Kemajemukan Indonesia dan Masalah Persatuan Nasional

4. Kemajemukan Indonesia dan Masalah Persatuan Nasional

Unsur penting yang memengaruhi keanekaragaman budaya masyarakat Indonesia adalah perbedaan anggota masyarakat berdasarkan ras dan etnisitas. Perbedaan ras dan etnisitas sangat penting dalam membentuk keanekaragaman sosial budaya masyarakat majemuk sehingga masyarakat majemuk sering disebut masyarakat multiras atau multietnik.

Menurut Robertson, ras merupakan pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri warna kulit dan fisik tubuh tertentu yang diturunkan secara turun-temurun yang merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungan hidup khusus mereka.

Kelompok etnik merupakan sejumlah besar orang yang memandang diri dan dipandang oleh kelompok lain, memiliki kesatuan budaya yang berbeda yang ditimbulkan oleh sifat-sifat budaya masyarakat dan interaksi timbal balik secara terus-menerus. Suatu anggota kelompok etnik memiliki peranan dan identitas yang sama berdasarkan asal-usul, bahasa, agama, tradisi, dan perjalanan hidup. Suatu kelompok etnik membedakan dirinya dengan kelompok lain berdasarkan ciri-ciri budaya lokal yang mereka miliki.

Di Indonesia, terdapat beraneka ragam kelompok kesukuan dipandang berdasarkan perbedaan etnik dan ras. Misalnya, antara orang Jawa dengan orang Papua dan orang Maluku yang dibedakan berdasarkan ras dan etnik. Namun, ada anggota kelompok kesukuan yang dibedakan atas dasar etnik, seperti antara orang Batak dengan orang Bali dan orang Jawa yang dibedakan atas dasar bahasa, budaya, dan agama yang mereka anut.

Pada umumnya, orang akan sepintas memandang mereka memiliki tradisi, pandangan hidup, dan adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Pemahaman tersebut penting untuk memahami gejala

Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia

terjadinya sikap etnosentrisme. Sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandang- nya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain.

Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap etnosentrisme. Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan suatu kelompok masyarakat bahwa mereka memiliki pandangan hidup dan sistem nilai yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.

Menurut David Levinson, sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandang suatu kelompok masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain. Sebenarnya sikap etnosentrisme adalah suatu gejala yang umum di seluruh dunia. Konsep etnosentrisme selalu muncul dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok sosial karena adanya keyakinan bahwa kebudayaan sendiri dianggap lebih tinggi dibanding kelompok lain dan menilai kebudayaan kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaan kelompok mereka sendiri.

Contohnya adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.

Selain memiliki dampak yang bersifat negatif, sikap etno- sentrisme juga mempunyai dampak yang positif untuk meningkat- kan rasa nasionalisme suatu bangsa.

Etnosentrisme merupakan pengembangan sifat yang mampu meningkatkan nasionalisme dan patriotisme suatu bangsa. Tanpa sifat etnosentrisme maka kesadaran nasional untuk mempertahankan keutuhan suatu bangsa dan meningkatkan integrasi bangsa akan sangat sulit dicapai. Selain itu, dengan menerapkan etnosentrisme juga mampu menghalangi perubahan yang datang dari luar, baik

Khazanah Antropologi SMA 1

yang akan menghancurkan kebudayaan sendiri maupun yang mampu mendukung tujuan masyarakat bangsa tersebut.

Sikap positif etnosentrisme muncul apabila suatu bangsa menghadapi ancaman bangsa lain yang berusaha menggangu kedaulatan dan simbol-simbol negaranya. Ancaman terhadap kedaulatan bangsa tersebut akan mendorong timbulnya rasa nasionalisme

warga negara yang merasa harga dirinya

Sumber : www. Tempointeraktif.com

sebagai suatu bangsa telah dilecehkan oleh

Gambar 2. 2 Unjuk rasa masyarakat mengenai

sengketa masalah Kepulauan Ambalat

bangsa lain. Selanjutnya, anggota masyarakat yang merasakan adanya ancaman dari bangsa

lain akan berusaha mengekspresikan rasa nasionalismenya dengan cara berdemonstrasi menentang ancaman bangsa asing tersebut. Upaya masyarakat untuk mengeskpresikan rasa nasionalismenya tersebut masih dianggap wajar untuk dilakukan.

Contoh terjadinya etnosentrisme dalam

ktivita: bentuk positif adalah pada saat terjadinya

Kecakapan Sosial

sengketa masalah kepulauan Ambalat di Diskusikan bersama teman seke-

Provinsi Kalimantan Selatan yang diklaim lompok Anda contoh dampak negatif dan

sebagai wilayah Malaysia. Setelah terjadinya positif sikap etnosentrisme dalam

insiden di seputar Pulau Ambalat, muncul masyarakat. Carilah contoh-contoh

gelombang unjuk rasa yang dilakukan terjadinya gejala etnosentrisme dari

berbagai kelompok masyarakat yang berbagai sumber, Berikan kesimpulan menuntut ketegasan pihak pemerintah untuk mengenai pentingnya penerapan sikap

relativisme budaya dalam menganalisis menyelesaikan kasus sengketa perbatasan masalah etnosentrisme tersebut. Uraikan

tersebut. Berbagai kelompok masyarakat kesimpulan diskusi kelompok Anda pada

tersebut melakukan demonstrasi karena diskusi antarkelompok di kelas.

didorong oleh perasaan nasionalisme akibat adanya ancaman terhadap integritas dan kedaulatan wilayah NKRI. Namun, masalah

tersebut tidak berkembang menjadi konflik terbuka antara peme- rintah Indonesia dan Malaysia karena kedua negara sepakat untuk menyelesaikan masalah politik tersebut melalui jalur diplomasi sebagai sesama negara ASEAN.

Apabila tidak dikelola dengan baik, sikap etnosentrisme dapat mendorong terjadinya sikap xenopobia. Xenopobia adalah perasaan kebencian terhadap orang asing yang berlebihan. Sikap xenophobia dapat menimbulkan perilaku kekerasan terhadap orang asing yang tinggal di suatu tempat.