Organisasi Sosial

a. Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah suatu kelompok yang dibentuk secara sadar untuk mencapai kepentingan bersama. Terbentuknya organisasi sosial didasari oleh kesamaan minat, tujuan, ke- pentingan, pendidikan, keagamaan, profesi, politik, dan peme- rintahan. Pewarisan budaya pada organisasi sosial dilakukan dalam lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, lembaga ekonomi, dan lembaga pemerintahan.

1) Lembaga Pendidikan

Pendidikan di sekolah merupakan tuntutan kemajuan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Pada masyarakat tradisional, fungsi pendidikan dijalankan oleh keluarga. Pada masyarakat modern, fungsi pendidikan dijalankan oleh sekolah. Begitu pentingnya pewarisan kebudayaan dalam lembaga pendidikan sehingga berbagai profesi dalam masyarakat, seperti dokter, insinyur, arsitek, antropolog, dan ahli hukum ditentukan oleh keberhasilan seseorang dalam menjalani pendidikan di lembaga pen- didikan. Lembaga pendidikan, seperti sekolah atau uni- versitas merupakan sarana pembelajaran yang sistematis dan terstruktur terhadap seseorang. Di dalam lembaga

Proses Pewarisan Kebudayaan

pendidikan terdapat serangkaian budaya, nilai, dan norma yang berlaku khusus dan umum untuk ditaati oleh setiap siswa. Oleh karena itu, lembaga pendidikan mempunyai tugas untuk melakukan sosialisasi budaya, nilai, dan norma khusus maupun umum agar ditaati oleh siswa.

Dalam proses pewarisan budaya, lembaga pendidikan memiliki fungsi, antara lain

a) memperkenalkan, memelihara, dan mengembangkan

unsur-unsur seni dan budaya;

b) mengembangkan kemampuan penalaran siswa;

c) wahana alih teknologi dan ilmu pengetahuan;

d) melatih kepribadian dan memperkuat budi pekerti

siswa;

e) menanamkan rasa persaudaraan, solidaritas, dan

kesetiakawanan sosial;

f) menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dan

rasa cinta tanah air.

2) Lembaga Keagamaan

Meskipun fungsinya sebagai lembaga pendidikan dalam masyarakat modern sudah diambil oleh lembaga pendidikan, namun lembaga keagamaan masih berperanan penting dalam proses pewarisan kebudayaan.

Salah satu fungsi lembaga agama adalah menanamkan nilai-nilai moral dalam pengajaran agama yang disampaikan para pemuka agama. Lembaga keagamaan dalam masya- rakat modern mempunyai fungsi sebagai lembaga pendi- dikan dan pembimbingan agama. Fungsi pembimbingan agama dilaksanakan para pemuka agama kepada para pemeluk agama dalam upacara keagamaan, seperti khotbah, renungan (meditasi), pendalaman rohani, kebaktian, dan misa. Fungsi pendidikan agama dijalankan oleh lembaga pendidikan keagamaan informal, seperti Taman Pendidikan Alquran (TPA) di masjid-masjid dan sekolah minggu di gereja. Pada saat ini, fungsi pendidikan keagamaan formal dijalankan oleh lembaga pendidikan keagamaan modern, seperti madrasah, sekolah tinggi agama, dan institut agama. Dalam lembaga pendidikan tersebut diajarkan materi pendidikan keagamaan dan umum. Melalui pendidikan dan pembimbingan agama, nilai-nilai ajaran agama dapat di- tanamkan para pemuka agama pada umat beragama. Selanjutnya, nilai-nilai ajaran agama tersebut dapat diprak- tikkan oleh umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, pewarisan nilai-nilai persaudaraan, kesetia- kawanan, solidaritas, dan empati sosial dalam agama Islam ditanamkan melalui perayaan hari raya Lebaran dan Idul

Khazanah Antropologi SMA 1

Adha. Melalui perayaan hari raya Lebaran dan Idul Adha, umat Islam ditanamkan nilai-nilai kesetiakawanan dan empati sosial dengan cara memberikan zakat berupa harta benda dan ternak kepada warga yang kurang mampu. Di kalangan masyarakat Kristen Batak Karo yang tinggal di Medan, perayaan Natal merupakan sarana integrasi sosial yang melibatkan seluruh anggota masyarakat. Setelah acara perayaan Natal di gereja, diadakan acara makan bersama sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sarana untuk memperkuat ikatan emosional jemaah gereja.

3) Lembaga Pemerintahan

Sarana pewarisan budaya dalam masyarakat modern adalah lembaga politik dan pemerintahan. Lembaga pemerintahan merupakan sarana sosialisasi dan enkulturasi nilai-nilai dan norma sosial dalam bentuk aturan hukum dan perundang-undangan bagi warga masyarakat. Lembaga pemerintahan dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten, hingga pemerintah pusat berfungsi untuk mensosialisasikan berbagai aturan hukum dan perundang- undangan kepada masyarakat. Salah satu tugas lembaga pemerintah adalah menyusun serangkaian peraturan agar segenap anggota masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Aturan tersebut perlu disosialisasikan agar para anggota masyarakat mengetahui dan melaksanakan aturan yang berlaku.

Selain berkedudukan sebagai lembaga perumus per- aturan dan sosialisasi nilai, lembaga pemerintah juga menjadi pengendalian sosial terhadap pelanggaran atas peraturan yang ada. Dengan demikian, secara otomatis lembaga pemerintah telah memiliki tugas dan kewajiban sebagai lembaga pengendali kehidupan sosial.

Tujuan penerapan norma dan nilai-nilai hukum tersebut adalah tercapainya tujuan bernegara dan ber- bangsa, yaitu masyarakat yang tertib, adil, dan makmur. Oleh karena itu, setiap warga negara harus mematuhi semua aturan hukum dan perundang-undangan demi mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Fungsi pene- rapan sanksi hukum adalah mengendalikan perilaku setiap anggota masyarakat agar sesuai dengan norma dan nilai- nilai hukum yang berlaku. Apabila ada warga yang melakukan pelanggaran aturan hukum dan perundang- undangan, maka mereka akan mendapatkan sanksi hukum dari lembaga pemerintahan. Setiap warga masyarakat dapat berhubungan dengan lembaga pemerintahan apabila

Proses Pewarisan Kebudayaan

membutuhkan pelayanan publik. Misalnya, mengurus surat izin mendirikan perusahaan dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Fungsi lembaga pemerintahan, antara lain

a) memberikan pelayanan publik pada masyarakat, seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejah- teraan rakyat;

b) menyelesaikan setiap konflik dalam masyarakat;

c) mengawasi pelaksanaan undang-undang yang telah

ditetapkan.