang dalam pelaksanaannya, peneliti mewawancarai responden yang telah ditetapkan sebagai sampel untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian tersebut. Metode ini mempunyai kelebihan bahwa data-data sosial budaya yang diinginkan dapat diperoleh secara luas dan dalam melalui pertanyaan secara lisan dari hati ke hati antara pewawancara dan responden. Akan tetapi, metode interview secara spesifik memerlukan seorang pewawancara yang mumpuni dan memenuhi kriteria sebagai berikut. x Cakap, artinya seorang pewawancara harus benar-benar menguasai

permasalahan dari setiap pertanyaan yang diajukan, serta memiliki keterampilan untuk menggali alternatif-alternatif jawaban yang lebih dalam dan rinci dari responden.

Sumber: Pilars, 29 September – 05 Oktober 2003

à à à à à Gambar 1.1 Wawancara merupakan salah satu cara yang dapat

ditempuh dalam pengumpulan data guna mendukung penelitian yang dilakukan.

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

x Fleksibel, artinya seorang pewawancara harus luwes dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi dari masing-masing pribadi responden. Sikap yang fleksibel membuat responden tidak merasa tertekan dalam menyampaikan jawaban-jawaban atas setiap pertanyaan yang diajukan. Dengan demikian, data yang diperoleh objektif.

x Objektif, artinya seorang pewawancara harus senantiasa berpegang teguh pada fakta yang ada, artinya pewawancara harus dapat mencegah masuknya pendapat- pendapat pribadi ke dalam penelitian dengan tetap menjaga objektifitas berdasarkan fakta yang benar-benar ada di lapangan.

x Konsisten, artinya seorang pewawancara harus senantiasa berpegang teguh pada prinsip-prinsip keilmuan, tidak berubah-ubah oleh pengaruh-pengaruh ekonomis, politik, ideologis, atau kepentingan tertentu.

b. Metode Observasi Langsung

Metode observasi langsung sering disebut metode yang mudah dan murah. Artinya, metode ini sangat gampang pelaksanaannya dan memerlukan biaya yang relatif sedikit sehingga hampir setiap orang dengan mudah dapat melakukannya. Pada hakikatnya, metode observasi langsung adalah metode pengumpulan data dalam penelitian sosial yang dalam pelaksanaannya memungkinkan peneliti dapat secara langsung mengamati kondisi objek yang diteliti. Untuk memperoleh data yang akurat, maka peneliti harus terlebih dahulu menyiapkan instrumen yang disebut check list (daftar untuk mengecek apakah objek yang diamati memiliki kualifikasi sebagaimana yang ada di dalam daftar). Contoh: peneliti yang mengobservasi 5 ruangan kelas belajar dalam suatu lomba kebersihan, peneliti telah membuat check list yang disesuaikan dengan kepentingan penelitian tersebut agar dapat memberi dasar penelitian yang tepat.

c. Metode Observasi Partisipan

Metode observasi partisipan mempunyai potensi yang lebih untuk mendapatkan data yang sangat detail walaupun harus menanggung konsekuensi dan tantangan yang amat berat. Yang dimaksud dengan metode observasi partisipan adalah metode pengumpulan data dalam suatu penelitian sosial yang di dalam pelaksanaannya, peneliti hidup bersama-sama dengan masyarakat yang diteliti dalam waktu yang relatif panjang. Dengan demikian, peneliti akan memperoleh data sosial budaya secara detail karena tidak sekadar melihat dan bertanya, melainkan mengalami sendiri dalam setiap kegiatan. Penerapan metode ini memerlukan suatu keberanian

6 Sosiologi SMA/MA Kelas X 6 Sosiologi SMA/MA Kelas X

d. Metode Angket

Apabila penelitian mempunyai jangkauan responden yang amat besar dan respondennya berupa masyarakat-masyarakat yang relatif maju, maka metode angket sangat tepat untuk digunakan. Metode angket adalah metode pengumpulan data dalam suatu penelitian sosial di mana dalam pelaksanaannya, peneliti menyampaikan sejumlah pertanyaan dalam suatu daftar pertanyaan yang telah disesuaikan dengan kepentingan penelitian tersebut. Satu hal yang merupakan kelebihan dari metode ini adalah bahwa dalam waktu yang relatif singkat, seorang peneliti dapat memperoleh data dalam jumlah yang amat sangat besar. Dalam hal ini, peneliti mengirim daftar pertanyaan kepada seratus ribu responden yang alamatnya telah diketahui sebelumnya dan memberikan perangko pengiriman kembali jawaban- jawaban angket kepada penelitinya. Dalam jangka yang tidak terlalu lama (kurang dari 10 hari), 100.000 responden telah mengirim kembali angket tersebut ke alamat yang telah ditentukan dengan perangko pengiriman yang ada di dalam amplop daftar pertanyaan tersebut.

Agar data sosial budaya yang terhimpun melalui metode angket ini tetap memiliki objektifitas yang tinggi, diperlukan syarat-syarat antara lain sebagai berikut. x Pertanyaan harus singkat, padat, dan komunikatif dengan menggunakan bahasa

yang sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami. x Respondennya harus merupakan masyarakat yang cakap, artinya memiliki basis kependidikan yang cukup. Dengan demikian, mereka pun memiliki kesadaran

ilmiah yang tinggi dan memiliki kemampuan intelektual untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam angket tersebut. Tetapi metode ini akan gagal total apabila respondennya adalah masyarakat primitif atau masyarakat pedesaan yang basis pendidikannya relatif rendah. Jawaban yang disampaikan pun merupakan jawaban-jawaban yang memiliki tingkat akurasi yang rendah. Keadaan seperti ini akan membuat penelitian menjadi fatal.

x Koresponden harus terlebih dahulu mengetahui identitas dari responden yang akan ditetapkan sebagai subjek penelitiannya. Hal ini sangat penting agar proses

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

e. Metode Komparasi

Untuk mendapatkan data tentang perbedaan atau persamaan dari dua fenomena sosial yang ada di dalam masyarakat, seorang peneliti dapat menggunakan metode komparasi. Metode komparasi bertujuan untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan dari dua hal. Yang dimaksud dengan metode komparasi adalah metode pengumpulan data dalam suatu penelitian sosial, yaitu dengan membandingkan dua hal yang sama dengan lokasi atau waktu yang berbeda. Dengan demikian, peneliti akan memperoleh persamaan dan perbedaan yang dapat dipergunakan sebagai bahan untuk menganalisis dan mengkorelasikan fakta atau kejadian secara ilmiah sesuai dengan kepentingan penelitian. Metode komparasi digunakan oleh peneliti apabila bentuk penelitiannya mengandung kepentingan untuk membandingkan sesuatu yang sama dengan tempat dan kurun waktu yang berbeda.

f. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan merupakan metode yang penelitiannya lebih banyak memerlukan data-data dokumenter atau pendapat-pendapat dari para ahli tentang suatu fenomena sosial tertentu dalam masyarakat. Cara pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data atau keterangan-keterangan yang ada di dalam literatur yang ada di perpustakaan. Kelebihan metode ini adalah memperoleh banyak sumber tanpa mengalami banyak biaya, tenaga, dan waktu. Yang menjadi masalah adalah kepandaian peneliti untuk mencari buku-buku yang relevan yang dapat dipakai sebagai sumber data dalam penelitian.

g. Metode Penelusuran Sejarah (History)

Metode history atau metode penelusuran sejarah merupakan metode pengumpulan data dengan cara menelusuri sejarah melalui dokumen-dokumen dan benda-benda peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sumber keterangan mengenai berbagai macam kejadian di masa lampau. Dalam pelaksanaannya, metode ini memerlukan suatu ketekunan dan ketelitian, yaitu dengan mengungkap dan menghimpun keterangan-keterangan, serta benda-benda peninggalan yang akan dipergunakan sebagai sumber data dalam penelitian.

h. Metode Pengukuran Langsung

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan perhitungan angka-angka, maka seorang peneliti lebih tepat menggunakan metode pengukuran langsung. Metode ini sangat objektif karena data-data yang diperoleh merupakan data primer. Pengumpulan data dalam metode ini dilakukan dengan cara menghitung atau mengukur sendiri data-data yang diperlukan dalam penelitian. Misalnya, menghitung orang, mengukur

8 Sosiologi SMA/MA Kelas X 8 Sosiologi SMA/MA Kelas X

i. Metode Dokumenter

Apabila suatu penelitian lebih banyak memerlukan data-data pendukung yang berupa dokumen-dokumen seperti dokumen pemasaran, dokumen kepegawaian, dokumen kejadian hukum, dan lain-lain, seorang peneliti dapat menggunakan metode dokumenter. Pada hakikatnya, sumber penelitian dapat berupa data-data yang diambil dari arsip-arsip atau dokumen yang dihimpun oleh kolektor. Yang terpenting adalah bahwa pengambilan dokumen harus sesuai dengan data yang diperlukan dan dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan mengambil dari dokumen-dokumen yang dihimpun oleh kolektor dinamakan metode dokumenter. Para kolektor tersebut adalah kepala desa, pimpinan instansi, atau badan-badan informasi, termasuk Badan Pusat Statistik. Data yang diperoleh melalui metode ini merupakan data sekunder.

j. Metode Analisis Media Massa

Media massa lebih bersifat subjektif, sebab media massa memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, ulasan media massa yang satu dengan ulasan media massa yang lain sering kali ada kesenjangan. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih konkret, seorang peneliti dapat menggunakan metode analisis media massa dengan cara menghimpun selengkap mungkin artikel-artikel sejenis yang ada di berbagai media massa. Lalu, dipakai sebagai dasar untuk analisis dalam kaitannya dengan pengkajian suatu hipotesa dan masalah dalam penelitian.

Dalam suatu penelitian mengenai kelebihan dan kekurangan suatu metode atau teknologi tertentu, seorang peneliti menggunakan metode komparasi. Metode komparasi dilakukan dengan membandingkan dua hal yang sama, tetapi dalam waktu atau tempat yang berbeda. Melalui metode komparasi inilah, kita dapat mengetahui banyak hal yang sangat berguna dalam penelitian tersebut.

Pertanyaan:

1. Jelaskan persiapan apa sajakah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti yang menggunakan metode komparasi!

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

2. Sebutkan kelemahan-kelemahan dari metode komparasi!

3. Apa kelebihan yang dapat diperoleh dengan menerapkan metode komparasi?

4. Menurutmu hal-hal apa saja yang dapat dibandingkan dari kekurangan suatu metode atau teknologi tertentu?

Ilmu pengetahuan merupakan himpunan pengetahuan-pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Sosiologi dan antropologi merupakan himpunan pengetahuan- pengetahuan mengenai perilaku sosial serta mengenai keanekaragaman makhluk manusia dan budayanya. Untuk mengkaji lebih jauh mengenai materi-materi yang menjadi substansi dalam kajian sosiologi dan antropologi, akan dijabarkan melalui konsep-konsep tentang realitas sosial budaya serta korelasinya satu dengan yang lain pada uraian berikut ini.

B. KONSEP-KONSEP DASAR DALAM SOSIOLOGI

Pengertian dari konsep-konsep dasar adalah konsep-konsep pokok yang akan menjadi bahan kajian di dalam sosiologi maupun dalam antropologi. Konsep-konsep dasar itu meliputi tentang masyarakat, kebudayaan, kebutuhan hidup manusia, interaksi sosial, norma dan nilai, perilaku menyimpang, kepribadian, pengendalian sosial, perubahan sosial, dan masih banyak lagi.

1. Konsep-Konsep Dasar

Sosiologi dan antropologi mempunyai kekhususan yang berbeda antara lain sosiologi lebih menekankan pada konsep perilaku sosial, sedangkan antropologi lebih terfokus pada konsep keanekaragaman makhluk dan budaya manusia. Adapun konsep-konsep yang mendasar dalam sosiologi dan antropologi antara lain sebagai berikut.

a. Masyarakat

Istilah masyarakat dalam bahasa sehari-hari sering kita artikan sebagai himpunan orang-orang dalam satuan wilayah tertentu. Pada hakikatnya, yang dimaksud dengan masyarakat adalah kumpulan orang yang hidup di suatu wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu. Jelaslah bahwa setiap masyarakat lahir karena adanya kerja sama di antara warganya dan terikat dalam suatu tata norma tertentu dalam ruang wilayah yang tertentu pula. Jadi, unsur-unsur pokok masyarakat meliputi hal-hal berikut. x Adanya individu-individu yang cenderung bersifat heterogen dalam berbagai

hal seperti usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, latar belakang sosial ekonomi, dan lain-lain.

10 Sosiologi SMA/MA Kelas X 10 Sosiologi SMA/MA Kelas X

x Adanya daerah atau areal dengan batas-batas tertentu yang merupakan wadah tempat berlangsungnya suatu tata kehidupan bersama. Wilayah ini dapat berupa areal yang sempit maupun dalam satuan areal yang amat sangat luas. Dalam arti luas, seluruh masyarakat di dunia ini merupakan suatu masyarakat dengan tata pergaulan yang amat sangat kompleks dan tidak pernah berhenti dalam berbagai aktivitas.

x Adanya sistem norma tertentu yang berfungsi sebagai pedoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Norma-norma sosial ini bersumber dari sistem tata nilai yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat tersebut.

b. Interaksi Sosial

Di satu sisi, interaksi sosial merupakan bentuk-bentuk aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam arti lain, interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dan individu, antara individu dan kelompok individu, dan hubungan timbal balik antara kelompok individu dan kelompok individu yang lain. Interaksi sosial senantiasa berpedoman pada sistem tata nilai suatu masyarakat dengan ketentuan ”di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.” Artinya, di mana suatu perbuatan dilakukan hendaknya berpedoman pada sistem tata nilai yang ada di tempat itu. Ini terjadi karena setiap masyarakat memiliki sistem tata nilai yang berbeda-beda walaupun secara universal tata nilai ini hampir sama.

Dalam suatu interaksi sosial, terdapat 4 subkomponen yang dapat mendukung terwujudnya suatu interaksi sosial. Komponen-komponen itu adalah rangsangan, tanggapan, aktivitas aksi, dan aktivitas reaksi. x Rangsangan (stimulan), yaitu suatu aktivitas yang mendorong pada seseorang

untuk memberikan respon atau tanggapan. Stimulan ini dapat berupa perilaku, penampilan, suara, dan berbagai macam pendapat atau ucapan. Aktivitas ini akan mengakibatkan adanya tanggapan dari pihak yang lain.

x Tanggapan (respon), yaitu suatu aktivitas yang muncul karena adanya stimulan, baik stimulan yang pasif maupun stimulan yang aktif. Dengan adanya stimulan dan respon, suatu kontak sosial sesungguhnya telah terjadi. Untuk kontak selanjutnya akan berbentuk aksi dan reaksi.

x Aktivitas aksi, yaitu aktivitas permulaan yang menjadi penyebab munculnya interaksi sosial. Aksi ini dapat dipengaruhi oleh banyak dorongan seperti simpati, sugesti, empati, identifikasi, dan lain-lain, baik dari pihak pertama maupun dari pihak kedua dalam suatu interaksi sosial.

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

c. Sosialisasi

Pada hakikatnya, sosialisasi merupakan suatu proses pergaulan seseorang terhadap banyak orang di dalam masyarakat. Proses sosialisasi bagi seorang individu berlangsung sejak lahir hingga sepanjang hayatnya. Proses sosialisasi ini merupakan proses belajar berinteraksi di tengah-tengah masyarakat. Melalui proses sosialisasi, seorang individu akan memperoleh pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, dan norma- norma yang akan membekali individu tersebut dalam proses pergaulan. Dengan demikian, seorang individu dapat berhasil dalam setiap usahanya di tengah-tengah masyarakat sekaligus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan budaya pada masyarakat tersebut.

1. Apakah yang dimaksud dengan konsep dasar dalam sosiologi dan antropologi?

2. Berikan 3 contoh konsep dasar dalam sosiologi dan 3 konsep dasar dalam antropologi!

3. Sebutkan unsur-unsur dalam masyarakat!

4. Coba praktikkan di depan kelas bersama teman sebangkumu bagaimana kalian berinteraksi! Di dalam interaksi tersebut, kalian tunjukkan adanya proses sosialisasi.

d. Kebutuhan Hidup

Kebutuhan hidup adalah kebutuhan manusia untuk mempertahankan serta mengembangkan kehidupannya. Kebutuhan ini merupakan suatu perwujudan dari manusia sebagai makhluk hidup, sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk yang memiliki akal budi. Kebutuhan hidup ini terdiri atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.

(1) Kebutuhan mendasar merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dan apabila tidak dipenuhi, maka orang akan mati. Kebutuhan mendasar ini meliputi kebutuhan makan, minum, dan kebutuhan perumahan. Kebutuhan ini muncul

12 Sosiologi SMA/MA Kelas X 12 Sosiologi SMA/MA Kelas X

(2) Kebutuhan sosial adalah kebutuhan manusia untuk bersama-sama dengan manusia yang lain. Kebutuhan ini muncul sebagai hakikat manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon). Kebutuhan sosial mencakup kebutuhan berkomunikasi dengan sesama, kebutuhan pendidikan, kebutuhan untuk menjalankan kepentingan bersama, dan lain-lain.

(3) Kebutuhan integratif adalah kebutuhan kejiwaan manusia seperti misalnya kebutuhan berekreasi, kebutuhan untuk mengungkapkan rasa estetika, kebutuhan untuk mengungkapkan rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kebutuhan untuk mengungkapkan harga diri, dan lain-lain.

e. Kepribadian

Setiap manusia mempunyai kepribadian sendiri-sendiri yang tidak akan sama antara manusia yang satu dan manusia yang lain. Kepribadian ini merupakan gambaran secara umum dari perilaku seorang individu yang sangat khas yang dapat terlihat dari perilaku sehari-hari. Wujud nyata dari kepribadian dapat berupa banyak hal antara lain sebagai berikut. x perangai.

x kegemaran.

x sikap atau perilaku. x keimanan dan ketakwaan. x tutur kata.

x tanggung jawab.

x persepsi.

x prakarsa, dan lain-lain.

Kepribadian merupakan perpaduan antara warisan biologis yang diterima seseorang dari leluhurnya dan pengaruh lingkungan melalui proses interaksi dan proses sosialisasi sejak lahir hingga dewasa.

f. Perilaku Menyimpang

Setiap orang mempunyai ego masing-masing. Manakala ego setiap orang lebih mementingkan dirinya sendiri daripada kepentingan orang lain atau kepentingan umum, maka yang terjadi adalah benturan kepentingan antarindividu. Hal ini dapat mengakibatkan perilaku-perilaku yang menyimpang. Pada hakikatnya, perilaku menyimpang merupakan bentuk-bentuk perilaku warga masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat tersebut. Perilaku menyimpang dapat bersumber dari banyak hal, yaitu sebagai berikut.

x Adanya resesi dan depresi ekonomi. Apabila dalam masyarakat terjadi resesi dan depresi ekonomi, lapisan masyarakat bawah akan kesulitan melakukan pemenuhan kebutuhan pokoknya. Padahal kebutuhan ini harus dipenuhi dan kalau tidak maka mereka akan mati. Akibatnya perilaku warga masyarakat

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

x Lemahnya aparat penegak hukum dalam melakukan tindakan penegakan hukum. Hal ini dapat terjadi karena norma yang ada tidak sesuai dengan perkembangan kehidupan sekarang, atau mungkin karena kualitas moral dari aparat para dan karena kurangnya personil, serta peralatan yang diperlukan oleh aparat penegak hukum.

x Adanya peperangan dan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas) yang memburuk. Jika terjadi peperangan atau suasana kamtibmas yang memburuk, orang terdorong untuk melakukan penjarahan terhadap harta benda milik orang lain. Terjadilah perilaku-perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial dalam keadaan yang aman.

x Tidak berhasilnya proses pewarisan budaya dari generasi tua kepada generasi muda. Misalnya, kini makin banyak keluarga yang tidak memiliki eksistensi untuk menjalankan fungsinya. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya bentuk- bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh warga masyarakat.

Secara umum, perilaku menyimpang dapat terjadi akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna atau adanya proses sosialisasi terhadap sub-sub kebudayaan yang memang menyimpang. Cara mengatasinya melalui peran pendidikan, baik yang dilakukan orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya, maupun pemerintah kepada aparatur negaranya.

g. Pengendalian Sosial

Semua usaha yang dilakukan oleh warga masyarakat agar warganya dapat berperilaku sesuai norma dan nilai yang ada dalam masyarakat tersebut dinamakan pengendalian sosial. Dalam pelaksanaan pengendalian sosial diperlukan banyak hal antara lain norma, lembaga atau institusi, dan personil-personil penegak hukum. Apabila pelaksanaan pengendalian sosial telah direalisasikan oleh akumulasi dari norma, lembaga dan personil penegak hukum, munculah perangkat untuk menciptakan tertib sosial yang dinamakan pranata sosial.

Pengendalian sosial ada yang bersifat preventif, represif, maupun gabungan dari keduanya. Pengendalian sosial bersifat preventif bertujuan untuk menghindari penyimpangan sedini mungkin, sedangkan pengendalian sosial bersifat represif bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti semula. Gabungan dari keduanya dilaksanakan sebelum dan sesudah penyimpangan itu terjadi. Pengendalian sosial dapat dilakukan melalui dua teknik, yaitu compulsion (paksaan) dan pervasion (pengisian).

Compulsion merupakan teknik pengendalian sosial yang diciptakan untuk memaksa orang untuk mengubah sikapnya yang menyimpang dan secara tidak lansung kembali patuh pada nilai dan norma. Berbeda dengan cara compulsion

14 Sosiologi SMA/MA Kelas X 14 Sosiologi SMA/MA Kelas X

h. Perubahan Sosial Budaya

Makna dari perubahan sosial budaya adalah semua bentuk perubahan struktur sosial dan struktur budaya termasuk corak kebudayaannya. Hal ini terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial budaya yang ada dengan unsur- unsur sosial budaya yang baru yang dianggap ideal.

Dalam sejarah perkem- bangan sosiologi, terdapat banyak tokoh yang mem- punyai andil besar. Satu diantaranya adalah Auguste Comte, seorang ahli filsafat berkebangsaan Perancis pada

Sumber: www.bolender.com

abad ke-19, yaitu tepatnya pada tahun 1839. Ia mengata-

kan bahwa penelitian-penelitian tentang masyarakat telah sampai pada titik yang menggembirakan untuk memasuki perkembangan yang mengarah pada terbentuknya ilmu pengetahuan yang mempunyai objek mengenai masyarakat. Auguste Comte memberikan nama pada ilmu pengetahuan tentang masyarakat dengan istilah Sosiologi.

Kata sosiologi pada mulanya digunakan untuk menyebut studi tentang kemasyarakatan. Istilah sosiologi diambilnya dari kata socius bahasa Latin yang berarti kawan dan kata logos dari bahasa Yunani yang berarti kata atau berbicara. Dengan demikian, Auguste Comte kita kenal sebagai Bapak Sosiologi.

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan dalam suatu masyarakat adalah sebagai berikut.

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

x Perubahan situasi kependudukan, misalnya perubahan jumlah penduduk, perubahan tingkat kelahiran, perubahan tingkat kematian, perubahan tingkat kepadatan, perubahan komposisi penduduk, dan lain-lain. Hal ini juga dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat.

x Perubahan struktur sosial dan budaya. Yang dimaksud di sini adalah perubahan susunan orang-orang dalam masyarakat beserta dengan pola aktivitasnya dan hasil-hasil aktivitas tersebut dalam bentuk artefak. Dengan berubahnya struktur sosial, seringkali merubah struktur budaya yang berupa pola aktivitas, kebijakan, dan hasil-hasil perbuatan seperti benda-benda konkret.

x Perubahan nilai dan sikap. Walaupun nilai mempunyai kecenderungan yang tetap, tetapi dalam kurun waktu yang relatif panjang, nilai-nilai sosial itu dapat bergeser dan bahkan berubah untuk menyesuaikan keadaan dalam masyarakat. Jika nilai-nilai berubah, maka akan mengakibatkan sikap dan perilaku orang juga mengalami perubahan-perubahan.

C. KONSEP-KONSEP TENTANG REALITAS SOSIAL BUDAYA

1. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu keadaan individu atau sekelompok individu dalam masyarakat yang secara ekonomi tidak dapat mengembangkan dirinya setaraf dengan perekonomian orang-orang di sekitarnya. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kebodohan, sikap malas, kondisi alam yang gersang, peperangan, penjajahan, dan lain-lain. Kemiskinan merupakan salah satu fenomena sosial yang akan diperangi oleh semua bangsa melalui proses pembangunan dan modernisasi.

2. Kebodohan

Kebodohan merupakan suatu keadaan individu atau sekelompok individu yang secara intelektual tidak dapat mengembangkan dirinya setaraf dengan perkembangan intelektual masyarakat. Kebodohan dapat terjadi juga oleh faktor penjajahan, kemiskinan, sikap malas, peperangan, resesi dan depresi, keadaan alam yang gersang dan letaknya yang terpencil, dan lain-lain.

3. Kesenjangan Sosial

Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan di mana terdapat jurang perbedaan yang sangat jauh antara golongan masyarakat yang kaya dan masyarakat miskin.

16 Sosiologi SMA/MA Kelas X

Kesenjangan sosial memang merupakan suatu fenomena sosial yang tidak dapat diingkari. Artinya, hal tersebut pasti terjadi pada setiap masyarakat. Tetapi di sisi lain, kesenjangan sosial sedapat mungkin harus dicegah karena mempunyai dampak negatif yang kurang menguntungkan situasi dalam masyarakat itu sendiri. Adapun dampak negatif dari kesenjangan sosial itu sendiri dapat terlihat dari hal-hal di bawah ini.

a. Menimbulkan kecemburuan sosial

Pada hakikatnya, kecemburuan sosial merupakan sikap iri dan sinis terhadap pihak lain. Misalnya, kecemburuan sosial dari golongan ekonomi bawah terhadap golongan ekonomi atas sebagai akibat adanya perbedaan kekayaan dan pendapatan yang sangat mencolok. Selanjutnya, kecemburuan sosial ini akan membentuk jurang pemisah (gap) dan seringkali menjadi sumber konflik yang berakibat pada pertikaian golongan ekonomi lemah dan golongan ekonomi kaya.

b. Menimbulkan sikap penindasan

Kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin sering kali menimbulkan kecenderungan dari golongan kaya untuk mengabaikan atau meremehkan golongan miskin. Hal ini bahkan dapat diikuti dengan kecenderungan untuk menindas atau memperlakukan seseorang dengan tidak wajar. Secara sosiologis, keadaan ini juga tidak menguntungkan karena dapat menjadi pemicu terjadinya konflik sosial dalam masyarakat.

4. Kesenjangan Kebudayaan (Cultural of Lag)

Kesenjangan kebudayaan adalah suatu perbedaan perkembangan budaya antara subkebudayaan yang satu dan subkebudayaan yang lain. Misalnya, antara subkebudayaan material dan subkebudayaan spiritual. Contoh nyata berkaitan dengan asal-usul manusia yang menurut versi kitab suci berbeda dengan ilmu pengetahuan (antropologi fisik).

Kesenjangan kebudayaan dapat berupa kesenjangan perkembangan budaya di lingkungan budaya produsen dan lingkungan budaya konsumen. Sebagai contoh pada masyarakat-masyarakat primitif yang belum memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang sepeda motor. Masalah timbul ketika di antara mereka mampu membeli sepeda motor, namun tidak dapat menggunakan indikator-indikator yang ada pada kendaraan bermotor (indikator oli habis, indikator bahan bakar, penggunaan spion, merawat mesin, dan sebagainya). Akibatnya muncul kerusakan-kerusakan yang bersumber dari rendahnya peradaban masyarakat pemakai yang tidak sesuai dengan peradaban masyarakat pembuatnya.

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

5. Kedudukan dan Peran

Setiap orang mempunyai kedudukan sosial dan sekaligus menuntut adanya peran sosial berdasarkan kedudukan itu. Kedudukan sosial (status sosial) adalah posisi seseorang di tengah-tengah masyarakat, sedangkan peran sosial adalah aktivitas yang diharapkan berdasarkan status tersebut. Setiap individu seringkali memiliki status sosial lebih dari satu. Dengan demikian, ia memiliki peran yang bermacam- macam yang dapat mengakibatkan konflik peran (conflict of rule) dan konflik status (conflict of status). Yang pasti lain kedudukan, lain pula peranan yang diharapkan dari masing-masing status tersebut.

Kita mengenal tiga macam status, yaitu assigned status, ascribed status, dan achieved status .

a. Assigned status adalah status yang lebih tinggi yang diberikan kepada seseorang atau kelompok orang karena dianggap telah berjuang dan berjasa bagi masyarakat. Status sosial seperti ini misalnya berupa kenaikan pangkat, penganugerahan gelar, atau jabatan kehormatan.

b. Ascribed status adalah kedudukan seseorang yang diperoleh dengan sendirinya, yaitu karena keturunan atau kelahiran. Kedudukan semacam ini biasanya terdapat dalam masyarakat yang susunannya dikuasai oleh kaum bangsawan (feodal) atau dalam masyarakat yang terbagi dalam lapisan-lapisan berdasarkan perbedaan rasial, yaitu berasarkan ciri-ciri fisik seperti warna kulit dan rambut. Contoh status semacam ini dapat dijumpai dalam kesultanan di Yogyakarta. Kedudukan seseorang yang diperoleh dengan sendirinya, secara langsung juga dapat dijumpai pada masyarakat biasa, yaitu masyarakat terbuka yang tidak dikuasai golongan apapun dan tidak tergantung pada perbedaan rasial. Misalnya, dalam setiap keluarga, laki-lakilah yang akan selalu menjadi kepala rumah tangga walaupun bukan lahir dari keturunan bangsawan.

c. Achieved status adalah kedudukan yang dicapai oleh seseorang karena usaha- usaha yang disengaja, artinya kedudukan itu diperoleh bukan karena kelahiran atau keturunan. Misalnya, anak seorang petani karena bersekolah sampai ke perguruan tinggi berhasil menjadi dokter, hakim, atau apa saja yang mendapat penghormatan lebih tinggi di masyarakat.

D. HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI KONSEP TENTANG REALITAS SOSIAL BUDAYA

Keterkaitan komponen dalam masyarakat dapat mewujudkan suatu aktivitas masyarakat yang disebut proses sosial dan dinamika sosial. Dalam hubungan- hubungan tersebut, terdapat fenomena-fenomena sosial sebagai akibat adanya proses sosial yang berlangsung terus-menerus yang melibatkan berbagai komponen dalam masyarakat, baik komponen-komponen alam maupun komponen-komponen sosial

18 Sosiologi SMA/MA Kelas X 18 Sosiologi SMA/MA Kelas X

1. Kemiskinan dan Kebodohan

Kemiskinan dan kebodohan merupakan dua fenomena sosial yang berkaitan timbal balik. Artinya, kemiskinan menyebabkan kebodohan, selanjutnya kebodohan kembali menyebabkan kembali kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu keadaan seseorang secara ekonomi tidak dapat mengembangkan dirinya setaraf dengan perkembangan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Akibatnya, orang ini akan tertinggal perkembangan kehidupannya dari masyarakat yang lain. Salah satu akibat dari munculnya fenomena kemiskinan ini adalah bahwa orang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pendidikan, melainkan hanya mampu memenuhi kebutuhan pokok berupa kebutuhan makan dan minum. Sementara dengan tidak terpenuhinya kebutuhan pendidikan dapat menimbulkan kebodohan.

Adapun solusi dari kemiskinan dan kebodohan dapat dilakukan dengan upaya- upaya seperti: meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, memberikan bantuan dana pendidikan dan beasiswa, memberikan bimbingan usaha kecil dan menengah, memberikan bantuan modal atau kredit dengan bunga yang sangat rendah, dan mengkoordinasikan pemasaran hasil produksi melalui KUD (Koperasi Unit Desa).

Sumber: Trubus, Mei 2004

à à à à à Gambar 1.2 Golongan pekerja buruh yang bekerja di

berbagai sektor kehidupan termasuk kelompok miskin.

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

2. Modernisasi dan Kesenjangan Sosial

Modernisasi memang merupakan upaya pembaruan dengan mengubah pola pikir irasional tradisional menjadi pola pikir rasional dan modern. Proses modernisasi dapat kita lihat dari meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta munculnya industri-industri dan peralatan modern lainnya.

Dengan perkembangan industri dan peralatan teknologi yang serba mekanis, pemilik modal akan mempunyai kedudukan yang makin strategis serta memiliki produktivitas kerja yang meningkat akibat bantuan dari mesin-mesin tersebut. Hal ini justru telah mengangkat pendapatan masyarakat golongan kaya menjadi lebih tinggi. Sebaliknya golongan bodoh dan miskin justru akan terdesak karena pekerjaannya telah digantikan oleh mesin-mesin. Akibatnya yang terjadi di dalam masyarakat adalah kesenjangan makin tinggi, yaitu yang kaya makin kaya, sedangkan yang miskin menjadi semakin miskin.

3. Sosialisasi dan Kepribadian

Melalui proses sosialiasi, seorang individu akan mendapatkan banyak hal antara lain: pengetahuan tentang lingkungan alam atau wilayah yang ada di dalam masyarakat, pengetahuan tentang nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat, pengetahuan tentang budaya dan seni yang berkembang dan digemari oleh masyarakat, pengetahuan tentang sub-sub kebudayaan yang dilarang (tabu), dan struktur sosial yang menyangkut kedudukan orang-orang termasuk peranannya dalam tata pergaulan masyarakat tersebut.

Melalui proses sosialisasi, seorang individu akan mengetahui banyak hal yang ada di dalam masyarakat sehingga dapat berperilaku dengan tepat sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalam masyarakat tersebut.