Fungsi Agama
2. Fungsi Agama
Agama memiliki fungsi sebagai pedoman atau pegangan hidup manusia karena setiap agama mengajarkan kebenaran dan menuntun manusia untuk melakukan kebaikan. Selain itu, agama adalah sumber norma-norma dan aturan bagi masyarakat. Menurut Preusz, di dalam masyarakat unsur penting dari tiap sistem religi dan kepercayaan di dunia adalah ritus atau upacara dan kekuatan-kekuatan supranatural yang berperan dalam tindakan-tindakan gaib tersebut. Manusia yang mengalami kekuatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan- nya serta dapat memenuhi tujuan hidupnya, baik yang bersifat materiil maupun spirituil. Dengan demikian, ketika seseorang melakukan upacara atau ritual keagamaan mereka sedang berkomunikasi dengan kekuatan yang dianggap dahsyat, yaitu Tuhan untuk meminta petunjuk atau berterima kasih.
Menurut van Gennep, di dalam kehidupannya manusia mengalami berbagai krisis, seperti sakit, kematian, tertimpa bencana alam, dan kehilangan harta benda yang membuat manusia merasa tidak berdaya menghadapi masa-masa sulit tersebut. Pada saat-saat seperti itu, manusia merasa perlu melakukan sesuatu untuk memperteguh keyakinannya yang dilakukan dengan upacara-
Khazanah Antropologi SMA 1
upacara religi. Upacara religi tersebut merupakan cikal bakal religi yang tertua.
Berdasarkan teori spiritualisme yang berguna untuk menganalisis kepercayaan dalam masyarakat primitif yang masih ada di berbagai tempat di Indonesia, Koentjaraningrat menjelaskan bahwa fungsi kepercayaan adalah untuk menghormati mahkluk halus atau roh nenek moyang. Menurut teori tersebut manusia memiliki keyakinan adanya berbagai makhluk halus yang menempati alam di sekeliling tempat tinggalnya yang merupakan jelmaan dari orang yang sudah meninggal. Mahkluk halus tersebut oleh masyarakat primitif dianggap memiliki pengaruh penting dalam kehidupan manusia karena mereka mempunyai jiwa dan kemauan sendiri, dapat bergembira jika diperhatikan manusia, dan dapat marah apabila diabaikan oleh manusia.
Oleh karena itu, kepercayaan dan penyembahan terhadap roh nenek moyang atau mahkluk halus dilaksanakan agar roh tersebut tidak murka kepada manusia. Misalnya, kepercayaan terhadap kekuatan gunung berapi. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi selalu mengadakan
sesembahan atau sesajian untuk menghormati ktivita: Kecakapan Sosial
kekuatan magis gunung tersebut. Meletusnya Gunung Merapi seringkali dikaitkan dengan
Bagaimanakah peran agama dalam kemurkaan roh penunggu gunung tersebut. integrasi dan konflik sosial dalam
Meskipun tidak masuk akal, namun di balik masyarakat? Diskusikanlah materi ter- mitos kekuatan magis Gunung Merapi tersebut sebut bersama kelompok Anda yang
berasal dari berbagai latar belakang dan terdapat fungsi keseimbangan ekologis
gender. Selanjutnya, tulis kesimpulan manusia dalam menjaga gunung yang di- diskusi kelompok Anda untuk dikum-
bungkus oleh norma kepercayaan agar ling- pulkan pada guru.
kungan alam di gunung tetap lestari. Bangsa Indonesia tidak membenarkan
adanya paham yang meniadakan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, setiap warga negara Indonesia harus percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Indonesia bukanlah negara agama. Artinya, bukan negara yang mendasarkan diri pada agama tertentu. Mengapa demikian? Sebab negara menjamin kebebasan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan menganut kepercayaannya masing-masing. Ada tiga macam bentuk hubungan antara negara dan agama, antara lain sebagai berikut.
a. Negara agama, artinya semua peraturan negara didasarkan pada salah satu hukum agama seperti Arab Saudi.
b. Negara melindungi agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, artinya negara melindungi berkembangnya agama kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti Indonesia.
Konsep dan Fungsi Bahasa, Seni, dan Agama
c. Negara memusuhi agama, artinya negara memberikan kebebasan warganya untuk tidak memeluk agama atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa seperti Cina.
Pemerintah Indonesia menghendaki agar semua warga negara beragama. Indonesia menentang paham ateisme, yaitu suatu paham yang tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Kebebasan memeluk agama merupakan hak yang paling asasi di antara hak asasi manusia sebab kebebasan beragama langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk Tuhan. Di samping jaminan kemerdekaan memeluk agama, setiap penduduk juga mendapat jaminan kemerdekaan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.