Diagnosis Diagnosis Banding Cutaneous Larva Migrans

Pada infeksi percobaan dengan 50 larva, didapati gejala mulai muncul beberapa menit setelah tusukan, diikuti dengan munculnya papul-papul setelah 10 menit. Beberapa jam kemudian, bercak awal mulai digantikan oleh papul kemerahan. Papul-papul kemudian bergabung membentuk erupsi eritematopapular, yang kemudian akan menjadi vesikel yang sangat gatal setelah 24 jam. Lesi berbentuk linear atau berkelok-kelok mulai muncul 5 hari setelah infeksi Africa, 1932 dalam GutiƩrrez, 2000. CLM biasanya ditemukan pada bagian tubuh yang berkontak langsung dengan tanah atau pasir CDC, 2012. Tempat predileksi antara lain di tungkai, plantar, tangan, anus, bokong, dan paha Aisah, 2010. Pada kondisi sistemik, gejala yang muncul antara lain eosinofilia perifer sindroma Loeffler, infiltrat pulmonar migratori, dan peningkatan kadar imunoglobulin E, namun kondisi ini jarang ditemui Vano-Galvan et al, 2009. Sumber : Tolan Jr, 2013 Gambar 2.4. Gambaran klinis CLM

2.1.9. Diagnosis

Diagnosis CLM ditegakkan berdasarkan gejala klinisnya yang khas dan disertai dengan riwayat berjemur, berjalan tanpa alas kaki di pantai atau aktivitas lainnya di daerah tropis, biopsi tidak diperlukan Vano-Galvan et al, 2009. Prosedur invasif jarang digunakan untuk mengindentifikasi parasit pada CLM. Hal ini disebabkan karena ujung anterior lesi tidak selalu menunjukkan Universitas Sumatera Utara tempat dimana larva berada. Pada pemeriksaan lab, eosinofilia mungkin ditemukan, namun tidak spesifik. Dalam sebuah penelitian di Jerman pada wisatawan dengan CLM, hanya pada 8 20 dari 40 orang didapatkan eosinofilia. Namun, peningkatan kadar eosinofil dapat mengindikasikan perpindahan larva cacing ke visceral, tetapi ini termasuk komplikasi yang jarang terjadi Heukelbach dan Feldmeier, 2008. CLM yang disebabkan oleh Ancylostoma caninum dapat dideteksi dengan ELISA Enzyme-linked immunosorbent assay. Sekarang ini, mikroskop epiluminesens telah digunakan untuk memvisualisasikan pergerakan larva, namun sensitivitas metode ini belum diketahui Heukelbach dan Feldmeier, 2008.

2.1.10. Diagnosis Banding

Jika ditinjau dari terowongan yang ada, CLM harus dibedakan dengan skabies. Pada skabies, terowongan yang terbentuk tidak sepanjang pada CLM. Namun, apabila dilihat dari bentuknya yang polisiklik, penyakit ini sering disalahartikan sebagai dermatofitosis. Pada stadium awal, lesi pada CLM berupa papul, karena itu sering diduga dengan insects bite. Bila invasi larva yang multipel timbul serentak, lesi berupa papul-papul sering menyerupai herpes zoster stadium awal Aisah, 2010. Diagnosis banding yang lain antara lain dermatitis kontak alergi, dermatitis fotoalergi Robson dan Othman, 2008, loiasis, myasis, schistosomiasis, tinea korporis Heukelbach dan Feldmeier, 2008, dan ganglion kista serpiginius Friedli et al, 2002. Kondisi lain yang bukan berasal dari parasit yang menyerupai CLM adalah tumbuhnya rambut secara horizontal di kulit Sakai et.al, 2006.

2.1.11. Pengobatan