Nyanyian Rakyat (Folksong)

6. Nyanyian Rakyat (Folksong)

Menurut Jan Harold Brunvand, nyanyian rakyat adalah salah satu genre atau bentuk folklor yang terdiri atas kata-kata dan lagu tradisional yang dinyanyikan secara lisan di dalam suatu masyarakat. Berdasarkan kegunaannya jenis-jenis nyanyian rakyat dapat dibagi menjadi, antara lain

a. nyanyian rakyat atau aba-aba yang digunakan untuk menggu- gah semangat ”gotong royong” masyarakat seperti aba-aba holopis kuntul baris dari Jawa Timur atau rambate rata dari Sulawesi Selatan;

Perkembangan Tradisi Lisan dalam Masyarakat

b. nyanyian permainan yang digunakan untuk mengiringi anak- anak yang bermain baris-berbaris. Misalnya, nyanyian baris terik tempe, ridong udele bodong (berbaris sayuran dari tempe, Ridong pusarnya menonjol) dari Jawa Timur.

Berdasarkan isinya, nyanyian rakyat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu nyanyian rakyat permainan anak-anak, umum, dan kerohanian. Contoh nyanyian rakyat untuk mengiringi tari atau permainan anak- anak dari berbagai daerah adalah Cublak- Cublak Suweng, Ilir-Ilir, dan Jamuran (Jawa Tengah dan Jawa Timur); Cing Cangkeling (Jawa Barat); Meyong-Meyong (Bali); dan Cik-Cik Periok (Kalimantan).

Nyanyian rakyat umum dinyanyikan

Sumber: Indonesia Membangun

untuk mengiringi suatu tarian. Di Jawa Tengah

Gambar 10.3 Gotong royong di pedesaan

dan Jawa Timur nyanyian rakyat umum disebut dengan istilah gending, seperti gending sinom, pucung, dan asmaradhana. Di Bali terdapat nyanyian rakyat umum di dalam kisah balada dan epos yang berasal dari cerita Mahabharata dan Ramayana. Di Jawa Barat terdapat nyanyian rakyat umum yang disebut pantun Sunda, seperti Cerita Lutung Kesarung, Cerita Sumur Bandung, Cerita Demung Kalagan, dan Cerita Mundanglaya di Kusuma.

awasan Kebhinekaan

Di antara berbagai bahasa daerah di Indo- memiliki tradisi sastra tertulis pewarisan nesia, hanya delapan bahasa daerah yang kebudayaan, pengetahuan, adat kebia- memiliki tradisi sastra tertulis. Oleh karena saan, filsafat moral, agama, dan bahasa itu, di kalangan suku bangsa yang tidak sangat mengandalkan tradisi lisan

Nyanyian rakyat yang bersifat kerohanian dinyanyikan pada saat upacara-upacara siklus hidup, seperti saat kelahiran, perkawinan, upacara bersih desa, dan panen. Misalnya, nyanyian Hoho di Nias, dan lagu Bisi serta Pirawat suku Asmat di Papua. Nyanyian rakyat juga berkembang pada saat pengaruh budaya Islam mulai menyebar di Indonesia. Misalnya, lagu-lagu unuk mengiringi tari Saman dan Seudati di daerah Aceh, tari Zapin, tari hadrah, serta nyanyian kasidah di beberapa daerah lainnya.

Khazanah Antropologi SMA 1

awasan Kebhinekaan

Selain berfungsi sebagai hiburan dan nyanyian Hoho di daerah Nias yang pembangkit semangat gotong royong digunakan untuk memelihara silsilah nyanyian rakyat juga berfungsi untuk nenek moyang orang Nias yang disebut melestarikan silsilah sejarah seperti mado (marga).

angkuman

Salah satu bagian dari upaya peles- rakyat, bahasa rakyat, sajak rakyat, tarian budaya yang ada di masyarakat peribahasa rakyat, teka teki rakyat maupun adalah melalui proses pewarisan budaya. nyanyian rakyat. Tradisi lisan memiliki Ketika masyarakat belum mengenal tulisan suatu pesan tersendiri bagi keberlang- (prasejarah) maka proses pewarisan sungan sistem dalam kehidupan sosial budaya dilakukan secara lisan. Hal ini budaya kelompok masyarakat. Di dalam kemudian menghasilkan satu budaya, yaitu tradisi lisan mengandung unsur-unsur tradisi lisan walaupun ketika manusia telah kejadian sejarah, nilai moral, nilai agama, mengenal tulisan proses pewarisan budaya adat istiadat, cerita khayalan, peribahasa, ada sebagian yang belum dalam bentuk nyanyian maupun mantra-mantra suatu tulisan. Terdapat banyak perkembangan masyarakat. tradisi lisan di Indonesia, seperti cerita

efleksi

Setelah mempelajari bab ini, Anda seha- Apabila masih terdapat materi yang belum rusnya mampu memahami tentang:

Anda pahami, pelajarilah kembali sebelum 1. pengertian tradisi lisan;

melanjutkan ke bab berikutnya. 2. jenis-jenis tradisi lisan.

ji Kompetensi