––Dinil Abrar Sulthani 26

––Dinil Abrar Sulthani 26

Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu

tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Stephen P. Robbins

Sekretaris PP IPM Kajian dan Dakwah Islam (KDI) periode 2012- 2014

Di dalam era globalisasi ini semua serbaada, semua serbamodern, informasi dengan mudah didapatkan, apa yang terjadi di pelosok dunia dalam hitungan detik telah bisa diketahui informasi tersebut dengan mudah. Sungguh majunya era globalisasi ini belum sepenuhnya terasa bagi masyarakat terkhusus Pelajar yang berada dipelosok pedalaman kampung, yang jauh dari media informasi seperti radio, televisi dan juga internet. Bagi pelajar yang berada dipelosok kampung tersebut, bisa sekolah saja sudah bersyukur apatah lagi bisa mendapatkan fasilitas yang begitu “mewah” dalam pandangannya. Bagi pelajar yang berdomisili di Ibukota atau pedesaan yang telah maju, media informasi itu sudah hal yang wajar dirasakan, tetapi tidak untuk mereka yang belum pernah mengenal- nya.

Ada dampak yang ditimbulkan dari media infor- masi tersebut, ada yang berdampak positif dan ada pula yang berdampak negatif. Media informasi seperti internet, tak ubahnya seperti pisau, pisau dapat difungsikan sebagai alat bantu masak-memasak didapur, mengupas buah, atau yang lain, tetapi pisau juga bisa dipakai untuk hal yang tidak baik, menakut-nakuti, membunuh atau yang lain. Jadi jelas kiranya media informasi tergantung dari memfungsikannya dengan tepat, kalau digunakan kepada yang baik maka baik pula hasilnya begitu pula sebaliknya. Terlebih yaitu user yang menjalankan itu semua, yang selalu bersinggungan dengan media tersebut, sehingga Ada dampak yang ditimbulkan dari media infor- masi tersebut, ada yang berdampak positif dan ada pula yang berdampak negatif. Media informasi seperti internet, tak ubahnya seperti pisau, pisau dapat difungsikan sebagai alat bantu masak-memasak didapur, mengupas buah, atau yang lain, tetapi pisau juga bisa dipakai untuk hal yang tidak baik, menakut-nakuti, membunuh atau yang lain. Jadi jelas kiranya media informasi tergantung dari memfungsikannya dengan tepat, kalau digunakan kepada yang baik maka baik pula hasilnya begitu pula sebaliknya. Terlebih yaitu user yang menjalankan itu semua, yang selalu bersinggungan dengan media tersebut, sehingga

Di samping, budaya style sebut saja gaya berpakaian dan gaya hidup konsumtif, pelajar terlena mengikuti tren yang dianggap modern, kalau dulu mengikut gaya kebarat- baratan dan sekarang beranjak ke gaya Korean, esok entah gaya apa lagi yang harus diikuti masyarakat Indonesia khususnya Pelajar. Boleh-boleh saja ikut bergaya namun hendaklah mempertimbangkan norma-norma dimana kita berdomisili dan norma-norma agama, terlebih Pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah baik yang berada dalam susunan struktural maupun lembaga pendi- dikan Muhammadiyah hendakanya harus bisa menjadi contoh dan teladan bagi pelajar lain.

Dua contoh di atas merupakan secuil bagian tan- tangan yang harus dihadapi masyarakat khususnya pelajar, maka bagi Pelajar hendakalah membenahi diri, memper- banyak ilmu dan menyiapkan bekal dalam menjawab dan bersikap dikala menghadapi tantangan ujian keimanan. Pelajar mendapat posisi yang sangat dipentingkan karena pelajar adalah orang yang sedang mencari ilmu, yang mana mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu.

Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya, terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya pengertian dari pelajar ini; pelajar adalah anggota masyarakat yang Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya, terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya pengertian dari pelajar ini; pelajar adalah anggota masyarakat yang

Orang tua memiliki peran besar bagi pelajar, yaitu dalam konteks si anak, anak adalah umpama 2 jati diri yang bergabung jadi satu, dengan maksud seorang anak adalah memiliki pembawaan dan simbol dari ayah dan ibu, maka yang terlebih dahulu bertanggung jawab atas lalainya seorang anak adalah orang tuanya. Apakah orang tuanya mengajarinya ataukah tidak! Dan orang tua pulalah yang membentuk karakter anak yang mulai dari lahir sampai akil baliq, maka sangat rentan sekali dikala kedua orang tua berbeda persepsi sehingga menimbulkan perceraian maka akan mengakibatkan gangguan pertum- buhan psikis seorang anak dalam tumbuh besar menjalani Orang tua memiliki peran besar bagi pelajar, yaitu dalam konteks si anak, anak adalah umpama 2 jati diri yang bergabung jadi satu, dengan maksud seorang anak adalah memiliki pembawaan dan simbol dari ayah dan ibu, maka yang terlebih dahulu bertanggung jawab atas lalainya seorang anak adalah orang tuanya. Apakah orang tuanya mengajarinya ataukah tidak! Dan orang tua pulalah yang membentuk karakter anak yang mulai dari lahir sampai akil baliq, maka sangat rentan sekali dikala kedua orang tua berbeda persepsi sehingga menimbulkan perceraian maka akan mengakibatkan gangguan pertum- buhan psikis seorang anak dalam tumbuh besar menjalani

“Puisi yang paling indah adalah keluarga” munkin nyanyian ini tepat betapa pentingnya keharmonisan sebuah keluarga, keluarga merupakan bentuk pemerin- tahan kecil yang terdiri dari ketua yaitu ayah, sekretaris dan bendahara dirangkap jabatan oleh ibu serta anggota- anggota yaitu anak-anak. Dalam bentuk pemerintahan kecil ini harus berjalan sesuai dengan kesepakatan

bersama, Ketua menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sekretaris dan bendahara mengatur dan menejemen pemerintahan tersebut, para anggotanya mendapatkan bimbingan dan teladan dari pimpinannya.

Maka output dari keluarga seperti inilah boleh penulis katakan bisa lahir Pemimpin-pemimpin bangsa atau dalam skup kecilnya pelajar yang membawa kemajuan yaitu dengan nama pelajar berkemajuan. Di keluargalah lembaga pendidikan no.1 di dunia, karena dapat menyiap- kan kader yang memiliki bekal mengarungi lautan cinta dunia dan mengumpulkan harta sebagai bekal di akhirat kelak. Dari keluarga yang baik akan menghasilkan anak- anak yang baik. Namun tidak tertutup kemungkinan, banyak juga Pemimpin bangsa, orang sukses yang beranjak dari keluarga yang broken home, mukin di sinilah letak bijaksananya Allah menentukan takdir setiap hamba- Maka output dari keluarga seperti inilah boleh penulis katakan bisa lahir Pemimpin-pemimpin bangsa atau dalam skup kecilnya pelajar yang membawa kemajuan yaitu dengan nama pelajar berkemajuan. Di keluargalah lembaga pendidikan no.1 di dunia, karena dapat menyiap- kan kader yang memiliki bekal mengarungi lautan cinta dunia dan mengumpulkan harta sebagai bekal di akhirat kelak. Dari keluarga yang baik akan menghasilkan anak- anak yang baik. Namun tidak tertutup kemungkinan, banyak juga Pemimpin bangsa, orang sukses yang beranjak dari keluarga yang broken home, mukin di sinilah letak bijaksananya Allah menentukan takdir setiap hamba-

Teman sebaya, jargon ini sangat menjadi kutipan faforit yang selalu didengungkan dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang lebih dikenal dengan Peduli Teman Sebaya. Yup, tepat kiranya. Pelajar tidak selamanya selalu berbahagia dan tersenyum terkadang mereka mengalami gundah gulana yang sering orang bilang sekarang galau. Tentu para pelajar mencari solusi bagaimana bisa keluar dari masalah yang tengah dihadapinya sebut saja masalah; berbeda pendapat dengan teman, bertengkar dengan teman, putus pacaran, mendapat nilai buruk, tidak lulus ujian nasional, kena marah orang tua, dan lain sebagainya. Terkadang ada pelajar yang memilih jalan pintas dengan mengikuti gaya teman-teman yang salah, merokok, minum-minuman keras, berganja, bahkan ada yang rela mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup lagi menanggung masalah yang diderita, Astaghfirullah, Nauzubillahiminzalik.

Pada posisi seperti inilah disamping orang tua maka Teman sebaya harus peduli dengan temannya yang sedang mengalami masalah, mendengar curahan hatinya, mem- bantu memotifasi dan memberikan solusi yang terbaik. Ada sebuah kisah menarik yang harus kita coba simak.

Bagian Penting Tubuhmu Ibuku selalu bertanya kepadaku, apa bagian

tubuhmu yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku beranjak besar, aku berpikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, “Telinga, bu.” Tapi, ternyata itu bukan jawabannya.

“Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi teruslah memikirkannya dan aku menanyakannya lagi nanti .”

Beberpa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum Ibu bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya. “Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita .”

Dia memandangku dan berkata, “Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta .”

Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus bertanya kepadaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, “Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, Anakku. ”

Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku mena- ngis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku mena- ngis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya

Ibu bertnya padaku, “Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang? ”

Aku terkejut ketika ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara ibu dan aku.

Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, “Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar

“hidup”. Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari dimana kamu harus mendapatkan pelajaran yang sangat penting .”

Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air. Dia berkata. “Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu.”

Aku bertanya, “Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala ?”

Ibu menjawab , “Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, Ibu menjawab , “Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap,

Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan. Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan. Tapi orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.

Jadi dari kisah diatas sangat menginspirasi kita untuk peduli sesama teman sebaya. Yaitu sesama Pelajar. Pelajar yang selalu bergaul dan bercengkerama haruslah bisa saling memberikan manfaat, saling menasehati pada kebenaran dan saling menasehati pada kesabaran.

Organisasi adalah sebuah wadah untuk menam- pung potensi-potensi dari pelajar untuk dibantu, dibim- bing guna dikembangkan dan dioptimalkan sehingga menjadi keahlian priabadi yang mampu menjadi ciri khas dan bekal bersaing di era globalisasi ini. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu Organisasi adalah sebuah wadah untuk menam- pung potensi-potensi dari pelajar untuk dibantu, dibim- bing guna dikembangkan dan dioptimalkan sehingga menjadi keahlian priabadi yang mampu menjadi ciri khas dan bekal bersaing di era globalisasi ini. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu

Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan oraganisasi besar tempat berkumpulnya seluruh pelajar baik yang telah mengikuti Pelatihan Kader Taruna Melati maupun pelajar yang berstatus sebagai siswa yang berse- kolah di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Hendak- nya bagi seluruh anggota dan kader IPM mulai beranjak memulai wacana baru melakukan gebrakan pembaharuan dan pencerahan di ruang lingkup sekolah, apa saja yang penting kreatif dan baik tentu itu merupakan apresiasi besar bagi yang telah menorehkannya. Demi mewujudkan pelajar Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang baik, sering menamakan menjadi pelajar yang kritis, pelajar kreatif dan sekarang diupayakan menjadi pelajar yang berkemajuan.

Untuk menyongsong mencapai predikat pelajar yang berkemajuan, banyak hal yang harus dilakukan seperti halnya, penggagas utama, Azaki Khorudin menilik dari sudut gerakan ilmu yang menjadi landasan berpijak mewujudkan pelajar berkemajuan tersebut. Bolehlah penulis menambahkan langkah yang harus ditempuh yaitu

Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4 Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4

Dan sebagai pelajar yang berkemajuan sudah saatnya memiliki ilmu yang mumpuni dan amalan yang mendalam demi berlangsungnya leader-leader pencerahan bagi Muhammadiyah, bangsa, dan dunia. Maka tataran konsep gerakan ilmu harus dijewantahkan lebih mendasar dalam hal pengamalan yang lebih mendalam. Itulah sekelumit kajian pelajar berkemajuan perspektif Islam.

Kesadaran Sejarah, untuk Pelajar Berkemajuan

dan Berperadaban