Hubungan Jenis Kelamin Mengenai Permainan Game Online dengan Keluhan Kelelahan Mata Hubungan Pendidikan Mengenai Permainan Game Online dengan Keluhan Kelelahan Mata

5.1.2 Hubungan Jenis Kelamin Mengenai Permainan Game Online dengan Keluhan Kelelahan Mata

Berdasarkan hasil penelitian ternyata dari 96 responden yang paling sering mengalami keluhan kelelahan mata adalah pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 49 responden 51,0 dan yang kadang-kadang sebanyak 44 responden 45,8. Jika dilihat dari uji satatistik diperoleh nilai p = 0,633 0,05 berarti tidak ada hubungan jenis kelamin mengenai permainan game online dengan keluhan kelelahan mata. Berdasarkan penelitian Yudha 2011, Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, responden didominasi oleh remaja laki-laki yaitu 80. Karakteristik remaja pemain game online atau gamers sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan dengan ketertarikan terhadap game online berdasarkan tujuan dan alasan yang berbeda. Gamers perempuan mempunyai tujuan untuk mencari hiburan, sedangkan pada Gamers laki-laki lebih banyak untuk memenangkan game. Menurut Rini 2011, bahwa salah satu pengaruh buruk game online pada anak yaitu terhadap kesehatan khususnya kesehatan mata yang dapat mengakibatkan mata menjadi lelah. Karena anak laki-laki yang dominan bermain game online dan sering menghabiskan waktu di warung internet memberikan dampak kesehatan mata yang lebih dominan. Menurut Erin, S 2012, mengatakan bahwa anak-anak yang terus bermain game online khusunya laki-laki selama berjam-jam akan berisiko menyebabkan masalah mata seperti sakit kepala, penglihatan kabur, susah melihat objek yang Universitas Sumatera Utara jauh, dan sering menyipitkan mata ketika melihat obyek jauh dan ketidaknyamanan di mata.

5.1.3 Hubungan Pendidikan Mengenai Permainan Game Online dengan Keluhan Kelelahan Mata

Berdasarkan hasil penelitian ternyata yang paling sering mengalami keluhan kelelahan mata adalah pada tingkat pendidikan SMP sebanyak 26 responden 27,1 dan yang kadang-kadang mengalami keluhan kelelahan mata adalah pada tingkat pendidikan SMASMK sebanyak 21 responden 21,9. Jika dilihat dari uji statistik diperoleh nilai p = 0,059 0,05 berarti tidak ada hubungan antara pendidikan mengenai permainan game online dengan keluhan kelelahan mata. Menurut penelitian Yudha 2011, menyatakan bahwa yang sering menduduki warnet-warnet game online adalah pada kelompok pendidikan SMP sebanyak 13 orang 43,3 dari 30 responden. Karena pada remaja usia SMP interaksi mereka dalam kesehariaanya lebih banyak diluangkan dengan teman sebaya karena itu diduga bahwa hal ini berhubungan dengan waktu mereka untuk bermain game online, karena tidak ada yang mengontrol mereka dalam memainkan game online yang relatif panjang waktu diluangkan. Selain hal itu daya tarik fasilitas yang disediakan oleh game center serta adanya sistem “paket” membuat mereka memainkan game online. Menurut Rini 2011, Game online dimasa sekarang begitu populer di berbagai kalangan, salah satunya populer diantara anak sekolah. Universitas Sumatera Utara 5.2 Perilaku Responden 5.2.1 Hubungan Pengetahuan Mengenai Permainan Game Online dengan